Seharian itu terlewatkan dengan salah satu di antara mereka yang terus berusaha memecahkan keheningan. Chanyeol digoda habis-habisan karena salah tingkah, dan menurut Sehun, itu lucu.
Sesekali Chanyeol melempar balasan kalimat yang ternyata sangat ampuh dalam membuat Sehun menganga lebar.
Malam itu, seorang staf memberitahu mereka bahwa besok, yang berarti hari ini, akan ada seorang pria yang tinggal bersama mereka hingga adegannya selesai diambil. Tidak akan memakan waktu yang lama, karena ia hanyalah bintang tamu dalam drama dan juga pengisi suara salah satu soundtrack drama, sang Divo Byun Baekhyun.
Lelaki bertampang manis itu kini berdiri dengan manis di depan pintu rumah bertemankan dua buah koper di sebelahnya. Sehun yang membukakan pintu karena Chanyeol masih berkutat di dapur.
Oh, Chanyeol sudah memperbolehkannya untuk keluar kamar, bukan karena ia ingin-Sehun mengancamnya habis-habisan. Benar-benar mengancam karena Sehun tadi pagi berlari ke arah dapur dan mengambil pisau daging dari sana. Katanya, kalau Chanyeol mengurungnya di penjara berbentuk kamar itu seharian lagi, Sehun akan memotong senar-senar gitar yang dibawa Chanyeol beserta senar piano di lantai atas dengan pisau itu.
Sebenarnya Chanyeol tidak peduli, toh gitar dan piano itu bukan miliknya. Lagipula, kedua benda itu tidak hidup.
Tapi Sehun mengganti ancamannya-ia akan berdiri seharian di luar rumah tanpa mantel, kupluk, maupun sarung tangan. Sebenarnya Sehun sangat ingin menambahkan embel-embel 'tanpa pakaian apa pun', tapi nyalinya ciut saat Chanyeol terlihat sangat yakin ia tidak akan diluluhkan ancamannya.
Chanyeol menghela napas setelah itu. "Terserahmu saja," pasrahnya sebelum menekuni kegiatan memasaknya. Mereka pernah memberitahu staf logistik untuk tidak mengantar makanan lagi-Chanyeol akan mengurus semua konsumsi mereka. Sehun bersorak bahagia setelah itu, ia sebenarnya sangat tidak yakin ancamannya akan bekerja.
Sehun berjalan ke seluruh penjuru setelahnya, memasuki satu per satu ruangan yang ada seperti setrika. Ia benar-benar tidak tahu apa yang akan dilakukannya hingga suara bel yang ditekan dengan sangat tidak berakhlak mengganggu aktivitasnya.
Sehun langsung bergerak untuk membuka pintu dengan sewot, sangat kontras dengan wajah cerah di hadapannya saat ini. "Hai! Bolehkah aku masuk?" sapanya dengan nada yang memekakkan telinga. Sehun baru saja hendak membuka mulutnya saat pria itu kembali bersuara, "Oh, tentu saja boleh, kan? Aku diarahkan tim produksi ke sini tadi, haha."
Pria kecil itu, Baekhyun, langsung menerobos masuk dengan dua koper di tangannya. Sehun hanya bisa melongo dibuatnya. Lancang sekali orang itu?
"Hei, tiang yang di dapur! Kenalkan aku Byun Baekhyun!" Baekhyun berseru sendiri sebelum memasuki kamar dan memandang takjub isi kamar yang tidak ada apa-apanya. Tatapannya berhenti pada sebuah kasur di hadapannya dan menjatuhkan dirinya di atas sana, "Kasur, kau punyaku!"
Sehun berkacak pinggang di ambang pintu kamar melihat orang yang sangat asal-asalan itu. "Hyung, kau tidur di lantai. Kulihat kau membawa sleeping bag," ujarnya datar melihat Baekhyun yang menggerak-gerakkan anggota tubuhnya seperti seekor bintang laut.
Baekhyun menengadahkan kepalanya sesaat sebelum menjulurkan lidahnya. "Kalian saja yang tidur di lantai, kau tidak lihat kasur ini sangat menyukaiku, huh?" Baekhyun kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda sesaat.
"Byun Baekhyun, benar?" Sebuah suara yang berat bergabung dalam percakapan mereka. Orang itu melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah datar. "Kau baru datang hari ini dan apa yang kau bilang tadi, kasur itu milikmu?" sinisnya sebelum mengode Sehun untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbroglio ✓
Fanfiction(n.) an extremely confused, complicated, or embarrassing situation. . . . Siapa yang menyangka, kedua aktor paling terkenal di Korea akan memainkan peran bersama di sebuah drama? Bukan sebagai sahabat maupun musuh, melainkan sepasang kekasih. Park C...