[19] Orange || Minsung

🕊4🕊

Jisung menatap langit malam dari balkon kamar nya. Beberapa jam melamun dengan pikiran yang entah terbang ke mana

Sebenarnya ia masih penasaran dengan mimpinya.

Setiap malam berdoa agar kembali dipertemukan dengan dirinya di masa depan agar jisung bisa bertanya lebih banyak tentang siapa minho yang sebenar nya

Awalnya Jisung merasa konyol dengan mimpi itu.

Walau hanya mimpi tapi jisung merasa itu sangat nyata tapi ia enggan menganggap jika kedatangan nya dari masa depan adalah hal yang nyata

Menurutnya itu sangat konyol dan aneh.

Tapi sial nya jisung terus memikirkan nya. Yang sangat membekas diingatan adalah bagaimana wajah sedih itu menatapnya

Dan jika jisung tidak salah lihat, ia sempat melihat telapak kaki jisung di dalam mimpinya itu terluka. Entah karena apa

"Kasian banget diri gue di masa depan. Apa sih yang sebenernya terjadi sampe gue bisa dimimpiin kaya gitu?"

"Pasti gara-gara minho juga nih!!"

Bisik jisung seorang diri dalam lamunan nya.

"Gue harap ini keputusan yang bener."

Tentang janjinya untuk menjaga minho. Walau ia tidak tau pastinya menjaga dari apa dan untuk apa

Mungkin seiring dengan berjalan nya waktu ia akan paham dengan sendiri nya.

Semoga

🕊::::🕊

Rapat guru di umumkan saat mereka berada di tengah pelajaran membuat jam pelajaran nya tersendat jadi berhenti begitu saja

"Jamkos. Kantin yuk" jisung mengangguk dan bangkit untuk pergi ke kantin bersama teman lainnya

Selama di perjalanan jisung merasa ada yang aneh dengan beberapa orang di sekitarnya yang terus menatap jisung

Perasaan nya tidak enak tapi jisung menepisnya dan lanjut berjalan

"Pfftt-"

Kan. Pasti ada yang tidak beres dengan nya karena saat ia menoleh kebelakang banyak siswa dan siswi menatap nya menahan tawa

"Fel. Belakang gue ada apa?"

Felix memundurkan langkah untuk menatap tubuh jisung bagian belakang lalu kemudian felix membelalak

"Astaga.... Ji-"

"Hah ? K-kenapa ?"

"Celana lo"

Jisung memegang celana bahan nya dan betapa terkejut dirinya saat tau ternyata celana nya kotor di penuhi selai coklat

"Sialan!!!!!!"