Hal yang tidak pernah jisung lakukan selama ini adalah mengajak seseorang menginap di kediaman nya.
Sejak kecil jisung tidak terlalu memiliki banyak teman. Baik di rumah maupun sekolah
Sekali nya ada yang berkunjung, paling hanya berkunjung untuk mengerjakan tugas kelompok saja. Selain itu tidak ada
Jadi ini adalah pertama kali nya jisung mengajak seseorang lain menginap di kediaman nya, plus di kamar nya.
"Aaa~"
Satu suapan potato chip mendarat sempurna di dalam mulut si manis. Minho menyuapi nya dengan wajah malas, tapi tidak tega untuk membiarkan jisung membuka mulut terlalu lama
"Makan sendiri. Tangan lo guna nya apa ha?"
Minho mendorong kepala jisung dari pangkuan nya. Minho sedang asik bermain game, tapi jisung terus menganggu nya di atas pangkuan
"Tangan gue guna nya buat usap kepala lo~"
Diikuti tawa takut-takut jisung mengusak surai minho. Hairband yang minho kenakan sedikit bergeser dari tempat nya karena sapuan tangan jisung
"Ck,-" minho hanya berdecak. Tapi tidak menolak, tidak juga mengiyakan
"Ho. Pizza nya nanti keburu dingin. Lo ga makan?"
"Ya. Nanti gue makan" ucap nya singkat dengan kepala yang masih mendongak menatap layar LCD di hadapan nya
Jisung mengedikan bahu. Ia tutup kembali box tersebut lalu beranjak mengambil handuk menuju toilet
Karena jam sudah menunjukan pukul 6 sore. Langit pun mulai gelap, jisung tidak mau mandi terlalu larut nanti nya
BLAM
Minho mematikan game. Ia menatap kebelakang dimana jisung sudah mengunci pintu kamar mandi.
Menarik tas nya untuk mengambil sesuatu dari dalam tas
Obat. Minho menegak beberapa butir obat di tangan nya
Sengaja, minho tidak ingin jisung melihat nya meneguk obat nya.
Kondisi nya sih sudah lebih baik, tapi ia hanya tidak ingin jisung melihat nya.ia tidak ingin jisung nya khawatir
Menurutnya itu sangat menyedihkan.
Setelah selesai meneguk obat. Minho memakan pizza nya dengan tenang, sesekali mengobservasi kamar sang kekasih dalam diam
🕊:::::🕊
Minho menarik selimut nya hingga dada. Ia mendorong bantal lain nya ke arah samping
"Aduh!! Ho! Kena muka guee~"
Minho hanya terkekeh kecil. Sengaja ia melempar nya agar mengenai jisung. Baginya suara jisung yang merengek itu sangat lucu di dengar
"Sorry. Sengaja"
"Hmph!!"
Jisung mengerucut kesal. Namun tangan nya memeluk sang kekasih erat-erat
"Udah ngantuk?" tanya minho, jisung menggeleng kecil. Keduanya terdiam menatap langit-langit kamar dengan lampu yang sudah dimatikan.
"Ji, gue mau bahas tentang mimpi lo, dan masa depan itu. Kasih tau gue kalo lo mulai ngantuk"
Jisung mengangguk.
Minho mengubah posisi tidur nya, kedua nya sama-sama terlentang di atas kasur, namun kali ini minho menjadikan tangan nya sebagai bantalan kepala sang kekasih
"Kalo emang mimpi lo bakal kejadian sama kita di masa depan.. Kita janji satu hal"
"Apa ?"
"Kita harus besarin baby sama-sama"
"Mm. Gue janji. Lo masih takut tentang mimpi lo di sekolah?"
Minho mengangguk kecil membuat jisung tertawa ringan. Ternyata minho sangat penakut. Padahal apa yang dimimpikan belum tentu benar adanya
Apalagi minho hanya bermimpi sekilas. Tidak seperti nya yang benar-benar berinteraksi dengan objek mimpi
"Lo bakal baik-baik aja. Kita bakal baik-baik aja. Asal lo percaya sama diri lo sendiri kalo lo bisa lewatin cobaan yang bakal kita hadapi nanti"
Minho mengangguk kecil. Perlahan hatinya mulai menenang oleh kalimat kekasih nya
Ia eratkan pelukan jisung membuat jisung menyamankan kembali posisi nya dalam dekapan minho.
"Baby nya bakal kita kasih nama Heeseo"
Jisung terperanjat dari rebahan nya. Ia menatap minho dengan raut tidak percaya nya
Lee heeseo? Tepat seperti apa yang jisung dari masa depan katakan di dalam mimpi nya!!
"Kenapa heeseo?"
"Karena gue pengen namanya itu. Lo keberatan? Terserah sih, gue bakal tetep kasih nama heeseo"
Jisung menghela nafas. Ternyata benar apa yang dikatakan jisung dalam mimpi nya. Minho kekeuh menginginkan nama itu untuk baby nya kelak
"Apa ada arti dari nama heeseo?" tanya jisung sambil kembali pada posisi semula. Bersandar pada dada sang kekasih
"Semua yang punya nama heeseo itu pasti orang nya cantik, manis, indah.
Nama heeseo juga emang terdengar manis kan? Gue pengen suatu saat baby kita, entah dia cewe atau cowo.
Dia bakal lahir dan besar jadi sosok sempurna dengan wajah manis dan cantik nya. Biar sama kaya lo"
Jisung tersipu, berusaha untuk tidak bereaksi namun gagal karena bibir nya merasa seperti tertarik untuk mengukir senyum.
"Ji—"
Minho menarik pergelangan jisung. Gelang di kedua tangan itu berdenting karena magnet yang melekat satu sama lain
Jisung tersenyum melihat nya. Ia tatap genggaman tangan keduanya di bawah sinar bulan yang masuk melalui jendela kamar
"Genggaman ini ga bakal pernah gue lepas. Karena ini pusat hidup gue, maksud gue. Lo. Lo pusat hidup gue"
Jisung menyembunyikan wajah nya di dada sang kekasih. Malu tentu saja hingga rasanya ia ingin mengubur diri saat ini juga
"Kenapa lo jadi sweet gini" bisik jisung
"Sisi gue yang lain mungkin? Sisi gue yang cuma gue tunjukin buat lo. Lo ga suka?"
Jisung terkekeh gemas, menggelengkan kepala nya hingga surai nya jatuh mengenai wajah minho
"Enggak. Gue suka kok"
"Tidur. Besok kita berangkat pagi karena ada pekan kesehatan"
🕊To be Continue🕊
Next chp kita majuin jd beberapa tahun kemudian ^•^
KAMU SEDANG MEMBACA
[19] Orange || Minsung
FanficCerita ini terinspirasi dr movie jp dgn judul yang sama. Orange ↔↔↔↔⚜ jisung di beri kesempatan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki sesuatu. Masa depan nya adalah sebuah kehancuran. Dan ia tidak ingin hidup dalam bayang kesalahan dan penyesalan...