Chapter #12

2K 231 0
                                    

.

.

.

OH! NO!

Written by Chinatsu-chan

.

.

.

Jarum jam menunjukkan pukul tujuh malam, saatnya untuk pulang. Namun, sebelum pulang Sakura melirik ke kanan dan ke kiri memastikan tak ada orang. Tapi, sepertinya tidak begitu. Hingga jam tujuh masih ada yang berkutik dengan pekerjaannya. Berniat untuk keluar tanpa diketahui orang sepertinya sangat sulit untuknya. Dan semua itu karena ia memakai pakaian yang tak seharusnya di pakai saat musim seperti ini. Ia menghela nafas. Dari tadi siang ia mencoba menghilangi cap merah itu namun, gagal. Ia merapikan mejanya dan keluar setelah selesai. Saat keluar ia berpapasan dengan Mei.

" Sakura? " panggil gadis berambut coklat panjang itu. Sakura pun menoleh ke arahnya.

" Ya? Ada apa Mei? " balas Sakura dengan senyum.

" Ku kira kau sudah pulang." Dengan senyum canggunya Sakura membalas, " Aha-ha, itu karena aku masih ada kerjaan tadi."

" Sekarang kau akan pulang ?" tanya Mei. Dalam hati Sakura meruntuki kalimat tanya yang di lontarakan oleh rekannya itu.

Tentu saja, bodoh – batinnya.

" Iya. Kenapa ? " balasnya.

Mei menggeleng, " Tidak aku hanya bertanya. Ya sudah hati-hati ya kalau pulang. Ino-san mengkhawatirkan mu. " ucap Mei. Sakura sedikit terkejut mendengar kalimat akhir yang di ucapkan Mei.

" Terima kasih." balas Sakura. Matanya masih menatap Mei yang berjalan menjauh darinya.

" Apa benar Ino mengkhawatirkan ku? Tapi kenapa ? " gumam Sakura. Ia berjalan pergi dari ruangannya.

...

Hari ini Sakura menggunakan mobilnya. Agar terhindar dari hal yang tak inginkan seperti kemarin. Jalanan malam ini tampak ramai. Rasa lelah menjalar ke tubuhnya. Rasanya ia ingin segera merebahkan dirinya di atas kasur empuknya. Ia menghela nafas saat mobilnya terhenti di traffic light. Tiba- tiba rasa kantuk mulai menyerang dirinya. Namun, ia tak boleh terkena serangan itu. Ia harus fokus berkendara jika tidak – malaikat akan menyabut nyawanya. Beberapa menit kemudian, mobilnya sudah masuk ke dalam basement gedung apartemennya. Ia memakirkannya dengan rapi. Setelah itu barulah ia menuju ke apartemennya dengan berjalan kaki.

Senyum mulai muncul tak kala ia berjalan di lorong apartemennya.

" Sebentar lagi sampai." ujarnya pelan dengan rasa senang. Namun, beberapa detik kemudian matanya membulat sempurna. Ada seseorang yang berdiri di depan apartemennya. Karena ia masih takut akan kejadian kemarin. Ia pun menunduk dan mulai memutar arah. Orang itu berpakaian sama dengan orang yang mengikutinya kemarin.

Bagaimana ini? – batinnya takut.

Saat kakinya yang ia gunakan untuk melangkah pergi terasa berat dan gemetaran saat itu juga sebuah tangan merangkul bahunya. Rasa takutnya perlahan mulai menghilang. Ia mendongakkan kepalanya. Betapa kagetnya ia. Tangan yang merangkul bahunya adalah pria yang membuatnya uring-uringan hari ini.

" Kau! " pekik Sakura.

" Ssstt! Kita bertemu lagi Cherry. " katanya dengan pelan.

" Kau ingin pulang kan ? Ayo aku antar. " lanjut pria itu. Sakura hanya mengikutinya saja tanpa membalas ucapannya. Tangan itu masih merangkul bahunya. Mereka seperti pasangan. Mereka berjalan berdampingan dengan di buat santai. Sakura melihat kilatantajam yang siap menikam dari mata pria itu. Ia kembali di buat terkejut orang yang tadi berdiri di pintunya perlahan pergi. Apa ini karena tatapan tajam pria itu? Pikirnya. Namun, yang lebih penting adalah ia sudah merasa aman.

OH! NO! 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang