Haii ~
How's life? Stay safe, yaa. Semoga kita semua diberi kesehatan selama pandemi ini. Jangan lupa bersyukur 🤗🤗Kali ini, kita akan membaca cerita dari zaenaaab
Happy reading!
###
Fana
Oleh Zaenab
Suara bising kendaraan samar-samar terdengar dari ujung jalan setapak. Keheningan malam membuat suara-suara itu tertangkap jelas walaupun jaraknya cukup jauh. Bangunan ini memang terletak tersembunyi di antara gedung-gedung lainnya. Sehingga jarang sekali dilewati oleh lalu lalang orang maupun kendaran. Kendati begitu, kedua anak tersebut masih tampak asik bercengkerama di balik pagar, sembari memandang jauh ke arah jalan raya.
"Eh, lihat deh, Ta. Ada mobil merah sama biru. Ayo pilih! Aku biru!" seru seorang anak laki-laki sembari jarinya menunjuk ke arah jalan. Wajah polosnya tersenyum ceria khas anak-anak. Perawakannya tinggi, sedikit di atas rata-rata anak usia 7 tahun lainnya. Ia menoleh ke wajah gadis di sampingnya.
"Ihh. Kak Adit. Dita yang biru!" Gadis itu berteriak tidak terima. Wajahnya yang seperti duplikat dari laki-laki tadi langsung cemberut. Ia tidak mau kalah dari kakak kembarnya. Kepalanya bergeleng cepat, diikuti ayunan rambutnya yang dikuncir persis dua kanan dan kiri.
"Nggak boleh, wleee. Aku duluan."
"Dita nggak suka merah, Kak Adit."
"Aku biru, aku biru, aku biru." Anak laki-laki itu menggoyang-goyangkan tubuhnya, menggoda sang gadis.
"Ma, Kak Adit godain Dita." Gadis itu merengek.
"Sudah, sudah. Sini duduk samping Mama." Suara seorang wanita memutus pertengkaran keduanya. Gadis dan anak laki-laki itu berjalan menghampiri Mamanya yang sedang duduk di bangku tidak jauh di belakang mereka.
"Ma, Dita pengen punya mobil, kayak orang di depan tadi," seru Dita kemudian.
"Iya, Adit juga, Ma."
"Yang biru!" Keduanya berseru lantas tergelak bersamaan. Suara mereka terdengar hangat hingga tiap sudut ruangan.
Wanita itu tersenyum lembut dengan tangan yang tidak lepas mengelus rambut kedua anak itu. "Iya, kapan-kapan kita beli, ya," jawabnya.
"Yeeyy," sorak mereka berdua. Bahagia sekali seakan memang benar mamanya akan membelikan mereka mobil.
"Eh, tapi ada syaratnya!"
"Yaah, Ma." Dua anak itu langsung cemberut tidak terima.
"Kok gitu?" tanya Adit.
"Tidak ada yang gratis ya, anak-anak." Wanita itu tersenyum geli.
"Apa, Ma? Kasih tahu Adit sama Dita."
"Mudah kok, yang penting kalian berdua harus jadi anak hebat, berbakti dan sayang sama Mama. Gimana? Bisa?"
"Bisa!" seru keduanya dengan kompak.
"Gampang itu. Ya nggak, Ta?"
"Iyaaa. Dita Sayaaang sama Mama."
"Adit juga sayaaang sama Mama."
Kemudian berseru bersama. "Kita sayaaaang sama Mama." Keduanya lantas berebutan mencium pipi sang Mama hingga kewalahan. Terdengar kekehan geli dan haru dari wanita itu. Ketiganya saling memeluk di tengah dinginnya malam. Besarnya kasih sayang di antara mereka mengokohkan pondasi kuat yang melandasi kehidupan keluarga mereka. Sesederhana pelukan dan ciuman sebelum mereka tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eunoia
Short StoryEunoia Spelling: yoo'-noy-ah (Greek) A well mind. Beautiful thinking. Eunoia merupakan kumpulan cerita pendek pertama yang dibuat oleh Writoville berbasis di Wattpad (dengan media promosi Instagram). Writoville merupakan alumni Writing Quarantine Ju...