Hari demi hari berlalu normal sepulang liburan singkat itu. Bangun, kerja, pulang, istirahat, tidur. Siklus itu terus berulang selama beberapa waktu.
Seperti biasanya, Chanyeol dan Sehun menghabiskan hari di dua lokasi berbeda—Sehun di kantornya dan Chanyeol di lokasi syutingnya. Kendati demikian, mereka tetap menyempatkan waktu di sela-sela kesibukan untuk menyantap makan siang bersama.
Chanyeol dan Sehun berjalan memasuki lokasi pemotretannya setelah menghabiskan makan siang mereka. Sehun memutuskan untuk mengikuti Chanyeol dengan alibi 'mengecek kinerja para artis naungannya'.
Beberapa orang tampak berkerumun di salah satu sudut ruangan, mengundang tanya pada kedua pemuda yang baru menginjakkan kaki di tempat itu. Mereka memutuskan untuk menghampiri keramaian tersebut.
"Ada apa ini?" Sehun yang pertama menyuarakan kebingungannya. Semua orang sontak terdiam dan menghadap ke arahnya, membungkuk kecil kepada atasan mereka.
"Itu, Sajangnim, ada seorang anak kecil di sini. Tapi tidak ada yang mengenalnya," salah seorang staf wanita menjawab dengan ragu. Sehun mengernyit semakin dalam.
Anak kecil?
Dirinya dan Chanyeol membelah kerumunan itu hingga sosok yang menjadi topik utama para karyawannnya terlihat. Benar saja, seorang anak lelaki yang sedang memeluk erat boneka beruangnya berdiri di sana. Menatap takut pada orang-orang yang mengelilinginya.
Sehun menyejajarkan tingginya dengan anak kecil itu. Senyuman hangat ditampilkan pada wajahnya. "Halo, siapa namamu?" Sehun bertanya dengan ramah. Tangannya dijulurkan untuk meraih anak itu, tetapi tidak sampai karena ia menghindar cepat.
Sehun buru-buru menarik kembali tangannya. Chanyeol ikut menyejajarkan dirinya di sebelah Sehun. Ia tersenyum menenangkan kepada anak kecil yang tampak seperti akan menangis kapan saja.
"Tidak apa-apa, jangan takut," Chanyeol berkata pelan. Ia lalu merentangkan tangannya, menunggu respon dari si anak kecil. Selang lima menit kemudian, ekspresi pada wajah si kecil agak melunak. Dengan ragu ia melangkah kecil mendekati Chanyeol hingga menyisakan jarak beberapa senti.
"… Hyunie," ia berbisik, nyaris tidak terdengar apa pun. Tersirat keraguan yang sangat ketara dalam kata-katanya. "Eomma memanggilku Hyunie," ia melanjutkan setelah terdiam beberapa saat.
Anak itu menatap Chanyeol dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca. "Ahjussi, di mana eomma?" Hyun bertanya, hampir terisak saat Chanyeol buru-buru membawanya dalam dekapan. Ia menepuk pelan punggung si kecil sambil sesekali mengusapnya.
Sehun menatap pemandangan tak biasa yang disuguhkan di hadapannya itu selama beberapa saat. Dirinya baru saja menemukan sisi baru Chanyeol yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Ia lalu menjentikkan jarinya saat sebuah ide brilian melintasi kepalanya.
"Bagaimana kalau kita mencari eomma sama-sama, Hyunie?" Sehun bertanya saat kedua orang itu sudah melepaskan pelukan. Hyun mengangguk patah-patah. Tangannya sesekali mengusap area matanya yang terus-terusan hampir digenangi air.
Sehun bangkit dan menyodorkan sebelah tangannya untuk digandeng si kecil—ia melupakan fakta bahwa perbedaan tinggi di antara mereka sangatlah signifikan. Sehun lalu memutuskan untuk membawa anak itu dalam gendongannya.
Tak sampai sepuluh langkah dijalaninya, Sehun berbalik dan menatap bingung kepada Chanyeol yang malah kembali bergelut dengan skripnya. "Chan!" Sehun berseru, membuat Chanyeol menengadahkan kepalanya hingga netra mereka bertemu.
"Apa yang kau lakukan? Bantu aku mencari ibunya!" Sehun melanjutkan kata-katanya. Chanyeol yang tadinya memiliki kerutan samar pada dahinya, kini menatapnya bingung bercampur ragu. Mana bisa dirinya meninggalkan lokasi pengambilan gambar saat ini? Walaupun sang atasan yang memintanya sekalipun, ia masih memiliki rasa tanggung jawab yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbroglio ✓
Fanfiction(n.) an extremely confused, complicated, or embarrassing situation. . . . Siapa yang menyangka, kedua aktor paling terkenal di Korea akan memainkan peran bersama di sebuah drama? Bukan sebagai sahabat maupun musuh, melainkan sepasang kekasih. Park C...