Memoria

49 12 0
                                        

"Tak....tak....tak....tak...."
Suara langkah kaki itu terdengar jelas mengintari seluruh lorong tersebut. Hembusan napas.... Mata sayu..... Dan raut wajah sedih menjadi ekspresi wajah eunha yang harusnya wajah itu disinari oleh kebahagiaan.

'dcciiiitttt'

Pintu terbuka lebar dan eunha segera masuk kedalam ruangan tersebut. Eunha berjalan kearah balkon dan angin dingin langsung mengenai kulitnya. Ia tidak peduli dengan angin malam yang bisa membuat nya sakit yang hanya satu yang ada dikepala dia adalah,

Teman temannya....

"Hah....bisakah.... Waktu diulang kembali? Aku- ingin mengulang nya, a-aku mohon..." ucapnya dengan lirih. Air mata pun jatuh disertai hembusan napas yang tidak beraturan.

"Hiks, hiks...." Isakan kecil itu terdengar kembali. Hampir setiap malam dia menyindiri dan mengeluarkan Isak isakan tersebut.

Angin bertambah kencang, ia semakin memeluk dirinya sendiri. Air mata semakin banyak mengalir.

"Maafkan aku...hiks maafkan aku..." Entah itu permintaan maaf keberapa kalinya yang pastinya eunha selalu mengatakan kata kata tersebut.

Ia mengingat jelas bagaimana ia bersenang senang bersama teman temannya. Bercanda dan tertawa bersama.

Sampai...

Peristiwa yang seharusnya tidak terjadi menjadi hari yang paling buruk yang pernah dialami eunha...

Ia menutup mata dan mengingat peristiwa tersebut...
.
.
.

"Eonni.... aku mencintaimu"

"S-sinb-yah!! Kenapa kau menjadi begini terhadap ku?"

"Kau tau kalau itu cinta terlarang, sebaiknya kau buang perasaan itu jauh jauh"

"Aku membenci mu!! Tidak seharusnya kau hidup!!"

"UMJII-YAH!! KENAPA KAU BEGINI?!!"

"Hentikan itu!! Kenapa kalian saling membunuh?!"

"AKHHH!!! AKU SUDAH TIDAK KUAT!!!"

"Eunha, eunha!! Bangun!!"

"Kenapa kau begitu egois ji?!"

"Hiks, maafkan aku hiks"

"Dia sudah tiada... Kita harus mengakhiri ini"

"Maaf, aku tidak bisa melindungi kalian"
.
.
.

Semua cuplikan itu selalu terbesit di kepala eunha. Ia ingat bagaimana mereka mencintai satu sama lain yang menjadi cinta terlarang. Ia ingat bagaimana semua teman temannya dikelilingi ego dan nafsu yang menjadikan mereka berubah. Ia ingat bagaimana semua teman temannya berencana ingin membunuh satu sama lain.

Yang akhirnya ia harus mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan teman temannya dari ego dan juga nafsu.

Eunha pikir dengan dia mengakhiri diri sendiri semua akan berakhir menjadi seperti semula tapi sayangnya tidak...

Ia tidak kuat dengan tangisan yang ia dengar setiap waktu, ia sangat membenci nya. Eunha ingin semua teman kembali seperti semula walau dirinya sudah tiada, tapi sayangnya yang ia ingin harapkan malah sebaliknya.

Satu satu nya cara adalah ia harus kembali ke bumi dan menyatukan teman temannya kembali. Dengan itu ia akan menjadi tenang.....

"Aku mohon, izinkan aku kembali dan memperbaiki ini semua... Hiks aku mohon..."

Eunha mengambil bola kristal yang berada di saku nya. Dan membawa itu kehadapan wajahnya.

"Hiks, jika kau membolehkan ku untuk kembali aku berjanji akan mengubah semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks, jika kau membolehkan ku untuk kembali aku berjanji akan mengubah semuanya.... Aku janji!!"

Tidak respon dengan bola kristal tersebut membuat eunha menjadi gugur. Ia sangat ingin kembali bersama teman temannya dan bersatu kembali.

Dia menyerah...

Sudah berapa kali ia memohon hasilnya akan tetap sama. Ia tidak akan bisa....

Namun tiba tiba....

TBC...

SALAM DARI BUDDY😆
MOGA KALIAN SENANG DENGAN CERITA INI OKE!

Tolong bantu cerita gw dengan cara vote, kalo bisa bantu follow juga

Thanks 👍

Thanks 👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Save me {Gfriend}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang