4. WANITA YANG SANGAT MEREPOTKAN

9 0 0
                                    



Sura! Tunggu aku! Hey, kamu mau kemana? Ini masih terlalu pagi... Kau belum menceritakan kepadaku bagaimana kamu menjadi seorang buronan. Bahkan kau tidak menanyakan namaku! Kau bukan hanya pembunuh berdarah dingin, tetapi pria berdarah dingin juga! Baiklah aku yang akan memberitahukan namaku, namaku "MANOHARA". MA...NO...HA...RA... Artinya cantik." Manohara berlari mendahului Sura dan berdiri tepat berada di depannya, mendekatkan wajahnya pada wajah Sura sambil membungkukkan badannya dan melipat tangannya kebelakang, lalu berkata " Kamu lihat! aku sungguh cantikkan?" Sura yang kaget tidak dapat berkata-kata karena melihat wajah Manohara yang indah bercahaya karena sinar mentari pagi. Memang benar bagi Sura Manohara begitu indah, baik matanya yang besar dan lentik, hidungnya yang mancung, mulutnya yang seksi, bahkan hingga tubuhnya yang molek. Mata Manoharalah yang begitu menarik hati Sura. Mata yang besar dengan bulu matanya yang panjang dan lentik serta bola matanya yang berwarna kebiruan bersinar sangat cantik. Sura baru menyadari bahwa Manohara adalah keturunan campuran bukan orang pribumi asli. Pada waktu Sura bertemu Manohara pertama kali di hutan warna bola matanya tidak terlihat terlalu jelas karena gelap. Dibalik matanya yang indah itu Sura melihat sinar matanya yang penuh semangat dan kehangatan. Hati Sura yang dingin selama ini tiba-tiba menjadi hangat dan mulai berdegup kencang seakan-akan hidup kembali. Sinar mata Manohara itu mengingatkannya kepada wanita yang sangat dicintai di dalam hatinya.

Ketika Sura mengingat mantan kekasihnya, dengan segera ia tersadar dan mendorong wajah Manohara yang sangat dekat dengan wajahnya serta berkata " Aku tidak menanyakan namamu! Pergi sana lakukan urusanmu. Jangan mengikutiku. Dan jangan lupa panggil aku "Paman!" Karena aku anak angkat nenekmu. Jangan panggil dengan hey, atau namaku saja. Panggil PAMAN! Dengan wajah yang kesal Manohara menjawab Sura " Dasar manusia berdarah dingin! Aku tidak mengakui kau sebagai pamanku! Usia kita juga tidak jauh berbeda. Jangan terlalu memerintah aku!" Bagi Manohara Sura adalah lawan yang sulit. Tetapi justru itulah yang membuat Manohara tidak berhenti mengganggunya dan mengikutinya. Ia sangat penasaran dengan kisah hidup Sura. Manohara sangat menyukai tantangan. Dan baginya Sura adalah sebuah tantangan yang ingin ia taklukan.

Manohara tetap mengikuti Sura dari belakang meskipun sudah dilarang sambil terus mempertanyakan segudang pertanyaan kepada Sura. Sama seperti yang kamu pikirkan, Sura hanya mengabaikan ocehannya itu dan tidak menjawab satupun pertanyaan darinya. Sura tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan Manohara yang sangat berisik dan terus mengganggunya. Lalu Sura berjalan pelan-pelan sehingga membuat dia berjalan dibelakang Manohara dan diam-diam dengan cepat menghilang dari pandangan Manohara. Tetapi Sura tidak setega itu hingga meninggalkan Manohara sendirian. Ia tetap mengikuti Manohara dari belakang. Sepanjang jalan Manohara memanggil-manggil Sura dan berusaha mencarinya. Tetapi Manohara tidak dapat menemukan Sura. Lalu ia berhenti karena kelelahan. Sura mulai menjadi khawatir karena Manohara berhenti di bagian dalam hutan yang banyak binatang buasnya. Apalagi Manohara tidak membawa senjata, karena memang Manohara tidak berniat untuk pergi keluar. Sura tetap mengawasi Manohara. Seperti yang dikhawatirkan oleh Sura, ada seekor ajag (anjing hutan khas Asia) yang ingin menggigit Manohara dari belakangnya. Dengan segera Sura keluar dan menghantam ajag tersebut dengan satu pukulan. Ajag itu langsung mati ditempat karena Sura menyerang titik lemah hewan itu kira-kira ditengah2 badan dari samping kanan binatang itu.

Manohara terdiam sejenak karena kaget dan kemudian merasa senang karena ternyata Sura tetap mengikutinya selama ini. Ia juga sangat terkagum-kagum karena melihat Sura begitu kuat dan bisa menyerang binatang itu dengan satu kali serangan. Manohara terlihat seperti seekor kucing yang matanya berbinar-binar karena ingin mendapatkan makanan lalu memuji Sura dengan berkata "Wow! Kamu sangat luar biasa!!! Jadi rumor tentang pembunuh berdarah dingin yang kuat itu benar adanya... Tetapi kamu darimana saja! Tega sekali kamu membiarkan aku sendiri sejak tadi! Aku sudah mencarimu kemana-mana! Sura mengambil ajag yang mati itu dan menguburkannya sambil berkata "Kenapa kamu tidak pulang saja! Kamu sangat mengganggu!! Manohara tahu bahwa kata-kata Sura itu sangat dingin dan tajam, namun dia sangat senang dengan kenyataan bahwa Sura telah menyelamatkannya dan tidak meninggalkan dia sendirian. Manohara memahami, meskipun kata-kata Sura itu terkesan jahat, namun tindakannya sangat bertentangan dengan mulutnya. Ia mengetahui Sura memiliki hati yang baik. Jadi Manohara tetap mengikuti Sura pergi berburu. Dan pada akhirnya Sura menyerah dan membiarkan Manohara mengikutinya pergi berburu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEPEDIHAN SURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang