Haaayy readerss... lama gak jumpaaa huhuwww
# kangenHayo siapa yang kesini kalo tau aku pindah lapak
Hahahhaa..Tq banget buat kalian
#terharu🥺Ditaman,
Seorang gadis kecil yang usianya terpaut 5 tahun itu menghela napas berkali kali, seseorang yang ia tunggu belum juga datang. Sesekali menggoyangkan kakinya diatas ayunan yang ia naiki.
Ia mengingat ingat. Sudah berapa kali ia kabur dari rumah mengelabui mama dan papanya untuk menemui anak lelaki itu ?
"Hmmm Satu... Dua... Tiga.. Empat.. Lima..."
Ucapnya sambil memainkan jari lalu tersenyum tipis.
"Kayaknya lebih dari 10 soalnya aku cuman bisa itung sampai sepuluh."
Gadis itu terkekeh kecil."GISEEEEELLLLL"
Gisell menoleh ke arah sumber suara
Suara yang amat ia kenal. Itu suara 'kakak'Mata Gisell berbinar ketika lelaki itu menghampiri nya dengan tangan kanan lelaki itu membawa burung pipit yang MASIH HIDUP!! Kaki nya terikat benang nilon sehingga terlihat bekas darah dan luka. Sedangkan tangan kirinya membawa sebuah batu
"Gisell.. Lihat kakak bawa bahan masakan baru lhoo.. Ayo!! Kita main masak masak. Kamu ada bawa yang kakak minta?"
Gisell mengangguk, kemudian merogoh kantung celananya kemudian mengeluarkan sebuah pisau kecil.
"Ayooo kita mainnnn." ujar Gisell dengan mata berbinar penuh semangat.
Lelaki yang disebut 'kakak' itu pun mengangguk. Kemudian meletakkan burung pipit itu diatas batu pipih yang berada di sekitar mereka. Sedetik kemudian, ia menggiling burung pipit yang masih hidup tersebut hingga gepeng. Ia tersenyum menyeringgai ketika darah burung itu terciprat bersamaan dengan keluarnya cairan kental berwarna kuning.
Gisell mendekatkan pisau kecil tersebut kearah burung pipit lalu mulai memotong kepala, sayap dan kaki burung yang malang tersebut, lalu membelah perutnya menjadi dua.
Sementara lelaki itu hanya memperhatikan Gisell sambil mengukirkan senyuman manis.
"Kak besok besok Gisell mau masak kelinciiii... "
"Kalau Gisell mau masak kelinci, tunggu kakak besar dulu... Terus kalau kakak udah besar nanti kakak kasih deh Gisell kelinci yang banyak biar Gisell puas main masak masaknya."
"janji ya kak. "
Gisell menautkan kelingkingnya ke kelingking sang 'kakak'
"iya kakak jan-"
"GIIIISEEEELLLLL!!!!"
gawatt!! Itu suara mama
Ucapan lelaki itu terpotong ketika melihat wanita paruh baya mendekat ke arah mereka
Gisel segera menoleh ke arah suara tersebut dengan panik Gisell segera berteriak kepada anak lelaki itu.
"KAAAK LARIII."
Mendengar suara teriakan Gisell Anak lelaki itu pun segera lari meninggalkan taman lalu menghilang sebelum wanita itu menghampiri mereka
"Mm.. Mamah. "
"UDAH BERAPA KALI MAMA BILANG GISELL, JANGAN MAIN SAMA ANAK ITUU!! DIA PEMBAWA SIAL. DIA GAK BAIK BUAT KAMU. DAN LIHAT APA YANG KAMU BUNUH SEKARANG?"
"Ta..ta..tapi mah Gisell cuman mau main masak masak." Gisell kecil menunduk takut melihat wajah mama nya yang murka.
"Gisell dirumah udah banyak mainan masak masak sayang..." suara mamanya melembut, tak mau menyakiti putri semata wayangnya.
"Gamau!!!! Pokok nya Gisell mau masak masak hewan idup." Suara Gisell mengeras, membentak sang mama karena tak menuruti keinginannya.
Sontak mama Gisell terkejut atas apa yang dikatakan putri kesayangannya.
Memasak hewan hidup dan dibunuh dengan cara keji? Itu bukan apa yang diajarkan ia dulu pada Gisell. Dulu, ia mengajari Gisell cara menyayangi binatang dan memperlakukan dengan lembut sehingga Gisell kecil meminta hewan hewan imut untuk dipelihara dirumah.Seperti kucing dan marmut
Tapi, sejak kedatangan lelaki itu Gisell mendadak berubah total
Membunuh hewan peliharaannya demi kesenangan semata?Pasti anak itu yang mengajarkannya. Itu tidak bisa dibiarkan!!!!
"POKOKNYA KITA PULANG!! DAN BUANG PISAU YANG KAMU BAWA."
Gisel mengangguk menurut lalu membuang pisau kecil yang ada ditangannya.***
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKSIDE (tell me all your secret)
Novela JuvenilSeseorang misterius dari masa lalu kini kembali menghantui kehidupan seorang Gisell Oktavinda. Ia tak mengerti kenapa orang asing sepertinya mengetahui seluk beluk kehidupannya? Gisell tak peduli, namun makin lama ia makin diseret menuju sisi gelap...