Kabar Duka

5 0 0
                                    

Aku pun kembali masuk kuliah, karena sudah beberapa hari ini tidak mengikuti pelajaran dikarenakan hujan terus menguyur kota ini.

Aku berniat untuk menemui Nico, aku pikir perilakuku terhadapnya begitu kejam, sedangkan ibuknya sedang sakit keras. Aku begitu jahat telah mengambil uang yang seharusnya dipergunakan untuk berobat.

Setelah berjalan mengelilingi kampus untuk mencari keberadaan Nico, namun sudah mengililingi kampus tapi hasilnya nihil.

Aku harus mencarinya kemana lagi, aku sudah lelah mencarinya. Disaat aku beristirahat untuk meluruskan otot-otot kaki yang begitu pegal, tak lama kemudian datanglah viola menghampiriku.

"Natasyah, kamu kemana aja?aku cariin juga. Ternyata disini toh" ujar viola.

"Lah ngapain kamu cari aku?"

"Kamu tau Nicokan?"

"Iya tau, emang kenapa sama dia?"

"Ibuknya meninggal dunia"

"Kamu jangan bercanda deh!!!"

"Beneran deh, aku ga bohong"

"Dia meninggal karena sakit atau kenapa?"

"Katanya sih, ibu nico meninggal karena telat berobat sehingga membuat penyakitnya kabuh dan meninggal dunia"

"Dia gapunya uang atau bagaimana?"

"Katanya sih gaada uang"

"Kamu jangan menyebar berita hoax ya!"

"Aku gak bohong, ini valid banget"

"Yaudah deh, makasih infonya. Aku mau pulang dulu, ada urusan"

"Yaudah deh, hati-hati ya"

"Iya makasih"

Mendengar berita duka yang diberikan viola kepadaku seakan-akan memukul perasaanku begitu keras, kepergian orang tua Nico penyebabnya adalah aku.

Andai saja waktu itu aku tidak mengikuti hawa nafsu amarahku, mungkin saja orang tua Nico masih sehat dan bisa berobat hari ini.

Akan kutemui esok hari untuk meminta maaf kepadanya, apa yang telah ku perbuat akan membuat luka yang begitu dalam untuknya.

Rasa Dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang