Prolog

8.6K 641 25
                                    


Gadis berambut merah muda itu menghela napas kasar, sebentar lagi orang yang dicintai dari dulu akan menikah dengan sang kakak. Sebenarnya dia tidak bisa menerima hal itu, akan tetapi begitulah kenyataan yang ada.

Sakura mengetuk pintu kamar kakaknya, sayup-sayup dia mendengar suara kakaknya yang menyuruh masuk ke dalam. Kakinya melangkah dan terpana melihat penampilan kakak nya, Karin.

"Kak, kau sangat cantik." Sakura memegang baju pengantin Karin.

"Yah, begitulah Saku," jawab Karin dengan nada sendu.

Sakura menaikkan alisnya ketika mendengar suara Karin yang begitu aneh, "Kakak kenapa?"

Sang kakak hanya diam, tak lama kemudian dia menangis sambil terisak. Sakura yang melihat itu langsung gelagapan kemudian mencoba menenangkan kakaknya itu.

"Aku tidak mau menikah Saku, aku masih ingin melanjutkan dunia Bisnisku. Tapi melihat tatapan Ayah dan Ibu membuat ku merasa bersalah." Karin memegang tangan Sakura.

"Tapi ... kenapa?"

"Aku tahu kau mencintai pemuda itu Saku, dia orang yang selalu kau ceritakan padaku bukan?"

Sakura terdiam, mulutnya terasa terkunci mendengar pertanyaan dari kakaknya.

"Aku tahu kau mencintainya dari dulu bukan? Jujurlah Saku. Ayo jawab?!" bentak Karin sambil mengguncang bahu Sakura.

"Iya, tapi aku bisa menerimanya kak." Gadis bermata emerald itu menatap Karin yakin, dia menghapus bulir air mata yang menetes dikedua pipi Kakaknya.

"Kau berbahagia lah kak," lirih Sakura sambil meninggalkan Karin sendirian didalam kamarnya.

Kisazhi menggandeng tangan putri sulungnya, sebentar lagi gadis berambut merah itu akan resmi menjadi istri orang.

Saat telah sampai didepan altar, Kisazhi melepaskan gandengannya kemudian menatap calon suami putrinya hangat.

"Aku percayakan putriku padamu Sasuke."

Pemuda yang bernama Uchiha Sasuke itu mengangguk kemudian menarik tangan Karin.

"Baiklah, kita akan mulai acara pernikahannya."

Sasuke mengangguk dan menatap calon istrinya datar, bahkan terlihat sangat datar.

"Sebelum acaranya benar dimulai, apakah ada diantara kalian yang merasa keberatan?" tanya pendeta sambil melihat kearah para tamu yang menggelengkan kepala.

"Aku." Karin mengangkat kepalanya, dia menatap Sasuke sebentar kemudian beralih pada pendeta yang heran.

"Aku keberatan dengan pernikahan ini," tambah Karin.

Semua tamu undangan saling menatap, mereka bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

"Aku tidak bisa menikah dengannya, aku tidak bisa merebut kebahagiaan adikku sendiri. Kalian tahu, Sakura dan calon suami ku ini saling mencintai!!" teriak Karin menatap semua tamu undangan.

"Karin apa yang ...."

"Ayah dengarkan aku." Karin memotong perkataan Ayahnya.

"Ayah tahu? Saat ini Sakura juga sedang mengandung anak dari calon suamiku ini!!"

Karin menunjuk tepat kearah Sakura yang diam mematung, tatapannya tak terbaca.

"Dan kau Sasuke, kau harus bertanggung jawab." Tunjuk Karin kearah pemuda tampan yang menatapnya terkejut.







*****

Bersambung.

Sudden Marriage [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang