Chapter #27

1.7K 184 12
                                    

.

.

.

OH! NO!
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

Sejak kejadian kemarin di cafe Ino memutuskan untuk tidak menghubungi Hinata. Tentu saja ia akan melakukan hal itu. Entah apa yang membuat Hinata berubah 360 derajat secara tiba-tiba seperti itu. Hinata benar-benar membuatnya kesal. Sejak semalam ia juga tidak bisa menghubungi Sakura. Dan pagi ini ia juga belum menemukannya di kantor. Kemana si pink itu ? pikirnya dengan frustasi.

Saat ini ia memilih keluar sebentar untuk sarapan. Ia lupa sarapan tadi karena memikirkan hal ini. Jadi, ia pergi saat makan siang tiba.

" Aku harap Sakura baik-baik saja." Gumamnya. Ia mengepalkan tangannya.

" Hinata! Kau benar-benar membuatku ingin membunuhmu. Argh! Menyebalkan." Geramnya dengan frustasi. Ia mengacak-acak rambutnya yang tadi sempat rapi. Ia menghela nafas panjang.

" Sepertinya kau sedang kesal." Sahut seseorang yang meletakkan minuman kaleng di mejanya dan duduk di depannya. Ino menatap orang itu. Tak menyahuti apa yang diucapkan pria itu. Ia memilih untuk beranjak pergi namun tangannya di gengam oleh orang menyebalkan itu.

" Apa mau hah ? Lepaskan Shimura!." Serunya diiringi dengan tatapan tajamnya.

" Duduklah. Kurasa makan siangmu belum selesai." Balas Sai dengan halus. Memang yang diucapkan Sai itu benar. Karena makanannya baru saja tiba sebelum Sai. Jadi, ia belum sempat menyentuh makanan itu. Ia terlalu memikirkan Sakura. Perutnya berbunyi dengan pelan namun, cukup terdengar pada telinga dua orang itu.

" Makanlah dulu. Baru pergi." Ujar Sai. Karena ia benar-benar lapar maka dengan terpaksa ia duduk lagi. Sebenarnya tak ada masalah sih jika ia berlama-lama disini dan makan namun, ini semua karena pria yang ada didepannya. Membuat selera makannya agak rusak tadi. Namun, yang namanya lapar tidak akan bisa di tahankan ? apalagi jika makanan sudah tersedia di depanmu ?

Ino memilih makan dengan tidak menatapnya. Dia mencoba tidak memperdulikan kehadiran pria in. Tapi,

" Kenapa kau disini ? Kau bisa duduk di meja lain selain disini." Katanya di sela-sela ia makan.

Nyatanya ia tidak bisa.

Sai menautkan tangannya lalu menaruh dagunya di atas tautan kedua tangan itu sambil tersenyum tipis," Aku ke sini untuk makan."

" Kalau begitu duduk saja disana." Tunjukanya pada meja yang kosong. Dan letak meja itu tepat di belakang mereka.

" Sayangnya, aku tidak mau. Aku ingin makan di meja ini." Jawab Sai. Ino mendelik tajam. Ia benar-benar tak suka suasana seperti ini. Berniat makan dalam kesendirian malah bertemu orang yang tak ingin ia temui.

" Sekalian menemanimu. Aku lihat kau sendirian. Akan sangat menyebalkan jika makan sendirian bukan ? Dan kelihatannya kau juga sedang kesal. Jika kau tidak keberatan, kau bisa berbagai denganku." Ucap Sai dengan santai. Ia menatap makan siangnya yang baru saja tiba di meja itu.

" .." Ino mengabaikannya dan memilih makan dengan tenang. Ia hanya ingin menghabiskan makanannya lalu pergi.

" Kau tahu—" Sai menjeda kaliamatnya.

Ino mengunyah sambil menatap Sai yang terus bicara, " – Aku ini masih memilik rasa padamu." Ungkapnya

" Uhuuk..Uhuuk! " Ino seketika langsung terbatuk. Ia meraih gelas minumannya untuk meredakan batuknya.

" Apa kau ingin membuatku mati hah ? Omong kosong apa ini ? " pekik Ino setelah tenggorokannya kembali normal. Sai menompang dagunya dengan tangannya sambil menarik sudut bibirnya membentuk senyuman penuh makna.

OH! NO! 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang