Don't forget to vote and leave comment yaa!
It means a lot to me. Dan maafkan aku yang UP terlalu lama ㅠㅠ.
.
.“... Eomma bisa pergi sendiri ke Rumah Sakit. Kita bertemu disana saja, Okay?”
Wonpil melirik jam dinding yang tergantung, “Eomma yakin? Eomma bisa sendiri kesana?”
“Jangan khawatirkan Eomma, Pil – ah. Bersiap – siaplah. Eomma akan menelponmu saat sudah sampai.”
“Baiklah, Eomma.. Annyeong!~”—PIP.
Wonpil kembali menyambungan ponselnya dengan charger nya. Ia lalu menurunkan kakinya ke lantai kamarnya sebelum berjalan menuju keluar kamarnya.
“Apa Jaehyung sudah pergi? Dia sudah sarapan, kan?” Gumamnya kecil saat membuka pintu kamarnya.
Ia baru saja melangkahkan kakinya sebanyak 4 kali sebelum seorang lelaki dengan terburu – buru berjalan ke arahnya dan menjatuhkan sebuah kecupan kecil di keningnya.
“Aku sangat buru – buru. Di atas meja ada sandwich. Kau harus memakannya, okay? Aku akan menghubungimu lagi nanti.”
Wonpil mendongak dan segera mungkin lelaki—yang sialnya ia cintai—itu mendaratkan kecupan manis di bibirnya. Jaehyung—lelaki itu—tersenyum lembut sambil mengusap kepalanya halus. “Kau akan kemana hari ini?”
Wonpil menggigit bibir bawahnya kecil, “Menemani Eomma.”
“Okay. Telpon aku, aku akan menjemputmu. Mengerti?”
Wonpil dengan kaku mengangguk. Jaehyung membalasnya dengan senyuman kecil dan usapan lembut lagi di kepalanya. “Aku mencintaimu.” Ucapnya lembut sebelum segera berlalu dari Apartment mereka.
Wonpil perlu beberapa detik untuk sadar dari rasa menggebu – gebu di dadanya. Ia tersenyum kecil sebelum berjalan menuju meja makan.
Dan bahkan semakin tersenyum saat mendapati sebuah notes kecil di samping sarapannya.
Good morning, Sunshine.
Aku harus pergi duluan, urusan kampus.
Jangan lupa makan sarapanmu.
Aku membuatnya dengan cinta. HahaWith Love
Jae – yaWonpil tersenyum kecil membaca isi dari notes yang tadi Jaehyung siapkan.
“Umm.. Noona, ada telepon. Dari.. Eomma.. ?”
Mendengar celetukan dari Jisung, ia segera terketer memakan sarapannya..
.
.“Just calm down. Tell me, what happen?”
“Her father. He collapsed. We still don’t know why but Jieun think it was your step mom!”
Jaehyung memijit kepalanya pelan, sedikit pusing dengan kenyataan yang baru saja ia dengar. Kali ini apa lagi, pikirnya.
“Where are you now? Are you on the way to the hospital?”
“Yea, we’re on the ambulance. She can’t stop crying and I can’t think properly now.”
“Hold on, we will catch you up!”—PIP.
Sungjin yang sedari tadi tak lelah menatap Jaehyung kini menaikkan alisnya, bertanya akan apa yang terjadi. Jaehyung menanggapinya dengan helaan nafas lemah, “Jieun’s father... Collapsed.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOMATES
Fanfic[JAEPIL GS/ LIL BIT DOPIL/ BROTHERSHIP SUNGJAE / BROTHERSHIP JAEHYUNGPARKIAN] Wonpil hanya perlu bertahan sampai salah satu kamar di Gedung Apartemen tersebut kosong. Berbagi kamar dengan lelaki dingin seperti Jaehyung memang sama sekali tidak asik...