Chapter #23

1.6K 186 11
                                    

.
.
.
OH! NO!
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

Warning!

RATED : M ( for LANGUAGE! & SAVE) !!!

o0o
.

.

Hubungan Sakura dengan pria itu kian melekat seperti permen karet. Tiada hari tanpa keterkejutan. Hampir setiap malam, setiap pulang kerja pria itu pasti sudah stay di depan apartemennya. Hadiah yang tak terduga pun sering ia dapatkan melalui bibir pria itu. Meski ia sempat beberapa kali menikmatinya. Bibir itu bagai candu yang tak ada duanya. Dan dia selalu menginginkannya. Lagi dan lagi.

Hari-harinya mulai berubah seiring kemunculan pria itu yang menerobos masuk kedalam kehidupannya. Pria tampan yang selalu terlintak di benaknnya. Pria dengan mata tajam nan menawan, rambut hitamnya yang begitu elegan dan yang paling membuatnya terus terbayang adalah bibirnya. Yang rasanya luar biasa. Hal itulah yang membuatnya mendesah kesal karena pikirannya saat ini tidak terfokus pada pekerjaannya. Desain yang seharusnya sudah tahap finalisasi malah menjadi berantakkan karena pikirannya yang kacau.

Dengan meremas secarik kertas ia berteriak kecil dengan frustasi, " ARRGHH! Ada apa denganku sih?" teriaknya dengan mengacak rambutnya yang tadi rapi kini kusut. Dan teriakan itu terdengar sampai keluar dan masuk ketelinga Ino yang kebetulan sedang lewat. Ia berhenti kemudian berjalan menuju ruangan Sakura.

" Kau baik-baik saja JIDAT ?!" Sakura berjengit kaget karena suara itu. Matanya melihat Ino tengah berdiri di dekat pintu sambil memegangi segelas kopi.

" Apa yang kau lakukan disini PIG ?! " Ino meminum kopinya sebentar lalu menatap Sakura dengan tatapan datar namun tajam.

" Suaramu." responnya.

Sakura agak bingung dengan ucapan Ino.

" Suaramu terlalu nyaring sampai keluar." ujar Ino.

Sakura tersenyum canggung. Ia tak mengira suaranya bakal di dengar orang lain. Dengan meletakkan tangan di belakang kepalanya dan senyumnya yang melebar, " Aku minta maaf. Hehe." canggungnya. Ino berjalan mendekati Sakura. Di tempelkanlah salah satu punggung tangannya ke dahi Sakura.

" Apa yang kau lakukan Yamanaka Ino ? " protesnya sembari menjauhkan tangan Ino dari dahinya.

" Hanya memastikan kau tidak sakit."

Sakura memicingkan matanya dengan kesal, " Apa kau tidak lihat ? Aku sehat-sehat saja."

" Maksudku sakit dalam artian tidak waras." tutur Ino dengan santainya. Membuat Sakura emosi mendengarnya, " APA KATAMU ?!" ujarnya dengan nada tinggi. Ino bersikap mengabaikan ucapan Sakura.

" Lebih baik kau kerjakan pekerjaanmu. Daripada kau berteriak tak jelas." titahnya dengan memberikan tatapan tajam pada Sakura. Hingga Sakura merinding melihatnya. Ino beranjak dari ruangan Sakura. Untungnya ia masih waras jika tidak vas itu bisa melayang. Dan Sakura mendengus kesal. Ino mampir hanya untuk mengejek dirinya? Yang benar saja. Ino pasti kekurangan pekerjaan sampai harus ke ruangannya. Sakura menghela nafas dan mengusap wajahnya, " Ya ampun. Kenapa sih aku ini? " gumamnya.

...

Sepulang dari kerja, Sakura mampi ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Karena di rumah bahan makanannya sudah habis. Ia tengah memilih dan mengambil bahan makanan yang benar-benar ia butuhkan lalu memasukkannya ke dalam troli belanja. Sambil menatap jajaran bahan makanan itu ia mendesah lelah.

OH! NO! 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang