07. Susu Kotak
Susu Greenfields sekarang ada rasa baru, ya? Rasa coklat dengan esktra rindu.
_________________________________________
Ayah mana yang tidak akan marah saat tahu putri semata wayangnya terkena bola nyasar hingga berakhir di UKS? Jika ada, tolong temui Daniel, biar ia habisi ayah tidak berguna seperti itu.Sudah tidak berguna, membuat sempit dunia pula. Belum lagi memubazirkan oksigen yang seharusnya bisa dihirup oleh orang-orang yang lebih pantas daripada dia.
Ah, Daniel masih emosi saja rasanya dengan siapa pun yang telah membuat Nafsanya pingsan hingga masuk UKS.
Pria itu berencana akan mendatangi sekolah hari ini untuk menuntut ganti rugi pada pelaku yang sampai saat ini tak diketahui siapa. Ia tak akan rela jika putrinya mengalami kesakitan, sedangkan sang pelaku masih bisa haha-hehe tanpa beban.Tapi, semua rencana Daniel yang mungkin akan menciptakan kehebohan di SMA Semesta itu berhasil dibatalkan Jiya. Wanita itu mengancam akan melelang anak-anak Grey jika sampai Daniel berani melakukan hal itu. Daniel tentu tak bisa membantah, ia sangat sayang kepada empat cucunya—begitu Daniel menyebut empat anak kucing beraneka warna itu.
Nafsa sedikit lega. Setidaknya ayahnya tidak akan berlaku aneh-aneh karena ancaman mamanya. Meskipun tidak ada yang tahu perihal kejadian di UKS kemarin selain Ester, tapi absennya dua cowok yang kemarin saling tonjok itu membuat Nafsa kembali dirundung rasa bersalah.
Dikatakan terlalu percaya diri bahwa dirinya adalah penyebab perkelahian dua pemuda itu, Nafsa jadi bingung sendiri.
Memangnya siapa dirinya untuk Arjuna? Kenapa dia harus membela sebegitunya?
Pertanyaan itu terus bersarang di kepala Nafsa sejak semalam. Bahkan membuat Nafsa yang biasa tidur di bawah jam sepuluh saat tidak ada tugas, mendadak baru bisa memejamkan mata saat jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.
Alasan karena dia dan Arjuna adalah teman sekelas, bukan kah itu terlalu aneh? Mereka baru saja mengenal dan tanpa sengaja menjadi teman sebangku. Sebelumnya mereka sama sekali tak pernah bertemu, begitu setidaknya yang Nafsa tahu.
Nafsa tersentak dari lamunanya saat menyadari kursi Arjuna berdecit kecil, menandakan seseorang tengah mendudukinya. Nafsa menoleh, mendapati sosok Yashinta tengah duduk di sana dengan senyum lebar.
"Ngapain lo?" tanya Nafsa.
"Lo udah makan siang?" kata Yashinta tak menjawab pertanyaan Nafsa.
"Gak laper."
"Bohong banget. Mana ada orang yang gak lapar habis belajar Matematika."
"Ada. Gue orangnya," sahut Nafsa santai.
Yashinta mendengus kesal. "Lo belum makan siang, Naf. Tadi pas istirahat pertama juga cuma minum air putih," katanya membuat Nafsa menoleh.
"Lo ngeliatin gue, ya?" tuding Nafsa.
"Enggak! Ke-lihatan dari depan sana. Iya, kelihatan dari sana!" Bantah Yashinta gelagapan. Semakin jadi saat Nafsa memandangnya dengan tatapan curiga. "Ah, gak tahu! Gue cuma ngasih ini aja. Jangan lupa diminum!" katanya beranjak dengan cepat setelah meletakkan sekotak susu UHT di atas meja Nafsa.
Nafsa memandang susu coklat dengan kotak dominan berwarna hijau di atas meja dan punggung Yashinta yang semakin menjauh dari mejanya bergantian. Ada sebesit rasa kecewa juga tanya yang tiba-tiba hadir. Meski begitu, Nafsa tetap menusukkan sedotan pada kotak susu itu.
Terlalu sering dapat Greenfields, sekali berubah jadi Milo, kok rasanya kecewa, ya?***
![](https://img.wattpad.com/cover/235989092-288-k196640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Before It's Too Late (Again)
Novela JuvenilBerita putusnya hubungan Nafsa dan Galang tepat sehari sebelum pembagian rapor kenaikan kelas memang membuat SMA Semesta gempar. Kejadian yang tiba-tiba, juga tidak ada alasan yang jelas kenapa mereka sepakat untuk mengakhiri semuanya, membuat tanda...