Tiga hari sudah berlalu sejak hasil konferensi itu diterbitkan. Tidak hanya Sehun yang berhasil menempati peringkat pertama dalam pencarian terbanyak, Chanyeol juga demikian.
Jika Sehun banyak menuai kontroversi dari kedua belah pihak penggemar--Chanyeol dan Sehun, maka Chanyeol berbeda. Penggemarnya bersikeras bahwa Sehun sengaja menjebak Chanyeol dalam skandalnya, supaya ia bisa lebih naik daun.
Junmyeon memintanya untuk menetap di tempat tinggalnya selama beberapa hari, setidaknya hingga kerusuhan yang dibuatnya agak mereda.
Tidak ada yang tahu kapan itu akan terjadi. Bahkan Sehun mengambil cuti beberapa hari dari kampusnya.
Chanyeol?
Jangan ditanya lagi. Tidak ada berita konfirmasi maupun sanggahan sama sekali dari pihak pria jangkung itu. Ia seolah hilang begitu saja ditelan pekerjaannya--tidak satu pun perusahaan yang telah menandatangani kontrak dengannya yang membatalkannya.
Beruntungnya dia.
Bahkan penggemarnya tidak satu pun yang memercayai ucapan Sehun.
Berbeda dengan kondisi Chanyeol yang semakin baik-baik saja, Sehun kini menyesali ucapannya.
Beberapa kali Sehun mendapati satu atau dua orang di lobby yang terus menatapnya saat ia keluar untuk membeli beberapa kebutuhannya. Ia curiga, jangan-jangan itu sasaeng. Beberapa bahkan tanpa ragu mengikutinya hingga tempat tujuannya.
Perihal dirinya dan Irene, walaupun tidak bertemu langsung, keduanya masih menghubungi satu sama lain. Yang berbeda hanyalah kecanggungan yang sesekali terasa dalam obrolan mereka dan frekuensi beserta lamanya mereka bercerita.
Kini Sehun tengah dalam perjalanannya menuju gedung agensinya. Akan diadakan rapat dan pers setelahnya; mereka memutuskan untuk memberitahu publik mengenai Cherry Blossom's Day hari ini.
Sebenarnya ia juga bingung, mengapa segala hal terkait drama itu pasti akan diadakan di gedung itu. Tapi semua itu tidak penting, kan? Tidak ada yang peduli, begitu pula dengan Sehun.
Mobil yang ditumpanginya berhenti di depan lobby, tapi Sehun tidak beranjak dari duduknya. Kacamata hitam berikut masker dengan warna senada telah menutupi wajahnya dengan baik. Seorang security membukakan pintunya dan mengarahkan Sehun ke pintu belakang; jaga-jaga jika ada wartawan yang sengaja menunggu kedatangannya.
Seorang pria yang tak kalah tinggi dari Sehun mendengus pelan melihat kedatangannya. "Tidak terlambat lagi, eh?" sarkasnya lalu melirik Sehun sekilas. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol? Ia melangkahkan kakinya, mendahului Sehun yang menatapnya sinis.
Mereka berjalan dalam diam. Sama sekali tidak ada yang peduli dengan atmosfer gelap di antara mereka. Keheningan itu berakhir saat Chanyeol membuka pintu ruangan rapat dengan senyum ramahnya.
"Sok ramah," Sehun mendengus melihat Chanyeol yang menyapa pekerja di sana. Ia ikut melangkahkan kakinya dan melakukan hal yang sama dengan Chanyeol.
Rapat dimulai tak lama setelah semua orang berkumpul. Rapat kali ini hanya seperti briefing drama pada umumnya, hingga tatapan wanita bernama Boyoung terpusat pada kedua aktor utama di sana.
"Park Chanyeol dan Oh Sehun, apa ada yang ingin dijelaskan kepada kami?" Boyoung berdeham pelan.
Nam Boyoung, wanita yang telah memasuki kepala tiga itu merupakan seorang direktur tim produksi yang turut serta dalam pembuatan drama ini.
Sehun menggaruk tengkuknya dengan senyuman tak enak. Chanyeol menatap Sehun datar, ia tidak berniat membuka mulut soal ucapan Sehun tempo hari--Chanyeol sendiri tidak tahu maksud Sehun mengatakannya tanpa berunding terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbroglio ✓
Fanfiction(n.) an extremely confused, complicated, or embarrassing situation. . . . Siapa yang menyangka, kedua aktor paling terkenal di Korea akan memainkan peran bersama di sebuah drama? Bukan sebagai sahabat maupun musuh, melainkan sepasang kekasih. Park C...