Denting suara pintu kafe berbunyi, seorang pria dengan postur tinggi memasuki kafe yang memiliki nuansa minimalis tersebut. Keadaan kafe menjelang sore ini terlihat cukup tenang karena sudah melewati jam makan siang, membuat pria itu merasa tenang karena tidak terlalu banyak orang yang memperhatikan. Pandangannya beredar diantara coffe bar dan tangga menuju lantai dua.
Pria itu tidak melihat adanya barista yang tempo lalu ikut membantu Jacqueline tempo hari. Dibawanya gelas yang berisi americano menuju meja yang agak sedikit terpojok, tentu saja agar dia tidak mengundang atensi lebih besar lagi.
Setelah kejadian malam itu Jacqueline tidak menghubunginya pun dia yang tidak memberi menanyakan kabar Jacqueline. Dia mencoba menegerti dengan apa yang Jacqueline alami.
Anehnya, sekarang dia sudah menyambangi tempat kerja Jacqueline tanpa memberi kabar wanita itu terlebih dulu. Entahlah apa yang dia pikirkan sebelum meminta supir taksi untuk mengantarnya ke tempat ini. Jaehyun hanya akan menunggunya sekarang sampai wanita itu muncul di hadapannya.
Membuka laptop berlogo apel yang sudah tergigit, jari-jarinya bergerak lincah menuju kolom pencarian berita. Sejak dia menginjakkan kakinya ke negara ini dia tidak mencari namanya dimanapun, karena isinya jelas akan membuat hatinya tidak baik.
Benar saja, nama wanita itu masih menunduki jajaran hot news lainnya.
Wanita yang pernah dimintanya untuk menunggu dirinya selama dia menjalankan kewajibannya.
Wanita yang dicintainya untuk pertama kali.
Wanita yang tmenjanjikan banyak hal, wanita itu pula yang mengingkari janjinya sekarang.
Jaehyun membaca salah satu headline news dari portal berital asal Korea Selatan tersebut.
Top Model, Park Ye-Jin, Happily Announced her Engagement with her partner, A well-known Singer at Australia.
Terpaut jarak 3 tahun lebih muda dibanding Park Ye-Jin, sosok wanita itu terlihat sempurna di mata Jaehyun. Sifatnya yang dewasa dan cerdas ditambah dengan sosok elegan yang melekat pada diri wanita itu membuat Jaehyun pernah menjatuhkan hatinya.
Berawal dari proyek mereka berdua untuk sampul majalah fashion membuat mereka kenal lebih dekat selama 6 bulan sebelum mereka resmi untuk membangun hubungan lebih serius. Setahun sebelum menjalankan kewajibannya untuk menjalankan wajib militer hubungan mereka masih hangat dan mereka masih mencoba menutupinya dari media, karena kesibukkan Jaehyun dengan jadwal konsernya keliling dunia.
Semuanya berubah ketika Jaehyun sedang menjalankan wajib militer setahun kemudia. Entahlah pada saat itu Park Ye-Jin sangat sulit untuk diajak berkomunikasi. Pria itu mencoba memakluminya, karena pada saat itu wanita itu sedang menjadi juri model di salah satu acara pencarian model di Australia dan mungkin wanita itu sulit menghubunginya.
Tidak ada kecurigaan yang muncul. Sampai saat dia kembali dari kewajibannya. Park Ye-Jin memberinya kabar kalau dia masih berada di Australia sampai akhir pekan, itu berarti dia tidak akan menyambut kepulangan Jaehyun dari wajib militer.
Setelah melakukan konfrensi press Jaehyun memutuskan untuk mampir ke apartemen Park Ye-Jin karena lokasinya berada dekat dengan lokasi dia melakukan presscon. Dia sudah terlalu lelah hari ini, walaupun Park Ye-Jin tidak ada di apartemennya setidaknya Jaehyun bisa mencium aroma Park Ye-Jin untuk melepaskan rasa rindunya sebentar.
Jaehyun sudah sering keluar masuk apartemen wanita itu, bahkan dia sudah bertukar password apartemennya. Jadi harusnya tidak masalah baginya untuk beristirahat di sana. Namun yang mengejutkannya saat itu adalah dia melihat wanitanya tengah tertidur dengan memeluk seorang pria asing di sebelahnya dengan keadaan tidak mengenakan sehelai benang pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again // Jung Jaehyun
FanfictionAku punya 30 hari. Untuk mencintaimu, atau untuk melupakanmu.