Selamat membaca
,
,Bismillahirrahmanirrahim
______________________________________
"Disetiap kondisi apapun itu kita harus kuat menjalani apa yang telah telah terjadi."
-Tempang.
.
.
Suasana di dalam kelas pun memanas, karena persoalan Udin dan Niko tentang perebutan tempat duduk. Memang disitu Niko yang salah, yang bersikap bahwa itu adalah hak miliknya. Namun, tempat duduk itu sudah lebih dulu di dapat oleh Udin dan temannya. Niko tetap saja kekeh menginginkan tempat duduk itu. Padahal masih banyak tempat duduk lain yang bisa dia tempati.Amarah Niko mulai bergejolak, saat Udin membantahnya karena tidak mau pindah.
“Ohh..., berarti lo nantangin gue! Kalo gituh, ayoo jangan kebanyakan ngomong. Kita selesaiin dengan cara jantan” ucap Niko yang penuh amarah.
“Gue ngga punya waktu buat kek gituan,” tutur Udin.
Niko mulai merebak emosinya dan seketika menarik kerah baju Udin, hingga membuat Udin tidak bisa bernapas.
"Lepasin Gue," ucap Udin sambil melepas tangan Niko dari bajunya.
Melihat Udin di cengkram oleh Niko. Galih, Yudha, Dan Zico mencoba memisahkan mereka berdua agar tidak bertengkar. Namun, Udin dan Niko sama-sama kuat.
"Lo itu memang ngga punya otak apa haa!! Udah tahu Gue ngga suka dengan sikap loo yang sok bener itu," ucap Niko sambil mengepal tangannya untuk memukul bagian wajah Udin.
Namun, tiba-tiba saja Sang guru yang mengajar di kelasnya pun masuk.
Udin melepas cengkraman Niko, dan mulai duduk di bangkunya. Dan Niko mulai mencari tempat duduk.
"Awas aja lo, kita sambung lagi nanti." Batin Niko . Kini Ia duduk di bangku paling belakang bersama jepri.
Semua murid mulai berhamburan untuk duduk di bangkunya masing-masing. Dan suasana kelas yang tadinya ricuh seketika hening setelah kedatangan guru tersebut.
“Assalamu’alaikum..., selamat pagi anak-anak,” salam dan sapa Bu Heni kepada muridnya.
Kemudian semua murid serentak menjawab salam.
“Selamat memulai kegiatan belajar ya, Perkenalkan nama Ibu, Heni Pratati, Ibu mengajar pelajaran Sosiologi. Dan di kelas ini Ibu adalah walikelas kalian. Untuk sekarang kita memulai kegiatan hari ini dengan pemilihan Ketua kelas dan Bagan kelas dulu ya, kalau kegiatan belajarnya bisa pada hari berikutnya.” tutur Bu Heni sambil memperkenalkan dirinya.
Bu Heni sendiri adalah guru yang ramah, penyayang, suka kepada murid yang rajin. Apabila ada muridnya yang bandel, tidak nurut, dan tidak suka mengerjakan tugas atau disebutnya pemalas, barulah Dia akan marah jika melihat muridnya seperti itu.
"Din, si bocah itu bener-bener songong banget ya. Masa bangku kita direbut sama Dia," Celetuk Yudha kepada Udin,
"Biarin aja, emang suka cari masalah kali hidupnya. Pokoknya jangan diladenin lah orang kaya begitu, ngga ada manfaatnya." jawab Udin sembari menatap kembali Bu Heni yang sedang menjelaskan sesuatu.
Akhirnya yang terpilih menjadi ketua kelas adalah Galih, karena votingnya yang paling banyak. Dan yang menjadi bendahara dan sekertarisnya adalah Windi dan Susan.
Selesai penentuan bagan kelas, bel istirahat berbunyi. Sehingga kegiatan tadi di cukupkan dan dilanjutkan pertemuan selanjutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/240027404-288-k768219.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Uwuphobia(Revisi)✔
ЮморSemenjak kejadian itu, pria yang sering di sapa dengan panggilan "Tempang" ini selalu merasakan panas dingin, semua tubuhnya gemetar, dan sampai membuat Dia kehilangan kesadarannya (Pingsan). penyebabnya adalah melihat hal sepele bagi orang yang men...