Day 4

18 0 0
                                    

"Jang" panggil Jacqueline yang sekarang berdiri di depan bar cafenya.

Ujang terlihat sibuk menyiapkan beberapa pesanan, dan membuat Jacqueline menunggu sambil memperhatikan kerja crew cafenya yang sedikit hectic menjelang jam makan siang ini. Memang salahnya yang mengganggu jam kerja Ujang, tapi dia benar-benar butuh saran Ujang sekarang.

Ya walaupun kadang mengesalkan.

Setelah selesai mengerjakan bagiannya, Ujang memberikan fokusnya kepada Jacqueline.

"Kenapa mbak? Berantem ya?" tanya Ujang dengan ekspresi meledeknya.

"Kalau diajakin mantan makan bareng gimana?"

"Ya kalau dibayarin saya mau aja" jawabnya terkekeh.

"Saya sih belum jawab chatnya"

"Kalau orangnya nekat mah paling dijemput langsung" setelah Ujang menyelesaikan kalimatnya pintu cafenya terbuka menandakan pelanggan yang masuk. 

Sepertinya dia bukan pelanggan.

Rasya.

Terlihat Rasya mengedarkan pandangannya menelisik setiap sudut rungan di cafe Jacqueline sampai dia melihat Jacqueline di meja bar bersama crew di sana. Rasya mengambil langkah lebar menuju ke arahnya. Sedangkan Jacqueline sekarang hanya diam mematung melihat Rasya yang sudah berjalan ke arahnya.

Bagaimana tidak? DI matanya Rasya selalu saja terlihat tampan. Dengan kemeja biru langit yang digulung sampai sikunya membuat aura kharismatik dari Rasya bertambah. 

Emang mantan selalu lebih menggoda. Sayang, brengsek.

"Hai, Jack" sapa Rasya dengan senyum manis yang sudah bertengger  di bibirnya, "kita jadi makan siang bareng kan?" tanyanya lagi. 

Jacqueline yang ingin mencari alasan dengan Ujang merasa terkhianati, karena Ujang sekarang sudah pergi meninggalkan Jacqueline berdua dengan Rasya.

"Gue belum iyain, sya"

"Karena sekarang gue di sini, jadi ayo makan aja di ruangan kamu" pinta Rasya 

Sinting? 

Jacqueline tidak tahu kenapa efek Rasya pada dirinya begitu kuat, bukannya menolak ajakan pria itu, dia sekarang melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya yang disusul Rasya yang membuntutinya. Sialan, untuk kali ini dia membenci dirinya sendiri. 

Dia membenci dirinya yang selalu tidak bisa menolak Rasya.

Rasya yang sekarang sudah duduk di sofa abu-abunya memperhatikan sekeliling ruang kerja Jacqueline. DIa selalu tahu bahwa selera wanita ini tidaklah main-main.

Pertanyaan Jacqueline memecahkan gelembung di antara mereka, "mau makan apa?" tanya Jacqueline menatap Rasya dari arah meja kerjanya.

"Kamu?" ucapan Rasya barusan membuat Jacqueline meremang. 

Bajingan sialan.

"Aku tanya serius"

"Pasta aja, apapun itu" 

Jacqueline terlihat sibuk dengan ponselnya dengan Rasya yang sedang memandangi mantan kekasihnya itu.

"Gimana persiapan pernikahan kamu?" pertanyaan Jacqueline yang tiba-tiba membuat Rasya langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Lancar, Natya punya selera yang bagus buat konsep nanti" jelas Rasya, "glam?" tebak Jacqueline. 

Natya memang berbeda darinya, gadis itu selalu memperhatikan penampilannya dari ujung rambut sampai kaki. Bahkan mungkin outfit yang Natya pakai setiap harinya mampu menghidupi lifestyle Jacqueline selama seminggu.

Try Again // Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang