Sesudah kejadian dua hari yang lalu tentang surat itu, tentu Ayla jadi tidak mau lagi makan di kantin. Apalagi katanya Angkasa sedang mencari dirinya, itupun dia tahu dari Diandra dan Rara.
"Lo mau nitip gak Ay?" tanya Rara.
"Sebenarnya aku ingin nasgor, tapi gak enak nitip terus ke kalian. Aku ikut aja deh," ujar Ayla.
"Serius lo mau ikut kita?" tanya Diandra.
"Iya, aku gak perlu kayak gini lagi deh kan ada kalian berdua." jawab Ayla sembari tersenyum.
"Yaudah ayo!" ajak Rara.
Mereka pun keluar dari kelas dan berjalan menuju kantin. Sebenernya Ayla sudah tidak tenang, tapi dia tidak bisa terus-terusan begini bukan?
Sesampainya di kantin, kantin yang sudah ramai oleh murid SMA Wamanda mampu membuat Ayla dan kedua sahabatnya berdiri menunggu meja yang kosong.
Tiba-tiba saja seorang laki-laki tidak sengaja bertabrakan dengan Ayla yang membuat makanan soto laki-laki itu tumpah ke seragam Ayla. Ayla langsung meringis karena kuah yang panas dan berhasil mengotori seragamnya itu.
"Ay!" kaget Diandra.
"Ya ampun, Ay." Rara langsung membantu mengelap seragam Ayla.
Setelah membersihkan baju Ayla, Rara yang melihat laki-laki itu akan pergi begitu saja langsung menarik lengan laki-laki itu. Rara tidak peduli mau laki-laki itu kakak kelas atau bukan!
"Apaan sih lo!" ucap laki-laki itu, yaitu Gavin salah satu anggota dari gengnya Angkasa.
"Woy! Lo gak punya mata apa?! Liat nih lo numpahin kuah itu ke baju seragam temen gue!" kesal Rara sembari menatap tajam Gavin di depannya itu.
"Udahlah Ra gak apa-apa kok." ucap Ayla.
Rara berganti melihat ke arah Ayla, "gak apa-apa gimana Ay? Orang baju lo kotor kek gitu."
"Temen lo aja udah bilang gak apa-apa, lo aja sewot sendiri." ucap Gavin santai.
"Nyebelin juga lo ternyata!" Rara mulai memukuli lengan Gavin, dia tidak peduli dirinya saat ini sudah jadi pusat perhatian.
Saat di tengah-tengah pertengkaran Rara dan laki-laki itu, seorang 4 cowok berjalan mendekat ke arah Rara dan Gavin. Ayla tahu kalau laki-laki yang mendekat ke arahnya itu adalah laki-laki yang mendapatkan suratnya waktu itu.
"Berarti yang dipukulin Rara itu kakak kelas?" gumam Ayla dengan kaget.
Ayla menghampiri Rara lalu mencoba untuk tidak lagi memukuli laki-laki itu, tapi karena masih kesal dan emosi Rara tidak mendengarkan kata Ayla dan masih saja melanjutkan pukulannya itu.
"Ada apa ini?" tanya laki-laki itu, siapa lagi kalau bukan Angkasa.
"Udah Ra." ucap Ayla.
"Kenapa Vin?" tanya Angkasa.
"Tuh temen lo itu buat baju sahabat gue kotor." sahut Rara dengan penuh emosi.
"Bener Vin?" tanya Angkasa.
"Gak sengaja kok bos." jawab Gavin sembari nyengir.
"Rara, Ayla. Udahlah gak penting lagi ngurusin beginian." ucap Diandra.
Saat Rara dan Ayla mulai melangkah dua langkah tiba-tiba saja Angkasa memanggil. Ayla sudah tidak tenang saja karena takutnya Angkasa mengetahui surat ini darinya.
Rara membalikkan badannya, sedangkan Ayla masih berdiri di tempat tanpa pergerakan apapun. Diandra yang melihat Ayla memejamkan matanya menahan takut langsung mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! kakak Kelas (Hiatus)
Teen Fiction-Karena kamu adalah tujuanku- Berawal dari surat yang terbang. Bagaimana jadinya cewek polos dan ceroboh bertemu dengan seorang kakak kelas bad boy di sekolahnya? Angkasa Arvio Rionard, cowok yang paling di takuti oleh siswa-siswi di SMA Wamanda, An...