Saat terbangun, Taehyung jadi bertambah rewel. Mengeluh pegal, karena tangan kanannya diinfus. Ia baru selesai sarapan, juga minum obat.
"Yayah nggak boleh kerja !! sini aja sama adek !!" pinta Taehyung.
"Iya sayang. Yayah hari ini nggak kerja. Mau nemenin adek aja," balas Jungkook.
Karena memang sejujurnya, Jungkook takkan fokus bekerja. Sementara anaknya masih rawat inap.
"Bubun, adek pengen pulang aja !! ayo !!" rengeknya pada Jimin.
"Nanti tanya om dokter dulu, ya. Kapan bisa pulangnya," balas Jimin dengan senyum lembutnya. Taehyung cuma ngangguk. Kembali menghisap pacifiernya. Tiduran menyamping ke kiri. Menghadap kearah Jungkook.
Jungkook mengusap-usap kening Taehyung, agar lekas terlelap. Dirasa sudah benar-benar terlelap, Jungkook menghentikan usapan tangannya. Mengecup keningnya dengan sayang.
"Ayah beneran, hari ini nggak kerja ??" tanya Jimin.
"Enggak lah, bun. Nanti yang ada, malah ayah nggak fokus. Lagian juga, nggak ada jadwal kok," jawab Jungkook.
Beralih duduk di sofa. Jimin pun demikian. Keduanya sama-sama lelah. Karena bergantian menjaga Taehyung. Meski kondisinya berangsur membaik. Tapi itulah Taehyung. Manja dan ingin selalu diperhatikan.
Soal pendidikan. Mereka berdua sampai sekarang, belum memikirkannya. Mereka hanya harus fokus, pada kondisi sang anak. Taehyung seringkali drop. Apalagi jika sendirian. Pasti berakhir menangis kencang, hingga sesak nafas. Mereka tak mau itu terjadi lagi. Taehyung segalanya bagi mereka berdua.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby
FanfictionYang semestinya bisa bermain bebas, tak pernah dirasakan oleh Taehyung.