Suara teriakan dari sebuah nada yang sangat berat mengusik tidur nyenyak Sehun. Tangannya meraba-raba benda di bawah telapaknya dengan pelan.
Hangat.
Sehun kembali menggerakkan tangannya, naik-turun tanpa benar-benar mengetahui apa yang sedang disentuhnya. "Oh Sehun, apa yang kau lakukan!" Suara Chanyeol yang memekik tertahan berhasil membuat Sehun membuka matanya.
Dan tebak apa yang menyapa penglihatannya?
Samar, memang, untuk beberapa detik setelah ia membuka matanya. Tapi wajah Chanyeol yang terlihat mengerikan pertama kali memenuhi pandangannya. Tidak ada lagi Chanyeol dengan wajah basah. Keduanya membeku di tempat, berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.
Sehun melirik tangannya yang tadi sibuk mengelus permukaan di bawahnya. Betapa kaget dirinya saat ia mendapati pinggang Chanyeol di bawah sana, dengan posisi mereka yang saling berhadapan.
Sedangkan Chanyeol, jangan ditanya lagi. Saat ia membuka matanya, ia mendapati dirinya dan manusia di hadapannya itu saling melingkarkan tangan di pinggang satu sama lain. Kepala Sehun saat itu tepat berada di bawah dagunya, dan dada bidang keduanya benar-benar menempel.
Satu menit ... tidak ada pergerakan dari kedua pihak.
Dua menit ... otak mereka masih memproses apa yang sedang terjadi.
Lima menit ....
Chanyeol dengan cepat menendang Sehun hingga ia terjatuh. Sehun menatap Chanyeol nyalang, sebenarnya dirinya juga sudah akan menyepak Chanyeol tadi.
"Apa-apaan, sih?!" Sehun berseru tak terima. Ke mana hilangnya sosok Chanyeol yang terus tertawa keras kemarin malam? Ia berdiri dengan tangan yang sibuk mengelus bagian tubuhnya yang sakit.
"Kau yang apa-apaan!" Chanyeol menuding Sehun masih dengan tatapan horornya. Ia seperti mendapat kejutan terburuk pada pagi hari yang masih cerah ini.
Sehun menerjang Chanyeol yang belum sempat bangun dari posisi berbaringnya. Kedua tangannya diletakkan di sisi-sisi wajah Chanyeol yang berada di bawahnya. Kilatan kekesalan terlihat jelas dalam manik keduanya yang saling menatap satu sama lain.
Decitan pintu yang terbuka memudar. "Whoops, maaf. Kalian lanjutkan saja apa pun yang ingin kalian lakukan, aku tidak melihat apa-apa." Itu Kyungsoo dengan senyuman iblisnya. Ia mengerling kecil kepada Chanyeol, tidak tahu saja kalau amarah dalam dirinya sudah akan meletus hebat.
"Minggir!" Chanyeol menepis sebelah tangan Sehun yang masih menatap pintu kamarnya. Sehun yang kehilangan keseimbangan terjatuh begitu saja dan menimpa Chanyeol yang berada di bawahnya.
Baik Chanyeol maupun Sehun kembali mematung. Bukan karena Sehun yang menindihnya, melainkan sesuatu yang menekan bibirnya.
Terus begitu hingga Sehun memalingkan wajahnya dan bangkit, berlari kecil meninggalkan Chanyeol ke dalam kamar mandi. Chanyeol mengusap wajahnya frustrasi sebelum mengambil perlengkapan mandinya untuk membersihkan dirinya di kamar mandi Kyungsoo.
Belum 24 jam berlalu, dan lihat, sudah berapa kali mereka berciuman?
·• Imbroglio •·
Chanyeol kembali ke kamarnya setelah selesai, hanya untuk menemukan Sehun yang masih bertelanjang dada. Satu-satunya bagian tubuhnya yang tertutup hanya dari pinggang ke bawah, itu pun dengan sehelai handuk.
Chanyeol berdeham pelan, "Ambil saja celana dari lemari, rak paling bawah. Seharusnya kau bisa memakainya."
Sehun hanya mengangguk kecil. Ia sedikit membungkukkan dirinya untuk meraih celana yang dimaksud Chanyeol. Handuk yang melilit pinggangnya sedikit terangkat akibat perbuatannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbroglio ✓
Fanfiction(n.) an extremely confused, complicated, or embarrassing situation. . . . Siapa yang menyangka, kedua aktor paling terkenal di Korea akan memainkan peran bersama di sebuah drama? Bukan sebagai sahabat maupun musuh, melainkan sepasang kekasih. Park C...