♡♡♡ Happy Reading ♡♡♡
Rintik hujan turun seirama dengan degub jantung, sekompak para tentara saat berlatih berbaris, secepat mata berkedip.
Di pojok kafe, seorang gadis berhijab silver pudar duduk dengan setumpuk buku dan memandang keluar jendela dengan berbinar akan sarat kekaguman.
"Halo, mbak, mau pesan apa?" Sang waitress bertanya dengan mata memandang kagum akan gadis periang didepannya.
"Oohh... saya pesen Milkshake coklat and Chesecake Chocolate, oke?" Jawab gadis tersebut dengan senyum mengembang tanpa cela. Sang waitress mengangguk dan kembali ke dapur cafe.
Buku-buku dibuka pelan dan dibaca dengan seksama, sambil menunggu pesanan datang. Buku pertama telah selesai dibaca. Pesanannya tak tersentuh diatas. Kurang lebih 1 jam ia duduk dengan buku-buku dan milkshake serta chese cakes yang teranggurkan.
"Heh, kapan datang ni pesanan kok aku gak kerasa." dengus gadis tersebut keheranan. Pesanannya telah tandas semua tanpa sisa seperti biasa setelah disantap buru-buru.
"Kringgg... kringgg..." dering ponsel berbunyi menyeruak seisi kafe. Gadis itu panik dengan cepat membereskan bukunya serta meletakkan beberapa lembar rupiah diatas meja dan bergegas keluar.
"Halo... Assalamu'alaikum Mama, ada apa? Ike masih harus ke kampus ni." Salam gadis itu ke sipenelepon diluar kafe serta jalan terburu diantara pejalan kaki lainnya.
Kampusnya tidak jauh dari cafe tadi, ia sering duduk atau belajar di sana.
"Apaaa? Pulang cepat?!" Terkejut dengan segera berhenti di antara pejalan dan tidak sengaja ditabrak oleh pejalan lain.
IKE POV
Kring.. kringgg.....
Kenapa bisa suara iphoneku bisa seheboh itu. Stroke muda adek kak. Dengan buru-buru dan efek terkejut aku beresin meja dan taruh lembaran uang diatasmeja dan keluar cafe untuk angkat telpon serta pergi kekampus. Gak yakin aku setelah angkat telepon masih bisa kekampus secara yang telepon. Mama.
Biasanya Mama tu orangnya heboh. Melebihi Syahrini. Aku gak tahu gimana bisa Ayah bisa cinta sama mama secara cerewet bangeet.
"Halooo ... Assalamu'alaikum Mama, ada apa? Ike masih harus ke kampus ni." salamku pada mama. Yapss ... benar sekali namaku Ike. Lebih tepatnya Cyrilla Alieke el-Rasyid. Mahasiswi kedokteran. Panjangkan namaku. Aku aja bangga. Yaiyalah secara yang kasih mama dan ayahku.
"Kekampus? Helloo to Ike. Kemana aja sejam yang lalu. Mama pengen Ike temenin mama ni. Mama mau belanja ni. Temenin ya. Mama malas sendirian. Mau ya? Ya?" Ajak Mamaku. Sekarang aku lagi bayangin wajah Mama ngebujuk orang. Pasti lucu dan gak lupa pake puppy eyes andalan Mama, yang bisa buat hati orang melumer dan langsung meng-iyakan permintaan Mama.
"Tadi, sejam keasikan baca buku di cafe. Ma, minta temenin sama abang aja. Pasti dia bisa langsung batalin meeting untuk mama. Itupun kalo ada meeting, ya? Ya?" Bujukku tak kalah menggemaskan.
"Masa tega sih sama Mama. Masa Mama jalan sama abang kamu. Nanti banyak yang ngelirik. Mama gak mau. Itu satu-satunya son-mama. Tapi, kalo pigi sama abangkamu, diakan kayak tembok. Kita ngoceh dia cuma 'iya'. Mau ya?? ya??" Bujuk mamaku tak kalah genggesnya. Aku jadi gak tega. Tapi, aku mau kekampus, walaupun bulan depan aku akan meninggalkan kampus tersebut. Harus cari ide biar mama gak jadi ajak aku.
"Ma, ajak ayah aja. Pasti ayah mau. Kan enak tu bisa mesra-mesraan. Ya? Ya?" Hahaha. Aku tebak mama pasti mau dan gak jadi ajak aku.
"Tadi, mama udah ajak. Tapi, ayah lagi meeting. Itupun ayah lagi dibali. Kan gak mungkin balik kesini cuma mau kawanin mama belanja...," hah!! Whatt!! Ayah di Bali. Harus minta banyak oleh-oleh ni. Hehh. Pasti sekarang aku yang jadi temenin mama.
"Ike. Mama gak mau tau. Kalo kamu gak mau temenin mama. Mama gak mau lagi beli hijab motif doraemon. Sekarang pulang!!. Mau ngapain dikampus? Sebulan lagi mau wisuda. Kalo gak mama nangis ni. Dan mama lagi masak banyak ni. Kamu gak usah makan aja biar diabisin abangkamu. Pulang sekarang!!. Tidak terima penolakaan." Klik. What!!!! Horrib3ll whattt! Masa aku pulang sekarang sih. Kekampus aja belum nyampe.
"Apa? Pulang cepat?!" Dengan seketika aku berhenti diantara kerumunan pejalan kaki. Sebenarnya sekarang tu aku kayak mau nangis segede-gedenya. Tapi, kan malu apalagi penampilan aku udah bagus gini.
Halte. Bus. Jam setengah 4. Biasanya kan 7,5 menit lagi bus jurusan ke rumah datang. Hah!! Aduh kenapa haltenya masih jauh sih. Ini pasti 'lari' cara paling ampuh untuk cepet nyampe.
Aku lari udah kayak orang dikejar ayam ni. Gak peduli lagi orang-orang lihat aku gimana. Yang penting 'bus'ny gak ninggalin aku. Pasti baju plus hijab aku udah compang-camping ni ngalahin rongsokan.
Ting... BRUKKK
OMAIGAT!!!! aku udah tabrak orang, gimana ini. Laki-laki lagi, ganteng sih, Astaghfirullah ... apa yang kulakukan? Kenapa aku pake lihat-lihat mata laki-laki itu. Dan kenapa juga senyum bukannya marah-marah. Kayaknya yang jadi korban bukan dia tapi, aku.aku udah seperti pengemis duduk dijalan.
Busnya udah datang, aku harus cepat-cepat sebelum busnya pergi. Dia memberi uluran tangannya padaku tentu untuk membantuku.
"Maaf ...," kataku cepat sambil menelungkup tangan didepan dada. Benar, aku tak berjabat tangan dengan yang bukan mahramku. Bukannya aku sombong, tetapi, aku lebih mematuhi perintah Allah. Karena, lebih baik memegang api neraka daripada berjabat tangan dengan yang bukan muhrim.
Segera aku bangun dan langsung masuk ke bus dan tidak lupa menebar senyum ke orang yang aku tabrak.
TBC
❤❤❤
ini first time-ku and first story , hohohoho.. kalo mau vomment boleh kok dan ditunggu and kritik+sarannya yayaya yang banyak okee. Ini cerita pertama kami. Semoga suka ya. FIGHTING!!!!!
Cek mulmed ada si cantik Ike ;;))
Hug n kiss
@Ramrailahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab In Love
Spiritual- Azrianzka Farriz Hamzah - Ike, nama yang cantik. Mampu menyulap degub jantungku. Menghipnotis senyumku dalam hitungan detik. Dia istimewa. Tatapannya sungguh indah. Aku ingin bersamanya. Cara bicara dan senyumnya itu mampu membuatku tak tidur sema...