Jacqueline mematikan mesin mobil yang terparkir di depan kafe nya. Perasaan gelisah menghantuinya, dirinya pun bingung apa yang dia rasakan. Nahkan sesekali dia selalu mengecek ponselnya entah untuk apa atau menunggu siapa.
Suara ketukkan di kaca mobilnya menyadarkan dirinya kalau dia sudah hampir 15 menit tidak keluar dari city car nya itu. Jacqueline lantas bergeas turun untuk menemui Ujang salah satu barista di kafenya.
"Mbak, gak apa-apa kan?" pria yang berumur 24 tahun itu terlihat khawatir melihat bosnya tidak turun dari mobilnya. Jacqueline mengangguk sebagai jawaban.
"Jang, gue pengen nanya dong,"
Ujang menunggu pertanyaan yang akan Jacqueline tanyakan kepadanya, namun Jacqueline terlihat ragu untuk menanyakan pertanyaan yang mengganggunya 2 hari ini.
"Tanya aja mbak, saya gak komentar aneh-aneh deh"
"Kalau lo buat salah sama klien mending lo yang minta maaf atau nunggu klien lo chat lo dulu?"
"Kalau saya yang salah sih saya yang minta maaf, karena kan klien adalah raja mbak. Kecuali yang ngeselin" jelas Ujang sambil terkekeh di akhir kalimatnya. Jacqueline memejamkan matanya kuat mengingat betapa memalukannya kejadian kemarin malam.
"Thank you, jang" dengan berat hati memang Jacqueline lah yang harus menghubungi pria itu.
Sinting memang kamu, Jack.
"Mbak, itu siapa di depan kafe?"
Jacqueline langsung menemukan sosok yang menjulang tinggi yang di depan cafenya. Ini bahkan belum jam buka cafenya.
Sinting.
"Aduh , mau ditaro dimana muka gue coba" Jacqueline bergumam kecil hingga Ujang masih bisa mendengar suaranya.
"Itu yang mbak maksud tadi ya?" pertanyaan Ujang sama sekali tidak digubris oleh Jacqueline, karena wanita itu hanya fokus dengan pria yang ada di hadapannya sekarang.
"Kayak bukan orang sini deh..." berbagai pertanyaan yang dilontarkan Ujang hanya seperti angin lalu bagi Jacqueline, yang dia pikirkan sekarang hanyalah bagaimana cara menghilang dihadapan pria itu. Jung Jaehyun.
"Diam kamu, Jang" kalimat Jacqueline menutup mulut Ujang yang masih melontarkan rasa penasarannya terhadap pria yang tinggi menjulang dengan kulit pucat bagai hantu casper yang menjadi serial kartun favoritnya semasa kecilnya. Beruntungnya pria itu memakai masker jadi tidak mengundang kecurigaan berlebih.
He is obviously casper or may be vampire.
Kakinya semakin berat saat dia mendekat ke arah Jaehyun. Pria sialan.
"Good morning, Jacqueline" sapa Jaehyun dengan suara rendah saat Jacqueline berjarak 3 langkah darinya.
Ini Ujang kenapa ikut-ikutan berhenti sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again // Jung Jaehyun
FanfictionAku punya 30 hari. Untuk mencintaimu, atau untuk melupakanmu.