Jacqueline bergerak gelisah di balik selimut tebal yang menyelimutinya malam ini. Sudah 2 jam dan dia dari hanya bertahan di posisinya saat ini.
Jacqueline dapat pastikan ini sudah lewat tengah malam.
Bergelung di balik selimut tebal hotel bintang 5. Suara televisi yang berada di luar masih terdengar samar karena dibatasi oleh sebuah pintu besar yang membatasi area kamar dan televisi. Aneh sekali rasanya hari ini, ralat, harinya semakin aneh semenjak dia bertemu dengan pria asal Korea Selatan yang digandrungi gadis-gadis belia ini.
Terlebih lagi sekarang dia terdampar di hotel kliennya.
.
.
Suara musik dari speaker mobil menemani perjalanan pulang mereka di tengah macetnya Jakarta menjelang weekend ini. Cahaya bulan pun semakin terang menandakan hari yang akan berakhir. Bisa dipastikan para pekerja ini banyak yang lembur karena mengejar akhir pekan, padahal sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Jacqueline memperhatikan pria yang sekarang duduk dibalik kemudi mobilnya masih serius memandangi jalan dengan seksama mengikuti arahan google maps untuk ke mengantarkan Jacqueline ke apartemennya. Pria itu akan pulang naik taksi, katanya saat mereka makan malam di restoran sushi.
1 jam perjalanan dihabiskan mereka untuk sampai ke apartemen Jacqueline. Memang gila Jakarta ini.
Jacqueline bergeming saat Jaehyun mematikan mesin mobilnya. Ada perasaan takut untuk masuk ke apartemennya.
Dia takut Rasya akan datang lagi.
Dia takut Rasya akan macam-macam dengannya.
Bajingan.
Tepukkan di pundak wanita itu menghentaknya ke dunia nyata. Dia tidak ingin turun dari sini. Dia tidak mau sendiri malam ini.
"You don't look okay, do you?"ada sirat ke khawatiran di mata pria itu saat melihat Jacqueline yang hanya terdiam di kursi penumpang.
She is not okay ...
...since three years ago.
Jaehyun membuka pintu mobilnya untuk turun, namun tangannya ditahan oleh Jacqueline yang sekarang terlihat mengkhawatirkan.
"I don't want to go there"
"then?"
"Take me everywhere" pinta Jacqueline pada akhirnya.
Pria itu terlihat bingung saat menyalakan kembali mesin mobilnya, kalau Jacqueline lupa, Jaehyun adalah turis di sini.
Akhirnya mereka berakhir di hotel yang Jaehyun tempati. Jaehyun tidak setega itu membawa Jacqueline ke cafenya, karena tempat itulah yang menjadi penyebab kejadian hari ini.
.
.
Wanita itu masih merenung dibalik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya memperhatikan penampilannya di balik kaus putih oversized milik Jaehyun dan celana training abu-abu pria itu yang terlalu besar untuk tubuhnya yang hanya setinggi 160 cm. Dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan dia berada di satu ruangan dengan pria asing.
Di balik selimutnya dia mendengar suara pintu terbuka. Ada jeda sebentar sebelum ada suara langkah kaki yang memasuki kamar mandi dan pintu tertutup setelahnya.
Huft.
Jacqueline yang tidak sadar menahan nafasnya akhirnya dapat melepaskan karbondioksida secara lega. Dia tidak tahu apa yang menyebabkan jantungnya berpacu cepat saat ini, kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again // Jung Jaehyun
FanfictionAku punya 30 hari. Untuk mencintaimu, atau untuk melupakanmu.