#8

31 29 0
                                    

Drrrt.... Drrrrt....

Suara getaran ponsel yang cukup lama itu menandakan bahwa ada panggilan masuk yang berada tak jauh dari tempat aku tidur. Karna getaran itu sangat mengganggu ku, tak lama ku membuka mata lalu mengarahkan tangan ke samping untuk mengambil ponsel yang sedari tadi bergetar.

Ternyata panggilan itu dari sahabat ku Indah dan langsung ku angkat telfon darinya.

"Iyaa Ndah" ucap ku dengan nada lemas sayup-sayup.

"Bukain pintu, gue didepan kamar lo nih" balasnya dengan sedikit kesal.

"Hmm"

Ku beranjak bangun dari tempat tidur ku lalu berjalan kedepan untuk membukakan pintu untuknya, tumben sekali Indah jam 06.00 pagi sudah dateng kesini.

Biasanya dia jam 07.00 baru sampai dikosan ku dan lebih parahnya dia selalu siang bangunnya.

"Lo tumben banget si jam segini udah dateng !!" Ucap ku sambil menyuruhnya masuk.

"Gue ada kuis dadakan nanti, makanya gue kesini pagi-pagi supaya engga buru-buru" balasnya sedikit sebal.

"Yaudah lo duduk dulu, gue mau mandi biar tinggal berangkat nanti" kata ku meninggalkan dia.

Kan masih mau tidur, lagi enak-enak mimpi di gangguin nyebelin banget emang tuh anak. Gerutu ku dalam kamar mandi.

Setelah mandi ku membereskan kamar yang begitu berantakan ulah ku semalam dan tugas-tugas yang tak kalah ribetnya.

Jam sudah menunjukan pukul 07.00, karna Indah ada kuis mendadak jadi kita berangkat lebih awal dari sebelumnya dan kita tidak sempat untuk sarapan.

5 menit kemudian kita sampai, kampus pun masih sangat sepi hanya ada beberapa orang saja yang sudah berada disini, wajar saja jam perkuliahan dimulai itu pukul 07.45 sedangkan sekarang baru pukul 07.20.

Aku saja setiap ngampus datang jam 07.30 masih kelihatan sepi di kampus, apalagi di koridor kampus yang sangat sunyi hanya ada beberapa lampu yang menyala.

Dan aku langsung masuk ke kelas untuk memeriksa tugas-tugas ku, apakah sudah terbawa semua atau belum, karna dosen hari ini agak sedikit galak. Apalagi ada yang tidak mengerjakan tugasnya, tak segan-segan dia menyuruh kita keluar.

Selang beberapa menit ada suara langkah kaki yang menuju kelas ku dan langsung masuk ke kelas, ternyata Orka dengan sweater abu-abu dan celana jeans yang berwarna kecoklatan serta tas dibahunya dia gendong hanya sebelah kanan lalu langsung duduk disamping ku.

"Kok lo tumben jam segini udah dateng ??" Tanyanya sambil menaruh tas di meja lalu duduk.

"temen gue ada kuis mendadak jadi berangkat lebih pagi" balas ku masih sibuk memeriksa tugas.

"Oh gitu, kirain ada apa" sahutnya mengangguk.

"Iyaa gitu"

"Lo ngapain si, sibuk banget dari tadi" ucapnya sedikit melirik.

"Lagi meriksa tugas gue, takut ada yang engga ke bawa" sahut ku masih sibuk.

Lalu dia terdiam dan melakukan kesibukan seperti biasa, menonton Youtube di ponselnya.

Tapi aku masih sibuk mencari tugas yang belum ku temui di dalam buku ku, dan ternyata terselip antara buku paket.

Akhirnya lega juga, kalo sampe tidak kebawa bisa dikeluarkan aku nanti dari kelas dengan dosen.

Melihat ku sudah tidak sibuk dan sedang memainkan ponsel ku, Orka melirik sambil mengambil sesuatu di tasnya.

"Nih buat lo, pasti belum sarapan kan??" Katanya memberi ku sebuah roti dan sebotol air putih.

"Eh kok lo tiba-tiba perhatian ke gue si ka?? Jangan bilang kalo lo...."

Tak sempat ku melanjutkan perkataan ku tadi, dia langsung membisikan ke telinga kiri ku dan berkata.

"Gue engga sengaja nemu itu dijalan" ucapnya membisikan ku sambil menunjuk roti yang ku pegang.

"ORKA !! KOK LO JAHAT BANGET SI KE GUE" balas ku gregetan mencubit bahunya.

"Kayanya ada yang ngarep nih di sukain sama gue" katanya memainkan alisnya sambil mendekatkan wajahnya sepeti biasa.

"Mulai dah nyosor-nyosor" telunjuk ku mengarah ke dahinya lalu mendorongnya.

"Sakit sayang" ucapan dari bibirnya lalu mendaratkannya ke punggung tangan ku dan menggenggamnya dengan lembut.

Sontak aku tidak bisa bergerak hanya bisa menatap dia dalam diam dengan hati yang berdebar sangat kencang, ku tak tahu seberapa kencangnya dan tak tahu kapan akan berhenti.

Petama kali tangan ku dicium seperti ini dengan suasana dan perkataan yang menurut ku sangat romantis dalam hidup ku.

Apa maksud dari perkataan dia tadi, lalu ciuman di tangan untuk apa Orka, pikiran ku tak karuan, sebuah pertanyaan besar memenuhi otak ku.

"Biar kaki lo cepet sembuh" katanya menyadarkan lamunan ku

"Ahh iyaa ka, udah agak mendingan kok dari semalem" balas ku sambil pura-pura memeriksa kaki ku untuk menetralkan perasaan yang tiba-tiba tak karuan.

"Wih, bisa dong kalo gue ajak jalan" ucapnya dengan senyuman khas dengan menaikan sebelah alisnya.

"Hah!! Jalan??" Sontak ku terkejut kembali mendengar Orka mengajak ku jalan tiba-tiba.

"Kenapa?? Engga mau ya??" Balasnya dengan raut wajah datarnya sambil menunduk.

"Eh engga kok, maksud gue kapan??" Spontan kata ku

Duh kenapa aku nanya kapan ya, jessica jessica. Kenapa kamu tak pikir-pikir dulu dengan ajakan dia, mentang-mentang abis diromantisin jadi engga sabaran begini, duh gimana ini ya.

Sebenarnya aku senang sekali dengan tawaran itu, tapi disisi lain aku masih malu dengan dia yang tiba-tiba berubah 180°.

Apakah dia menyukai ku?? Ah masa iyaa dia suka dengan ku?? Duh gimana ini, kok aku jadi gelisah ya. Padahal aku senang dengan apa yang dia lakukan kepada ku.








Hayoo Penasaran Kan Gimana Kelanjutannya
😄😄
Makanya Jangan Lupa Di Follow Dan Di Vote
🥰🥰

Secepatnya Aku Akan Lanjutkan Ceritanya
Di Tunggu Aja Yah
😊😊
Thanks And See You
Byee👋👋

Diam Diam MenyukaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang