Hari demi hari berlalu normal. Sebenarnya jisung aneh sih karena tidak biasanya harinya berjalan normal
Tidak ada lagi gangguan dari minho. Ia pun jarang melihat minho pergi ke kantin dengan teman nya
"Kenapa ya?" bisik jisung pada dirinya sendiri. Karena penasaran akhirnya ia bangkit dan berjalan keluar dari kelas nya
Felix sedang ada urusan di kantor jadi jisung sangat bosan di kelas tanpa melakukan apapun
Sepanjang lorong ia menoleh kan kepala ke kanan dan kiri.
Dimana minho sekarang? Biasanya lelaki itu sedang berkumpul di kantin belakang tapi saat jisung lihat di kantin hanya ada kawanan minho saja
aneh juga rasanya karena harinya terasa sangat damai
Jisung menghentikan langkah saat melihat target nya-minho berjalan keluar dari arah kamar mandi
Wajah nya cuek seperti biasa. Sejauh ini tidak ada yang aneh dan mencurigakan
Tapi kenapa minho tidak menganggu nya ya? Bahkan loker nya pun bersih padahal biasanya akan ada banyak sampah
Jisung berjalan mengikuti kemana minho pergi
Lelaki itu berbelok dan naik ke lantai dua. Jisung tetap mengekor dari belakang
Di tengah anak tangga minho berhenti dan berbalik membuat jisung kaget dan terdiam
"Ngapain ngikutin?" tanya minho dengan wajah jengah nya
"E-enggak tau .. Kaki gue yang jalanin"
"Bego. Pergi lo-"
Kemudian minho berbalik dan melanjutkan langkah nya yang tertunda
Jisung mendengus kesal ia tetap mengikuti langkah minho dengan langkah yang ia hentak
Minho berhenti lagi saat tubuhnya sudah ada di atas sementara jisung masih tertinggal di bawah
"Jangan ikutin gue. Paham ga sih lo?"
"Di lantai dua banyak setan nya ho. Lo bisa kesur-"
"Iya . lo setan nya, sekarang pergi ga lo atau gue jorongin sampe jatoh ke bawah"
Jisung menyeringai kecil . ia melipat tangan di dada dan mendongakan wajah nya menantang minho
Memang nya minho berani melakukan hal seperti itu?
"Maksudnya apa ? Lo nantangin gue?"
Jisung mengangguk, bukan nya takut tapi jisung malah melangakah naik membuat minho mendesah kesal dan berjalan menuruni tangga untuk mengahmpiri jisung
Jisung panik dan ia menunduk takut-takut
"G-gue bercanda!! Oke gue balik !!"
Minho menghentikan langkah saat jisung lebih dulu berlari menjauhinya . ia tertawa kecil
"Bodoh banget. Heran gue"
🕊::::🕊
Jisung menerima buku dari ketua kelas nya . kelasnya di suruh memeriksa jawaban dari kelas lain untuk nilai uji harian
"Gue dapet punya musuh lo nih. Minho"
Jisung menoleh ke arah felix. Felix mendapat bagian minho untuk diperiksa
"Tukeran!!" jisung segera menukar bukunya dengan milik felix . felix mengerinyit aneh
"Tumben ? Gue kira lo ga bakal sudi koreksi buku minho"
Jisung tidak menajwab, ia hanya mengedikan bahu dan membuka lembar demi lembar kertas tersebut
Tulisan minho sangat rapih. Nila di dalam nya pun tidak ada yang mengecewakan , selalu di atas nilai rata-rata.
Ya, minho memang pemegang juara tiga umum di angkatan nya sih jadi tidak aneh bagi nya
"Tetep pinteran gue sih"
Jika minho pemegang peringkat tiga umum sementara jisung pemengang peringkat ke satu umum secara berturut-turut.
Wajar jika jisung merasa bangga dengan dirinya sendiri karena memang kenyataan nya seperti itu
Jisung segera mengoreksi buku milik minho yang sial nya benar semua. Ia menyerahkan nya pada guru untuk diberi nilai agar cepat selesai dan dirinya bisa langsung pulang!
"ehh jisung mau dikemanain bukunya?" tanya gurunya karena jisung tidak balik mengumpulkan nya
"Nanti saya kasihin langsung pak" ucap jisung dan dibalas anggukan saja oleh sang guru
Jisung mengambil tas dan jaket nya lalu pergi keluar kelas karena tugas nya sudah selesai semua
Lalu tujuan berikut nya adalah minho!! Ia harus menemui minho untuk mengembalikan buku tulis nya
Tepat saat jisung berbelok, ia melihat minho berjalan di lorong seorang diri. Lagi-lagi sendiri tanpa di temani gabungan nya
Aneh.
"Minho!!!"
Jisung berlari untuk mengejar nya karena ia tau walau jisung memanggilnya sekeras apapun , minho tidak akan menoleh untuk nya
"Buku lo!!"
Dengan senyum cerah ia berikan buku di tangan nya pada sang pemilik. Minho hendak mengambil nya tapi jisung segera menarik bukunya ke arah lain
"Eits- makasih dulu dong udah gue koreksiin"
Minho hanya diam. Sebenarnya ia kesal dengan sikap jisung yang terus mengganggunya
Tidak biasanya jisung seperti ini. Dan itu membuat minho semakin kesal
"Ck,-balikin bukunya"
Jisung menggeleng. Bukan nya mengembalikan buku nya pada sang pemilik , jisung malah menyodorkan kelingking nya
"Apaan sih" rutuk minho menepis kelingking di hadapan nya
"Temenan dulu sama gue!!"
"Ga sudi"
"Temenan!!"
Minho menggeram kesal. Sebenarnya jisung salah makan atau apa? Bisa-bisanya mengajak minho berteman setelah keributan yang mereka lalui selama ini?
"Ga jelas. Balikin buku gue cepet!!"
Jisung menggeleng. Keduanya sama-sama keras kepala
"Temenan?"
"Ga"
"Temenan?!!"
"Ga"
"Ayo temenan"
"G"
"Minho cepet sebelum jemputan gue dateng"
"Ga"
Jisung mengembungkan pipinya , tangan lainnya yang memegang buku milik minho mulai ia remat karena kesal
Minho yang melihat benda miliknya hampir dihancurkan hanya bisa berdecak jengkel sejengkel jengkel nya oleh sikap aneh jisung
"Ck,-Terserah"
"Temenan?!!!"
".........hm"
Jisung tersenyum lalu buku di tangan nya di rampas begitu saja oleh minho dengan paksa.
Sebenarnya jisung tidak paham dengan dirinya. Kenapa ia semakin gencar mendekati minho padahal minho bisa melakukan apapun yang dia mau
•To be Continue•
KAMU SEDANG MEMBACA
[19] Orange || Minsung
Fiksi PenggemarCerita ini terinspirasi dr movie jp dgn judul yang sama. Orange ↔↔↔↔⚜ jisung di beri kesempatan kembali ke masa lalu untuk memperbaiki sesuatu. Masa depan nya adalah sebuah kehancuran. Dan ia tidak ingin hidup dalam bayang kesalahan dan penyesalan...