Rutinitas ✌︎

271 16 9
                                    

"JENOOO BANGUN JEN! WOYY!!"

Seperti biasanya - Rara - setiap siang akan bertamu kerumah tetangga sebelah rumahnya. Itu sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.

Kok gak keluar-keluar sih? -♡︎Rara

"JENOO!!! LEE JENOO BUKA PINTUNYA JENN!!!" Rara teriak lagi, kali ini sambil menggendor-gedor gerbang rumah Jeno, mengabaikan tatapan aneh orang-orang kompleks yang liat Rara kayak rentenir, tapi itu udah biasa kok

─Disisi lain,

Lee Jeno sekarang yang masih terbungkus dengan selimut mendesah kasar saat mendengar teriakan cewek cerewet yang menemaninya 2 tahun belakangan ini.

Cowok Lee itu menyibak selimutnya, kemudian membuka korden jendelanya, bener aja Rara disana, tetap berdiri menunggunya membuka pintu gerbang seperti biasanya.

Ya, setiap hari selalu begitu. Rara selalu menjadi alarm Jeno.

Jeno pun membuka jendelanya, "iya tunggu bentar!!" Teriak Jeno lalu menutup jendelanya tanpa menunggu jawaban Rara.

Setelah mencuci muka sebentar, Jeno langsung menuruni tangga dan membukakan gerbang untuk Rara yang mukanya udah asem karna Jeno bukannya lama banget

"Lembet" kata Rara melewati Jeno yang belum sadar sepenuhnya.

Pas di dalem rumah, seperti biasa (lagi) Rara naruh rantang stainless steel yang dia bawa dari rumah, yang pasti isinya makanan dan tentunya masakan mamanya Rara.

"Duhh Ra.. gausah repot-repot gini terus, gue gak enak sama mama lo, hoamm. " Kata Jeno terus nguap

"Biasa aja kali, mama juga nggak masalah kok, gih sana mandi, bau tau" kata Rara sambil jepit hidungnya pake jari telunjuk dan jari jempolnya terus ngejauh dari Jeno

Bukannya nurutin kata-kata Rara, Jeno malah meluk Rara dari belakang dan naruh dagunya di bahu Rara

JANTUNG RARA APA KABAR WOY?? SEHAT KAN?!!

hshshshs..

Wajah Jeno sampingan sama wajahnya Rara, jadi kalo diliat dari samping idung prosotan nya Jeno keliatan banget

Kebiasaan deh si hidung prosotan bikin anak orang keringet-dingin

Tahan Ra.. sabar aja -♡︎Rara

Rara mati-matian nahan biar gak salting, tapi kata-kata Jeno seterusnya bikin Rara musnah aja

"Gamau mandi.. mau di mandiin sama Rara aja"

Dukh!

"Mandi atau hp nya gue sita?" Setelah nyikut perut Jeno dan ngomong kayak barusan Jeno langsung nurut.

"Iya deh iya, gue mandi"

☹︎☹︎☹︎

"Kata Renjun, kemaren nilai uh matematika lo jeblos ya?" Tanya Rara terus naruh gelas yang isinya air putih ke meja, dikasih ke Jeno tepatnya

"Iya kenapa?" Bales Jeno santai nerusin kegiatannya makan masakan mama Rara

"Lo gak bisa gini terus Lee Jeno, kapan lu maju kalo gitu caranya?" Lama-lama jengah Rara kalo Jeno begitu terus gak berubah

"Kalo lo gak suka gausah ikut campur, jangan sok peduli, lagian lo isi siapa gue juga bukan" Jeno berucap sambil terus makan, tanpa ngeliat Ke Rara

Tanpa sadar, ucapan Jeno barusan bikin Rara sakit hati. Bukan siapa-siapanya katanya.♡︎Ra

Ini sifat Jeno yang gak disukai Rara keras kepala, kalo ngomong pedes banget kayak cabe dan sedikit gengsian.

"Maaf kalo gue, terlalu ikut campur urusan lo, gue cuma..." Rara tak kuasa melanjutkan kata-katanya, setelahnya dia cuma nunduk

"Maaf.." itu ucapan terakhir si cewek penuh penyesalan.

Jeno berhenti makan sebentar pas ngeliat Rara nunduk, terbesit rasah bersalah, kayaknya omongannya memang salah. Kalo biasanya cewek yang gengsian beda sama Jeno. Ini sebaliknya. Jeno gengsi minta maaf ke Rara dan lebih milih menyelesaikan kegiatan brunch nya

Setelah naroh bekas piring makannya ke wastafel cuci piring, dia balik lagi nyamperin Rara.

"Ayo.. mau ngajarin gue matematika gak?" Tanya Jeno santai terus pergi ke ruang tengah.

Rara buru-buru menyusul Jeno, kemudian menyiapkan buku untuk mereka belajar nanti

Begitulah Jeno.. baginya sikapnya barusan yang meminta tolong─ ah tapi tadi itu terdengar seperti perintah, baginya itu sudah dalam artian ungkapan maaf. meskipun salah.

"Sekarang lo paham kan Jen?"

"Jeno?"

Bukannya menjawab Jeno malah terus menatap wajah Rara, Rara yang ditatap salting. Sampe akhirnya Jeno sadar dan langsung buang muka.

"Jangan ge'er, gue gak ngeliat lu"

Lagi, gengsi cowok Lee itu kumat.

Rara menghela, padahal tadi pagi manja banget, kenapa balik judes lagi sih? ♡︎Raa

Sampai perkataan Jeno bikin Rara sadar dan senengnya bukan main.

"Jalan kuy, bosen dirumah"














Gengsi • Lee Jeno
























Just for information:

Jeno tinggal sendirian sejak dua tahun yang lalu, sejak kepindahannya. Dirumah sebelah Rumah Rara. Dan untuk bagaimana mereka bisa akrab.. mm.. dijelaskan di lain chapter pokoknya.

__

Assalamualaikum, alangkah baiknya sebelum terlambat, Raa mau ngingetin

vote dan komen mulai sekarang yaa untuk mendukung Raa 🤍

Terimakasih

C O N T I N U E

Gengsi • Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang