"Makasih ya..Btw Nama Lo siapa?? Kenalin gue Aldo Prasetyo." Aldo menyodorkan tangan.
"Gisell... Gisell Oktavinda."
Gisell tak membalas sodoran tangan Aldo. Dan tengah bersembunyi dibalik punggung Dhian. Aldo mengangkat bahu, menarik tangannya kembali lalu mulai menggigit makanannya.
"Wuihhh eennnakk!" Ia berteriak girang. Virgo yang terlihat cuek sedari tadi kini mulai mencuri curi pandang ke sahabatnya yang kini tengah makan. Sejujurnya ia juga lapar, Virgo bisa saja meminta tapi ia menolak karena gengsi.
Ini semua karena Aldo yang ngebet mencari informasi ke ruang guru, entah kenapa ia selalu menuruti semua yang diinginkan sahabatnya itu. Terkadang Virgo merasa kesal jika Aldo terus berada didekatnya, dan mengoceh tentang hal apa saja yang harus dilakukan agar Pak Yadi si satpam berhenti mengejarnya kesekian kali karena keterlambatannya.
Dan tak tahu mengapa ia juga tak bisa sehari saja tanpa Aldo.
Jika Aldo sakit Virgo akan menjenguknya, walaupun berakhir dengan makian dan kata pedas dari mulutnya untuk Aldo karena terus saja membuat Virgo merasa kesal.
Aldo melirik ke arah Virgo yang terciduk mencuri pandang ke arahnya. Entah bisikan angin dari mana, tiba tiba saja Aldo mengambil roti yang satunya lalu menyuapi Virgo.
Tidak, lebih tepatnya terlihat seperti pemaksaan daripada menyuapi.
Aldo memaksakan roti itu masuk ke mulut Virgo. Bibirnya mengukir senyuman bangga. Virgo menurut, tak bisa dipungkiri bahwa perutnya memang sedang lapar, ia mengunyah habiskan roti yang menumpuk di mulutnya.
"Lo berdua temenan kok sweet banget ya." Ucap Dhian sambil terkekeh ringan.
"Uhukkkk...." Virgo dan aldo tersedak bersamaan. Penuturan Dhian membuat Virgo memasang ekspresi geli. Sementara Joanna, ia sedang mendengarkan musik dengan mata tertutup.
"Sweet banget kan sell?? Keselek aja mereka barengan." Dhian menarik ulur bahu Gisell, meminta persetujuan opininya tapi tak diindahkan. Dhian merasa kesal lalu mengerucut kan bibir nya.
"Go.. mending kita cabut deh." Aldo merasa tak tenang. Virgo membalasnya dengan anggukan.
"Bentar." Virgo menjitak pelan kepala Dhian.
"Semoga tuhan memurnikan pikiran fujoshitt hina kek elo.. Aamiin." Ucap Virgo sambil memerankan
KABUR...
"WOOYYY KAMPRET!! BALIK SINI LO!" Dhian berteriak emosi. Itu jitakan pertama nya di awal ajaran baru. Dhian menghela napas, menetralkan emosi lalu duduk. Emosinya kembali stabil. Ia memikirkan maksud dari ucapan Virgo tadi.
"Joe.. fujoshit itu apa?" Dhian bertanya memasang wajah polos. Joanna membuka matanya lalu menatap ke arah Dhian.
"Ga tau.." Joanna sedikit memalingkan matanya ke atas. Ia bangkit dari kursi. Menepuk pundak Gisell lalu menunjuk pintu kantin dengan dagu seakan akan bilang 'ayo'. Gisell paham lalu mengambil kotak bekalnya. Dhian juga ikut berdiri, lalu mereka bertiga keluar dari kantin.
Sementara itu, Aldo dan Virgo kini beristirahat di pos jaga satpam. Keduanya terlihat ngos-ngosan.
"Go.. Jan kasar kasar Ama cewek. Entar jadian loh." Ucap Aldo ngelantur.
"Lo kira ini berapa kali gue ngehadapin Fujoshit??!! Ini udah ke-53 kali nya semenjak SMP!!!! " Virgo meninggikan suaranya. Ia kesal dengan pikiran kotor para perempuan yang selalu seenaknya mengklaim mereka sepasang kekasih.
'HELLO? GUE COWOK TULEN NORMAL!!' batin Virgo mengumpat.
"Iyaa... Iyaaa.. lo berisik banget." Aldo menutup telinga. "Cuman 53 kali doang. Marah marah Mulu." Aldo menggumam pelan. Tapi bisa didengar oleh Virgo.
"LO MAU BOGEM GRATIS????!" Virgo berdiri lalu menarik kerah baju Aldo. Satu tangannya sudah terkepal kuat, bersiap siap untuk memberi pukulan untuk Aldo.
"AAAMPUUNNN BAANGG."
Virgo menghela napas sambil melepaskan kerah Aldo.
"Orang BEGO mah enak, dikatain macem macem ga bakal tersinggung. BEGO sih.." Ucap Virgo menekan kata 'Bego' di kalimatnya untuk menyindir Aldo.
"LO BILANG GUE BEGO??"
"Eh.. nyadar juga ternyata."
"AWAS LO YA!!"
"APA? APA LO??!!"
Disaat mereka berdua sibuk ribut, mendorong bahu satu sama lain. Tanpa sadar ada seseorang yang terganggu akan pertengkaran mereka.
"URUSAAAIII!!"
Suara keras yang berasal dari dalam pos jaga satpam itu cukup mengagetkan mereka berdua.
"Berisik!! Orang lagi tidur juga." Ucap pak Yadi berbicara di balik jendela sambil menguap.
"Ehh pak.. emang boleh tidur?? Padahal ini masih jam sekolah loh." Virgo menegur. Perkelahian mereka kini terhenti.
"Hayo loo paak.. dibilangin sama pak kepsek biar gaji bapak dipotong." Aldo tersenyum jahil.
"Hehh!! Sembarangan yah kamu!" Pak Yadi merogoh dompet nya, mengeluarkan uang sepuluh ribuan lalu menyerahkannya ke Aldo.
Aldo yang menerima uang itu hanya bingung. Ia mengangkat nya ke atas sambil menerawang ke cahaya matahari.
"Nih.. pak. Uangnya asli, ga palsu kok. Ada gambarnya."
Aldo mengembalikan uang itu ke tangan Pak Yadi."Yaa. saya juga tau itu asli Do!!" Ucap Pak Yadi emosi. Kini ia keluar dari pos satpam. Dan memberi uang sepuluh ribuan itu ke Virgo.
"Kirimin saya Kopi panas sama roti satu. Sisanya untuk kalian deh. Jangan bilang ke pak Kepsek kalo bapak tidur ya."
Virgo mengancungkan jempolnya ke Pak Yadi yang berarti tanda setuju.
'Aldo bego ini ada juga gunanya ternyata' ucap Virgo membatin Sambil tersenyum.***
Di perjalanan :"Al... Makasih Loh.." Ucap Virgo sambil berjalan dengan santai
"Makasih buat apa??" Aldo melirik Virgo bingung.
"Makasih udah jadi bego."
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKSIDE (tell me all your secret)
Novela JuvenilSeseorang misterius dari masa lalu kini kembali menghantui kehidupan seorang Gisell Oktavinda. Ia tak mengerti kenapa orang asing sepertinya mengetahui seluk beluk kehidupannya? Gisell tak peduli, namun makin lama ia makin diseret menuju sisi gelap...