part seven

961 135 3
                                    

🌻


_________________________________


     "jungwon-ah!"

jay masih berusaha mengejar jungwon, karena setelah dari cafe tadi jungwon marah kepada jay karena jay yang tidak jujur kepadanya.

jay menarik tangan jungwon lalu menggenggam nya. jungwon sudah mencoba untuk melepaskan tetapi tenaga jay lebih besar dari dirinya.

     "iyaa tadi aku bertemu yuna, aku membuatnya pergi dari sana" ucap jay sembari tersenyum dan menatap jungwon.

    "sudahlah aku ingin pulang" jungwon kembali berjalan sehingga jay ikut terbawa.

    "maafkan aku ya"

    "aku tidak marah"

    "benarkah?"

jungwon hanya mengangguk datar.

    "kalau begitu, menginap dirumah ku saja ya. sunghoon akan pulang larut, aku tidak ingin kau sendirian di kamar mu"

    "tidak mau"

    "ayolah... bagaimana jika ada hantu yang menggangu mu"

    "kau lebih menyeramkan dari hantu, diriku bisa tidak tidur semalaman"

karena jungwon mengerti apa maksud lain dari ajakannya, jay tersenyum dan mempererat genggaman nya.

    "baiklah aku tidak akan melakukan apapun kepada mu malam ini"

    "aku tidak percaya"

    "benar, aku serius"

    "ckk.. baiklah tuan jay"

    "satu ronde ya~"

    "bajingan!"

jungwon memukul kepala jay dengan tas yang dibawa nya. dan jay berusaha melindungi kepalanya sembari terkekeh.

     "iya iya aku bercanda hey..."

     "tidak lucu"

     "dari tadi ku lihat kau diam saja, kau masih marah? apa kau lelah berjalan seperti ini? ayo naik taksi!"

     "tidak, aku tidak lelah. selama berada di genggaman mu aku akan berjalan sejauh yang ku bisa"

jay gemas, jarang sekali ia mendengar ucapan manis dari mulut jungwon. ia tersenyum dan menatap jahil jungwon.

    "tapi aku bohong" ucap jungwon sembari tertawa, membuat wajah jay berubah datar.

    "ayolah.. aku hanya masih penasaran siapa pria pemilik kafe itu. benar benar tidak asing" lanjutnya.

    "aku punya seseorang tetapi aku tidak yakin" balas jay.

    "siapa?! ayo katakan saja"

    "satu ronde ya?"

    "JAY!!! ku potong masa depan mu agar kau tidak bisa berbuat macam-macam kepadaku"

jay bergidik ngeri dengan kata kata jungwon sehingga ia menutup bagian bawah nya dengan tangan.

    "siapa!!"

   "iya iya... dia seperti pria yang bersama jake di hari kita mengejar nya"

   "apa kau yakin?"

   "iya karena aku sempat melihatnya sebelum kau pergi menghilang... AH IYA!"

jungwon terloncat kecil mendengar jay menaikan suaranya dengan mengacungkan jari telunjuk ke depan.

 ᴄᴇʀᴛᴀᴍᴇɴ ; sᴜɴɢᴊᴀᴋᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang