Jam kuliah telah usai aku pun bergegas meninggalkan kelas untuk kembali kekosan.
Seperti biasa siang ini selalu sangat terik dan juga jalanan begitu ramai, hal ini yang selalu ku takutkan ketika tidak bersama Indah. Aku takut untuk menyebrang dengan posisi ramai seperti ini.
Dan tidak lama ku berdiri dipinggir jalan tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan ku lalu membantu aku untuk menuju ke sebrang jalan.
"Ayo gue bantu lo nyebrang" Orka sambil memegang tangan kananku dan memberhentikan kendaraan yang sedang lewat dari arah kanan.
Aku hanya bisa terdiam menuruti perintahnya, jantung ku kembali berdetak dengan kencang. Dan tak lama dari situ dia pun memberi penawaran kepadaku.
"Mau gue anter sampe kosan??" Orka dengan tatapan tak biasa yang membuatku salah tingkah.
"Hmm.. engga usah ka, engga jauh kok kosan gue" sahutku panik.
"Oh yaudah, tiati ya" balas Orka sambil melepaskan tanganku lalu pergi.
Aku masih terdiam heran dengan tingkah laku dia, sudah dua hari ini dia sangat beda dengan ku. Benar-benar membuatku pusing kenapa dia seperti ini.
Dan aku melanjutkan perjalanan menuju kosan dan tidak lupa membeli kentang goreng hehehe.
Sesampainya dikosan aku langsung membaringkan tubuh ke dasar tempat tidur yang begitu sangat nyaman, tak lama mata ku terpejam hingga senja datang yang selalu memunculkan pikiran-pikiran aneh dikepala ku, entah memikirkan Orka, tugas kuliah dll.
Tak lama ada sebuah getaran yang berasal dari ponsel yang telah membangunkan ku dari tidur, ternyata itu Indah yang menelfon k
u.Drrrt... drrrt....
"Hallo" ucap ku dengan lesu sembari mengumpulkan nyawa.
"Dari mana aja si lo telfon gue baru diangkat" gerutunya kesal.
"Iyaa maaf, hp gue di silent tadi makanya engga tau" balasku.
"Bohong, lo abis dari mana hah?? Kok lama banget pulangnya" sambungnya dengan nada tinggi.
"Beneran Ndah, kan gue jalan dan tadi mampir beli kentang dulu jadinya agak lama terus gue tidur". Sahut ku masih lemas.
"Oh yaudah, inget jangan lupa makan sama istirahat lo".
" ini lagi istirahat lo ganggu wooo".
Tuut... Tuut... Tuut
Begitu lah Indah denganku, seperti Bunda ketika aku tidak mengabarinya, khawatir sekali kepadaku, apalagi kalo aku berada diluar larut malam, engga kebayang deh bawelnya gimana lagi.
Tapi aku senang diperlakukan seperti itu, itu tandanya masih ada yang sayang sama aku. Dia tidak ingin aku kenapa-kenapa dan ingin selalu ada untuk aku.
Ngomong-ngomong tadi aku lupa berterima kasih ke Orka, ah lagi juga tadi dia langsung pergi meninggalkanku, datang tiba-tiba pergipun juga tiba-tiba emang dasar cowo engga jelas selalu bikin spot jantung.
Untung dia baik tadi ada disaat aku butuh, kalau tidak ada dia mau sampai kapan aku menunggu jalanan sepi untuk menyebrang, bisa-bisa sampe malem aku menunggu.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
Suara ketukan pintu yang begitu keras mengganggu ku sedang bersantai di dalam kamar yang sambil mendengarkan musik dan membingungkan sosok cowo super nyebelin.
"Ah ganggu aja nih orang lagi PW, siapa si malem-malem dateng kesini tumben banget" Gerutu ku kesal sambil berjalan untuk membuka pintu.
"JESSICA" teriak Indah sambil memeluk tubuh ku.
"iih, kok engga ngabarin si kalo mau kesini" sahut ku sambil membalas pelukannya.
"gue engga sengaja lewat sini, jadi sekalian deh mampir sebentar buat ngasih cemilan ke lo" katanya dengan memberi bingkisan yang ditangannya.
"tau aja lo kalo gue lagi laper banget hehehe, maacih Indah" aku mengambil bingkisan dengan senyuman bahagia.
"BTW, gue besok pagi mau lari pagi, lo mau ikut engga ndah??" tanyaku kepadanya.
"ogah ah, mending gue molor wlee" balasnya dengan meledek.
"wooo dasar kebo"
"yaudah sana balik, dah malem nih entar nyokap lo khawatir" kataku sambil melihat keatas langit.
"iyaa iyaa, mentang-mentang udah dapet makanan langsung ngusir uuh" balasnya mencubit pipi chubby ku.
"sekali lagi makasih ya Ndah" teriak ku kepadanya yang sedang membuka pintu mobil lalu masuk.
Beruntung sekali aku mempunyai sahabat seperti Indah, udah baik, perhatian, selalu bikin seneng lagi The Best dah pokoknya hehehe.
Ingat Jangan Lupa Tombol Votenya😊😊
Next Yuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Diam Menyukai
Teen FictionJessica tidak menyangka bertemu teman cowo yang begitu menyebalkan, dingin, cuek, mesum dan sangat irit bicara. Orka pun sebaliknya, dia tak menyangka bertemu cewe yang bisa membuat dia tergoda dan ingin selalu bersama terus. Nah disini mereka berdu...