Ayo vote dulu sebelum membaca!
Setelah seminggu MOS akhirnya siswa-siswi kelas 10 sudah resmi akan belajar di SMA Wamanda tiga tahun kedepan ini.Gadis dengan rambut di kucir kuda, dan berkulit putih itu nampak berjalan memasukki gerbang sekolah SMA Wamanda, siapa lagi kalau bukan Ayla Meika Rachaella. Dengan gaya sederhananya, tidak sama sekali mengurangi kecantikannya. Semua yang di pakai gadis itu bewarna ungu. Mulai dari tas sekolahnya, cardigannya, dan jam yang dia kenakan bewarna ungu.
Baru saja Ayla melangkah ke kelasnya, tiba-tiba saja sahabat barunya itu menghampirinya dengan wajah yang sangat ceria. Ayla tersenyum kepada sahabat barunya itu yang bernama Rara.
"Wow! Purple." Rara tersenyum sembari memutarkan tubuh Ayla.
"Tadi aku ketemu pak Iwan, dan pak Iwan nitip pesan sama aku katanya hari ini belum mulai belajar. Jadi kita semua masih bebas mau kemana aja sekarang, tapi tadi bapak bilang bapak nyaranin katanya mendingan keliling sekolah, biar gak nyasar katanya." jelas Ayla.
"Gak usah keliling sekolah Ay, capek. Mendingan ke kantin aja kuy." ajak Rara lalu menarik tangan Ayla, tetapi saat di ambang pintu teman yang lainnya memanggil nama mereka.
"Gue ikut dong." ucap Diandra, teman sekelas Ayla dan Rara.
"Boleh-boleh, ayo!" seru Ayla.
Mereka berjalan menuju kantin, sepanjang jalan menuju kantin Ayla melihat ke sebelah kiri juga kanan yang mungkin menurutnya sekolah ini sangat bagus sekali. Untung saja dirinya bisa masuk kesekolah sebagus ini walaupun dirinya berasal dari keluarga sederhana. Dia disini karena beasiswa, jika tidak ada beasiswa dirinya tidak mungkin masuk ke SMA sebagus ini.
Setelah mereka sampai di kantin, mereka duduk di salah satu kursi paling ujung karena menghindari orang-orang yang lewat, dan juga jika duduk di meja ujung suara orang berisik di kantin bisa agak sedikit lebih tenang dan tidak terlalu terdengar.
"Sambil nunggu pesanan kita datang, gimana kalau kita main truth or dare?" tawar Ayla.
"Boleh, tuh seru!" jawab Diandra antusias.
"Gue juga setuju." sahut Rara.
"Oke, kita mulai. Kalau musik di hapeku berhenti, pulpenku dihentikan. Dan orang yang memegang pulpen itu yang akan kita tanyai pilihin truth or dare." jelas Ayla.
"Oke, siapa takut." Rara mengambil alih pulpen yang ada di tangan Ayla.
Musik mulai di putar, pulpen pun juga ikut mulai di oper. Saat lagu sudah habis, pulpen itu berhenti di Rara. Rara nampak mendengus kesal saat dia mendapati pulpen itu di tangannya.
"Rara, truth or dare?" tanya Diandra sembari tersenyum jahil.
"Ah lo mah seneng gue di tanya-tanyain kan?"
"Emang seneng Ra,." sahut Diandra sembari tersenyum lebar.
Rara nampak berpikir sebentar, "Gue pilih truth deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! kakak Kelas (Hiatus)
Teen Fiction-Karena kamu adalah tujuanku- Berawal dari surat yang terbang. Bagaimana jadinya cewek polos dan ceroboh bertemu dengan seorang kakak kelas bad boy di sekolahnya? Angkasa Arvio Rionard, cowok yang paling di takuti oleh siswa-siswi di SMA Wamanda, An...