part eight

1K 156 11
                                    

🌻


_________________________________









jake berjalan perlahan dengan raut wajah yang terlihat lelah. ia berjalan sangat jauh dari tempatnya bersama sunwoo tadi menuju ke halte bis di depan nya.

sudah hampir tengah malam dan jake hanya bisa mendapatkan taksi di halte.

sedari tadi ia dan sunwoo hanya memutar-mutar saja tanpa tahu tujuan. sunwoo yang tidak tahu apa yang jake suka malah terus mencari tempat lain.

padahal jake bisa kemana saja asalkan dia bisa mengistirahatkan kaki nya. dan akhirnya sunwoo malah meninggalkan dirinya dan pergi bersama orang tuanya yang sudah menjemput.

jake akhirnya duduk disana, menunggu, walaupun ia tidak tahu akan berapa lama ia mendapatkan taksi.

angin yang kencang berhembus saat kendaraan di depan nya melaju sehingga ia harus memeluk dirinya sendiri dan menggosokan kedua tangan nya.

sampai ia merasakan ada seseorang yang menempati tempat di sebelahnya, dan aroma parfum yang dengan sopan terhirup oleh jake.

jake menatap orang itu yang tengah terpaut dengan ponsel, pria yang sangat sangat tampan ditambah dengan earphone yang yang berada ditelinganya.

ia mencoba untuk memalingkan pandangannya dan berusaha untuk tidak terlihat oleh orang di sebelah nya.

sampai angin berhasil membuat kertas terbang ke depan jake, kertas yang bertuliskan nama  pemilik nya

park sunghoon.

sunghoon melepaskan satu earphone dan menunduk mengambil kertas yang berada di depan jake.

   "maaf... ini terbang begitu saja" ucap sunghoon yang langsung terdiam ketika mengetahui siapa yang sedari tadi di sebelahnya.

jake benar benar tidak bisa melarikan diri, ia tersenyum lebar ketika sunghoon yang masih menatap nya tak percaya.

   "j-jake...."

jake memeluk sunghoon dengan sangat erat, semua hawa dingin yang ia rasakan pergi begitu saja.

   "apa aku tidak bermimpi?" ucap sunghoon sembari memeluk erat dan mengelus kepala jake.

jake mendongak dan menatap sunghoon, "aku nyata sunghoon, aku disini bersama mu sekarang" ucapnya lalu tersenyum.

senyum manis yang selalu ingin sunghoon lihat itu terwujudkan malam ini. sunghoon tidak bisa menahan air matanya lalu memeluk erat lagi jake dengan tangisan kecil.

tidak ada yang bisa mengukur kebahagiaan sunghoon sekarang.

    "aku sangat merindukanmu. jangan tinggalkan aku lagi ya?"

tidak ada sedikit pun jawaban dari jake, ia hanya terdiam di pelukan sunghoon.

sunghoon menangkup wajah jake perlahan lalu mengusap air mata di pipi nya.

   "aku tidak ingin penjelasan apapun dari mu, biarlah semua yang sudah terjadi pada kita berdua. cukup berada di sisiku saja itu sudah membuat ku bahagia. kau adalah hidupku jake"

mereka berdua tersenyum lalu sunghoon mengusak halus rambut jake.

   "sunghoon-ssi..."

   "hmm?"

   "bolehkah aku menginap di tempat mu malam ini? terlalu larut untuk pulang ke rumahku"

senyuman yang semakin lebar mewakili jawaban dari sunghoon.

 ᴄᴇʀᴛᴀᴍᴇɴ ; sᴜɴɢᴊᴀᴋᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang