Selamat membacaa
Jangan lupa vote,comment and share yah biar author semangat nulisnyaa...
Jangan jadi silent reader pleasee🥺Lupyuuu all💞
"ALLLDOOOOOOO!!!!"
"AAAMMPUUN PAAAAK!!! "
Para murid yang tengah berjalan di koridor sekolah tampak heran menatap satpam sekolah mereka yang tengah kejar kejaran dengan seorang murid.
Siapa lagi kalau bukan Aldo Prasetyo Wijaya, murid pecicilan yang menghabiskan masa masa kelas 10 nya hanya bermusuhan dengan Pak Yadi si satpam.
Aldo lalu berhenti kemudian menyeka keringat didahi nya lalu memegang lututnya yang terasa sakit.
Sementara Pak Yadi tengah menyusul Aldo dibelakang dengan napas yang terengah-engah.
"Baphaakkk.. Haahh.. Benthar sahh..sahyaa chapekkk... " ucap Aldo ngos ngosan.
"ihhya niihh baphakk jughaa capek."
"Duduk dulu yuk pak, disitu tuhh enak kayaknya."
Aldo menunjuk bangku yang berada didekat mereka. Pak Yadi mengangguk kemudian duduk, keduanya saling mengatur napas.
Aldo mengeluarkan botol air dari tas nya kemudian meneguknya rakus. Kemudian menyodorkan botolnya ke Pak Yadi
"Nih.. Pak minum, Bapak haus kan? "
Ujar Aldo sambil mengibas ngibaskan tangannya ke wajah. Pak Yadi mengambil botol yang disodorkan Aldo kemudian juga meneguknya rakus. Siapa yang tidak haus coba berlari keliling sekolah hanya untuk mengejar murid yang hobi telat kayak Aldo.
Aldo melirik ke Pak Yadi yang tengah memejamkan mata -istirahat
Kemudian berdiri dengan hati hati dari bangku agar tidak bergerak.Waktunya kabuurrrr
"Ettttt.... "
Pak Yadi mencengkram kerah baju belakang Aldo.
"Ehh.. Bapak, hehe. " Aldo nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Mau kemana??" Pak Yadi tersenyum menyeringgai
"Emmm ke kelas Pak. "
"Kamu lupa harus singgah kemana dulu?"
Jleb
📍📍📍
Pagi yang cerah untuk hari pertama sekolah. Gisell melirik jam
06.03
Lalu tersenyum kemudian melipat selimut dan merapikan kasur. Lalu segera mengambil handuk dan melaksanakan ritual mandinya.
Sudah seminggu Gisell Oktavinda hanya menghabiskan waktu liburan semester dengan bermalas malasan dirumah. Dan kini ia telah naik ke kelas 11 dan mendapatkan penghargaan sebagai juara umum di SMA GUTAMA.
Sekarang Gisell telah berseragam lengkap, rambutnya ia biarkan tergerai. Wajahnya dipoles bedak tipis dan sedikit lipbalm dibibir membuatnya terkesan cantik natural.
Gisell keluar dari kamar dengan seragam sekolah lengkap berlari menuju dapur
"Pagi biii."
"Ehh.. Selamat Pagi Gisell, ayo sarapan dulu. Bibi buat nasi goreng kesukaannya Gisell. Ayo duduk." Ucap bi iyah.
"Pagi mahh.. Paa.. " ucap Gisell dengan nada sendu lalu mencium foto Edrea trivasta dan gibran yodhanis secara bergantian.
Foto Mama dan Papanya Gisell yang sengaja ia letakkan di meja makan.
"Yaudah bii... Kita makan dulu yuk."
"Iya,sini bibi bantu ambilin."
"Gausah bi.. Gisell bisa sendiri."
Bi Iyah, asisten rumah tangga yang dipekerjakan oleh tantenya Gisell mengasuh Gisell sedari SMP setelah orang tuanya meninggal, yang kini tengah diperlakukan bak keluarga.
Ketika makan bersama, Gisell meminta Bi Iyah untuk duduk bersamanya di meja makan. Tidak ada perlakuan antara pembantu dan majikan, yang ada hubungan antara ibu dan anak. Bahkan Gisell melarang Bi Iyah memanggilnya dengan sebutan 'non'.
Setelah sarapan bersama ,Gisell pamit ke sekolah naik taksi online yang sudah ia pesan. Gisell melambaikan tangan pada Bi Iyahh.
"Dadah.. Bii. "
📍📍📍
Jam menunjukkan pukul 06.54 itu artinya 6 menit lagi masuk. Setelah membayar taksi Gisell mempercepat langkah menuju gerbang sekolah yang dijaga oleh Pak Yadi si satpam sekolah.
Banyak wajah wajah baru yang tak Gisell kenal mulai memenuhi koridor sekolah.
Krinnngggggg...
Bel sekolah berbunyi, hanya terpaut 2 kelas lagi Gisell sampai ke kelas.
"ALLLDOOOOOOO!!!!"
"AAAMMPUUN PAAAAK!!! "
Gisell sontak terkejut, lalu menoleh ke arah suara ribut itu berasal.
"Ohh.. " -Tidak peduli
Kemudian mempercepat langkah menuju kelas Xl MIPA 6.
📍📍📍
"Paaakkk!!"
"Hummm..."
"Paaaak!!! "
"Hmmmm!!!"
"PAAAAKKKK."
"APALAGI SIHH... ALDO!"
"hehe... " Aldo nyengirr
"Pak saya kan nggak telat Pak, ngapain saya disuruh nyikat toilett PAKE SIKATT GIGI PAAAKK!! " ucap Aldo tak terima.
Aku thu ga bisa diginiin :(
"KAMU UDAH
KETAHUAN MANJET PAGAR SEKOLAH ALDO MAKANYA BAPAK HUKUM KAMU!! lagipun kapan kamu mau berubah, Bapak capek ngejar kamu terus." Pak Yadi memijit pangkal hidungnyaIa tak habis pikir kalau saja Aldo lewat pintu gerbang pasti ia tak akan dihukum.
Itu semua berawal gara gara jam alarm Aldo yang disetel cepat 30 menit. Akibatnya Aldo lebih memilih memanjat pagar belakang sekolah agar tak berurusan dengan satpam langganan keterlambatannya itu.
Namun takdir berkata lain. Baru hari pertama sekolah ia harus bertemu si Satpam dan memulai rutinitas kesehariannya disekolah, yaitu kejar kejaran dengan Pak Yadi. Seolah tiada hari tanpa kejar kejaran layaknya Tom And Jerry.
Miris memang
Aldo memayunkan bibirnya kesal,lalu mulai melanjutkan menyikat toilet.
Pak Yadi yang melihatnya pun merasa iba dengan Aldo. Baru hari pertama sekolah ia harus menyikat toilet, hoho tenang Pak Yadi tak sekejam itu.
Pak Yadi manggut manggut kemudian berdehem."Ehem... "
Aldo menoleh
"Sudah, segitu dulu hukumannya. Bapak juga ga tega liat kamu kek gini. "
"Yang bener pak!!" mata Aldo berbinar menatap pak Yadi penuh harap
"Iya, yaudah sana pergi jauh jauh. Syuh.. Syuhh." Pak Yadi mengibas ngibaskan kedua tangannya di depan Aldo layaknya gerakan mengusir.
"Makaciii bapakkk huhuuu." Aldo membentangkan kedua tangannya kemudian berlari ke Pak Yadi -mau peluk.
Pak Yadi yang melihat pergerakan Aldo pun segera menahan wajah Aldo sehingga Aldo tak berhasil menjangkau Pak Yadi.
"Kaga ada peluk pelukan. Balik ke kelas sekarang atau saya tambah hukuman kamu bersihin lapangan?!"
Aldo menggeleng yang mendengar ancaman Pak Yadi dan refleks memutar tubuh dan lari menuju kelas.
"Haaahh.. Aldoo.. Aldoo" Ucap Pak Yadi sambil menggeleng pelan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKSIDE (tell me all your secret)
Teen FictionSeseorang misterius dari masa lalu kini kembali menghantui kehidupan seorang Gisell Oktavinda. Ia tak mengerti kenapa orang asing sepertinya mengetahui seluk beluk kehidupannya? Gisell tak peduli, namun makin lama ia makin diseret menuju sisi gelap...