Bagian Sembilan Belas || penyelesaian

6 2 0
                                    

Happy reading;)
,
,
Bismillahirrahamanirrahim..

_________________________________________

"Dirasa sudah berbeda, tetap saja perilakunya masih mengada-ngada."

-Tempang.

Udin, Galih, dan Yudha turut kaget atas perkataan yang dilontarkan oleh Zico itu. Mereka sama-sama tak percaya, mengapa Zico semudah itu percaya kepada sosok Niko dan Jepri.

"Mereka ngomong apa aja ke lo Co?" Tanya Yudha.

"Yah cuman ngasih foto Galih sama Susan, terus meraka bilang kalo Galih udah jadian sama Susan. Awalnya gue juga ngga percaya sama omongannya mereka, tapi setelah mereka ngasih bukti ke gue, disaat itu juga gue udah mulai ngga karuan. Ada rasa sakit dan kecewa setelah melihat itu,"

"Pan udah pernah gue bilang, jangan dengerin apa kata mereka! Ngga ada manfaatnya, sekarang mungkin mereka sedang memanfaatkan situasi supaya kita terpecah kaya gini,"

"Iyah bener yang dibilang Yudha. Lo mah apa-apa udah emosian, kan bisa di omongin baik-baik Co," ujar Udin.

Setelah itu Zico mulai ada rasa bersalah atas perbuatannya tadi kepada Galih. Dia telah menuduh Galih dengan terbawa omongan Niko dan Jepri.

"Gal, gue minta maaf yah sama lo. Karena gue lo jadi kena pukulan ampuh yang sakitnya luar binasa," lirih Zico. Di saat suasana sedang menegangkan akibat ulahnya, dia malah becanda yang tidak penting. Tapi ngga papa lah, itung-itung mencairkan suasana.

"Ngga papa Co. Lo sama sekali ngga salah. Emang guenya aja yang lancang ngedeketin Susan dari lo. Tapi asal lo tahu, kalo gue ini cuman temenan sama Dia. Ngga ada kata lebih,"

"Iya Gal gue percaya sama lo...."

Udin dan Yudha sudah merasa lega atas apa yang telah terjadi tadi. Akhirnya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik. Mereka berempatpun saling berpelukan dengan sangat eratnya, tak di sangka jika disetiap tali persahabatan pasti ada saja yang menjadi cobaannya. Dan disaat mereka sedang berpelukan, ada Renata yang sedang berjalan. Dia baru saja pulang dari rumah temannya, dan tidak sengaja melewati jalannya itu.

"Lah itu kan Udin, dan kawan-kawan. Lagi pada ngapain sampe peluk-pelukan segala?" Ucapnya di dalam hati.

Di sisi lain Renata teringat akan menimpa Galih dan teman cewenya waktu sedang jogging bareng di daerah Cikutra.

"Mba, Renata haus. Pengen es dawet," pinta Renata kepada kakaknya. Dia baru saja pulang dari pasar. Belanja bahan buat pembuatan bakso. Dan dengan tidak sengaja Renata melihat dua orang lelaki sedang memata-matai Galih.

"Dia siapa ya? Ko dari tadi ngeliatin Galih sama temen cewenya sih. Kayanya ada yang ngga beres nih, gue intip ah," ucap Renata saat melihat dua lelaki itu, dan dia mencoba mengintip perbuatan mereka dibelakang pohon.

"Jep lo udah fotoin adegan tadi kan?" Ucap salah seorang lelaki.

"Udah Nik," jawab lelaki satunya.

"Bagus nanti kita bisa jadiin bukti, buat memanas-manasin Zico. Biar Dia berantem sama sahabatnya sendiri. Dan rencana kita buat bikin persahabatannya Udin pecah, akan segera berhasil," ucapnya lagi.

Setelah mendengarkan perbincangan mereka itu, Renata sangat terkejut. Jika niat mereka itu tidak baik, mereka ingin memecahkan persahabatannya Udin.

"Wah ini sangat-sangat buruk. Bisa ada perang ke-6 nih," ujarnya polos.

"Pokoknya gue harus kasih tahu Udin dan kawan-kawannya. Biar ngga terjadi sesuatu sama mereka," sambung Renata. Kemudian Sang kakak menghampiri Renata yang sedang ngedumel sendiri.

Uwuphobia(Revisi)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang