Selamat membaca
Jangan lupa vote comment and share ke teman teman mu agar baca cerita ini jugaa..💞💞Gisell melangkah menuju kelas. Langkahnya terhenti ketika baru menginjakkan kaki di pintu , lalu menyapu pandangan ke seluruh penjuru kelas.
Hanya tersisa 2 bangku kosong yang terletak dibelakang, bangku kosong yang pertama disampingnya seorang siswi yang terlihat terkantuk kantuk. Rambutnya pendek sebahu dan penampilannya terlihat tidak feminine alias tomboy dan bangku kosong kedua terlihat seorang siswa yang sedang bermain game di ponsel serta kaki nya berada di bangku kosong disampingnya itu.
Gisell menghela napas, seharusnya ia tadi datang ke sekolah lebih awal. Mau tak mau ia harus duduk dengan siswi itu, walaupun penampilannya seperti itu ia tetap perempuan bukan?
Kelas ini hanya terdiri dari 20 orang, itu artinya ada seorang murid lagi yang belum masuk.
Gisell melangkahkan kaki nya menuju bangku disamping gadis itu. Penghuni kelas yang ribut justru menghentikan aktivitasnya kemudian berbisik bisik.
"Ehhh itu Gisell ya? Si juara umum ??!!"
"Omggg hellooww!!"
"Gisell cantik yaaahh"
"Guee ga mauu nilai gue dibandingin ama emakk!!!"
"Makanya belajar tololl!!"
"Pokoknya Gisell punya guee"
"Ehh katanya Gisell sampe sekarang belum punya temen lohh, anaknya dingin banget."
"Pennn jadii temennnyaaaa"
Seperti itulah teriakan penghuni kelas XI MIPA 6 ketika Gisell masuk kemudian duduk.
"Misi.. Gue duduk yah?"
"Hmmm.. " ucap si gadis masih setengah sadar kemudian mengangguk.
Semenit kemudian akhirnya seorang guru pun datang. Wajahnya kelihatan segar, bisa ditebak umurnya sekitar 30 tahunan.
Murid-murid yang tengah bermain itu pun segera duduk dengan tertib ketika guru itu masuk.
Gisell melirik ke gadis yang berada disampingnya yang tengah tertidur pulas.
Gisell bingung harus membangunkannya apa tidak.Bangunin ga ya?? Ahh dia bisa bangun sendiri
"Pagi anak anak."
"Pagi buuk."
Sontak gadis yang disamping Gisell terkejut kemudian melirik kiri kanan. Kemudian melihat Gisell dengan sorot butuh penjelasan.
"Loo kok ga bangunin guee sihh, iya gue sadar gue ngantuk tapii bangunin laahh sayy.. Untung tuhh guru kaga tau gue ketidurann kaloo ketahuan gimanaaa.. Mo tarok dimana muka guueeee!!"
Gisell terkejut dengan penuturan si gadis. Kemudian berkedip.
"He'emm." Guru tersebut berdehem kemudian melirik ke arah Gadis tersebut.
Gadis itu nyengir lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. memerhatikan si Guru.
"Perkenalkan nama ibu Sarah Fitriani. Panggil aja Bu Sarah, wali kelas kalian mulai saat ini. Ibu mengajar bidang studi kimia. Ucap Bu Sarah memperkenalkan diri dan lanjut ceramah
"Ohh lo Gisell Oktavinda kan, si juara umum taon kemarinnn. Akkhhhh... gue ga nyangka bisa duduk ama loo. Kita bisa blajar bareng,main bareng atau ke kantin bareng." ucap gadis itu memelankan volume suaranya takut jika nanti Bu Sarah menegurnya lagi.
Kini Gisell memiringkan kepala benar benar tidak mengerti. Ia pikir gadis ini pemarah dan tidak terlalu suka bergaul makanya dia duduk sendiri?? Yahh sebenarnya Gisell tau ungkapan jangan menilai orang dari luarnya saja. Tapi mau bagaimana lagi? Manusia lebih menilai fisik terlebih dahulu, Gisell juga manusia makanya ia seperti itu bukan?
Gadis itu kemudian menepuk dahinya
"Ohh iya lupa, kenalin gue Dhian Veronica panggil aja Dhian." Ucap Dhian sambil menyodorkan tangannya kemudian Gisell membalas sodoran tersebut.
"Lo pasti bingungkan kenapa gue tidur. Tadi gue sebenernya duduk ma temen gue sihhh yang itu tuhh namanya joanna."
Dhian menunjuk gadis yang duduk paling depan yang sedang memerhatikan guru. Gisell melirik ke arah gadis yang ditunjuk Dhian.
"Tadi gue ngantuk banget makanya gue tidur di sini. Tau taunya pas gue bangun tuh guru dah dateng."
Gisell tak mengerti kemana arah pembicaraan mereka? Apa Dhian tak senang duduk dengannya? Ataukah ia ingin Gisell pindah?
Dhian yang seakan mengerti arti dari raut wajah Gisell kemudian menyangkal.
"Bb..b.bukan maksud gue ingin lo pindah sel, gue malah seneng duduk semeja bareng lo kok. Nihhh mulut jahat bangettt." Ucap Dhian sambil menepuk nepuk mulutnya sendiri.
"Baiklah anak anak segitu dulu perkenalannya. Ibu ada urusan jadi ibu pamit dulu. "Ucap Bu Sarah yang kemudian meninggalkan kelas.
Sesampainya di ambang pintu Bu Sarah melihat seorang lelaki yang tengah berlari kemudian menghampiri Bu Sarah sambil ngos ngosan.
"Kamu beruntung Aldo, hari ini ibu ada urusan jadi kamu selamat." Ucap Bu Sarah sambil menyunggingkan senyuman manis lalu berjalan meninggalkan kelas.
Aldo yang melihat senyuman Bu Sarah langsung bergidik ngeri. Kemudian menyapukan pandangan ke setiap sudut kelas.
Ada bangku kosong
Aldo melihat ke siswa yang berada di samping bangku kosong tersebut.
"Kok gue ngerasa kenal yaah? Bentar gua mikir dulu. Hmmmm " ia memejamkan mata sambil mengelus dagunya.
Aldo membulatkan mata kemudian berlari ke arah siswa tersebut lalu membentangkan tangan sambil berteriak.
"Iiiiigoooooooo hyyuuuuuungg.."
Cowok yang bernama Virgo Alaska itu pun menoleh ke arah suara kemudian bergidik jijik.
"Jangan deket deket Aldo bangsatt! "
Lalu melempar buku yang terletak diatas meja nya ke arah Aldo.
Head shot
Virgo tersenyum puas melihat Aldo memegangi kepalanya yang memerah.
"Aduuhhhh.. . Sakitt Kampreettt."
"Lo sihhh, jijik guaa... Dasar cebong jantan."
"Upil kakek. "
"Tai kebo."
"Kulit uler."
"Gigi T-rex."
"Bagus dong kalo gigi T-rex. Biar gue kunyah kunyah loo sampe mati habis tu gue telen lo. Biar kaga ada orang yang nyebelin kayak loo!"
Deg!!
Sontak jantung Gisell berdetak cepat... Ulu hatinya terasa ngilu. Tidak ada yang salah dengan ucapan Virgo, hanya saja kenapa ia begitu merasa deja vu?
"Hiks Igo hyung jaat, Hmmpphh."
Ucap Aldo dramatis lalu memalingkan muka. Virgo yang dari tadi menahan emosi kemudian berteriak histeris lalu mengejar Aldo.
"GUE BUNUH LOO SETAANNN!!!!. "
"AMMPUNN HYUNGGGG. "
Penghuni kelas yang menyaksikan drama pertemanan mereka sontak tertawa terbahak bahak. Begitu pula dengan Dhian.
"Hahahaa.. Aduhhh sakit perut guee sell. Gua kadang bersyukur sekelas sama orang orang unik kayak kalian, rame banget sumpah. "
Gisell hanya tersenyum tipis lalu memandang kosong ke depan.
Dhian memandang Gisell lalu menyodorkan tangan. Ia memandang Dhian dengan sorot bingung. Cewek didepannya itu mengambil tangan Gisell kemudian menyalami tangannya.
"Mulai sekarang Lo jadi temen gue sekaligus sahabat gue. Dan mulai sekarang gue sahabat pertama Lo. DEAAL!!!."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKSIDE (tell me all your secret)
Novela JuvenilSeseorang misterius dari masa lalu kini kembali menghantui kehidupan seorang Gisell Oktavinda. Ia tak mengerti kenapa orang asing sepertinya mengetahui seluk beluk kehidupannya? Gisell tak peduli, namun makin lama ia makin diseret menuju sisi gelap...