Bagian Dua Puluh || Selesai

15 2 3
                                    

Happy Reading:)
,
,
Bismillahirrahmanirrahim..

_________________________________________

Suasana dingin dipagi hari, membuat Udin tak bisa jauh dari selimutnya. Dia juga susah sekali dibangunkan oleh Sang Emak. Padahal hari ini dia harus berangkat sekolah.

"Din..., Udinnn," ucap Emak sambil menepuk pipi Udin.

"Hmmm,," jawabnya.

"Bangun udah pagi. Cepetan mandi terus siap-siap," ujar Emak.

"Lima menitan lagi yaa Mak," pinta Udin.

"Ngga ada lima menitan. Pokoknya sekarang!!" Oceh Emak.

Mendengarkan ocehan Emaknya itu membuat Udin bergegas pergi ke kamar mandi. Sedangkan di meja makan sudah ada Bang Jo dan Emak yang sedang menungu Udin yang masih bersiap-siap. Untuk Babeh sendiri sudah berangkat lebih dulu ke sawah.

"Tadi malem pulang jam berapa Jo?" Tanya Emak.

"Jam 10 Mak,"

"Kok tumben. Biasanya geh kalo main sampe lupa waktu buat pulang," celoteh Emak

"Hehehe yaah gitu Mak," balas Bang Jo sambil cengengesan.

"Yaudah sok di makan nasinya,"

"Iya Mak. Si Udin teh mana Mak? Belom bangun apa gimna?" Tanya Jo.

"Dia lagi mandi Jo,"

"Ehh itu Dia bocahnya Mak," ucap Jo saat melihat Udin.

"Ada apa Bang manggil?"

"Ngga papa,"

"Dihh ngga jelas amat!!"

"Bodo. Gue mau makan aja," ucap Bang Jo.

"Nihh Din dimakan," ucap Emak.

"Iyah Mak."

"Kamu kalo dibangunin teh susah pisan. Emak sampe cape bangunin kamu! Udah tahu besoknya sekolah, ini malah begadang nonton bola," ucap Emak dengan sedikit kesal.

"Maaf Mak, soalnya lagi enakan pertandingannya," balas Udin.

"Iya deh terserah, semisal kalo ngga dibangun-bangunin ngedumel sendiri, terus nyalahin Emak kalo ke sekolahnya telat,"

Udin tak menanggapi ucapan Emaknya, dia tetap fokus memakan makanannya.

"Nanti berangkatnya bareng ngga?" Tanya Bang Jo.

"Ngga Bang. Nanti Udin berangkat bareng Yudha, Zico, sama Galih,"

"Owhh yaudah,"

"Din, di depan kayanya temen kamu deh. Sok atuh cepetan di habisin makannya. Kasian temen kamu udah ditungguin, ucap Emak.

"Iya Mak."

Udin telah selesai sarapan dan langsung bersiap-siap berangkat ke sekolah, lalu dia berpamitan dengan Emaknya.

"Mak, udin berangkat ya. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam, hati-hati Din,"

"Udin..." panggil Emak, membuat Udin terhenti.

"Kenapa Mak?"

"Nanti sore anterin makanan ya kerumahnya Dokter Adit,"

"Iya siap Mak."

Udin pun pergi menghampiri temannya didepan.

"Din, kita udah siapin barangnya," ujar Yudha.

"Bagus. Taro di kotak ini," sambil memberikan kotak berukuran kecil kepada Yudha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Uwuphobia(Revisi)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang