❦ ; Pertama

5.1K 352 8
                                    

[BAHASA NON BAKU]
Jenyong Ver Lokal

"Mau dianter sampai mana Je,"

Lelaki yang sedang memengang stir mobil menghadap sebentar kearah wanita yang sedang terlihat menghafal sesuatu dari buku yang ia pangku.

"Masih uas ya?" Wanita itu hanya menganggukkan kepalanya sambil berusaha menghapalkan materi demi materi yang telah ia catat selama beberapa bulan ini.

"Stop. Stop sini ajah," wanita cantik berpipi bulat seperti mengulum madu itu langsung meminta lelaki yang mengantarnya untuk menghentikan mobilnya didepan pintu gerbang kampus

"Jennie Kamu Yakin!" Pasalnya si lelaki tau. Bahwa wanita disampingnya ini ada kelas di ujung paling belakang kampus, sedangkan dia hanya meminta diatar batas depan pagar kampus

"Sampai kapan kita kaya Gini," Jennie yang sedang melepas self belt langsung menghadap kearah Lelaki yang duduk disampingnya

"Taey, kita udah pernah bicarin ini kan,"

"Tapi-"

"Udah aku mau kekelas, kamu ada rapatkan nanti. Aku pulang bareng Joy atau gak yerin nanti, gak apa-apa kan," Jennie langsung menyalim tangan lelaki itu dan langsung keluar dari mobil dengan melihat-lihat sekitar, memastikan tidak ada anak kampus didekatnya lalu keluar dan melambaikan tangganya kearah mobil didepannya.

Tin tin tin

"Kayak orang gila Lu Jen, lambai - lambai tangan gak Jelas" sahut seorang lelaki beralamater kas kampus mereka dengan tas gendong dibelakangnya setelah menghentikan motor Vario hitam didekatnya Jennie.

"Perasan lu ajah kali bin," elak Jennie

"Eh ikut dong." Jennie langsung naik ke motor hanbin, lelaki itu. Walau hanbin belum memberi persetujuannya.

"Ee siapa yang Nyuruh lo naik. Jennudin oyt," protes hanbin setelah dirasakannya bangku belakang motornya dinaiki Jennie

"Gak ada. Kita kan satu Jurusan sama-sama mau ke gedung Fisip jadi gw ikut." balas Jennie anteng duduk di belakang lelaki yang terus menolak ya untuk barang dengan ya.

Bukan hanbin gak mau, mau banget malah tapi masalahnya kemarenkan dia habis jalan-jalan tuh sama anak sosiologi. mana gedung yang mereka tuju ngelewati Gedung sosiologi lagi, Otomatis ngeliat dong dia boncengan sama Jennie, entar acara pendekatan dengan dia tuh gagal lagi. Moga ajah di kelilipan pas dia sama Jennie lewat.

"Lo tuh Jen. Makanya minta anter tuh sampek depan gedung jangan setengah-setengah. Bilang dong sama bapak lu tuh."

"Yaudah entar lu bilang sama papa Gw,"

"Kok gw, lu yang Ngomong Jennudin. Lu kan anaknya."

"Gw telpon papa. Lu yang ngomong," Jennie mengeluarkan Handphone nya dari dalam tas gandengnya

"Et jangan. Gw masih mau hidup tenang, om naga bahaya Jen" larang Hanbin seraya menghidupkan mesin motornya.

"Bahaya??"

"Gw gak berani omong sama bapak lu, bapak Lu kalau ngomong kayak mau ngemburin lava dari mulutnya."

"Emang papa Gw Gunung apa,"

My Husband Is The Chairman Of BemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang