🕊28🕊

6.1K 917 342
                                    

Minho berjongkok dengan punggung bersandar pada tembok putih rumah sakit. Beberapa suster dan lalu lalang masuk ke dalam ruang operasi

Ya. Jisung sedang berjuang sekarang.

Pagi tadi, minho di bangunkan dengan suara tangis jisung di samping tubuh. Lelaki manis nya terus bergumam jika perut nya nyeri hingga tubuh mungil itu sulit di gerakan karena sakit nya

Akhirnya minho membopong tubuh jisung, membawanya ke rumah sakit saat itu juga.

Dokter mengatakan jika ada beberapa masalah yang mengharuskan jisung agar segera melahirkan baby nya

Minho mengangguk, mengurus semua administrasi agar istrinya segera di oprasi, karena demi tuhan minho tidak sanggup melihat jisung merintih kesakitan

"Shit" minho bangkit lagi. Berjalan menatap jendela yang tertutup. Ia ingin melihat jisung, ia ingin mengenggam tangan nya erat.

Meyakinkan sang istri jika ia tidak sendiri, ada dirinya di sana. Minho akan selalu bersama nya

Tapi apa daya? Dokter tidak mengizinkan nya masuk. Minho tertahan di luar

Meninggalkan jisung dengan perasaan khawatir, kalut, gelisah, takut dan sebagainya.

"Suster. Apa saya masih belum boleh masuk?"

Minho menahan pergelangan salah satu suster yang kebetulan lewat di hadapan nya. Ia hanya ingin memastikan jika jisung baik-baik saja

"Maaf tidak bisa karena dokter tidak memberi izin"

Minho berdecak. rasa khawatirnya semakin membesar hingga tanpa sadar peluh mulai muncul dari dahi

Hampir satu setengah jam sejak jisung masuk ke dalam ruang oprasi. Setelah itu minho tidak tau menahu tentang kabar jisung

Hingga beberapa menit kemudian, minho di panggil untuk masuk ke dalam ruangan

"Tuan minho. Silahkan masuk"

Dengan segera minho masuk ke dalam ruangan. Tentu saja setelah ia mencuci tangan dan memakai alat perlindungan

DEG!

Ada sesuatu di sana. Minho sukses membeku di tempat

Ia mendengar suara tangisan bayi. Apakah itu bayi nya? Bayinya dengan jisung?

"Tuan minho. Selamat , baby anda lahir sempurna tanpa cacat"

Suster lain nya datang menghampiri. Di dalam dekapan sang suster ada seorang bayi mungil. Menangis dengan tangan naik mencari pegangan

".....b-baby"

Minho mendekat. Ia menyodorkan jari telunjuk tepat di hadapan sang baby hingga baby itu menyentuh dan mengenggam jari nya

"Eeng~" minho ingin menangis karena bahagia. Baby nya terdiam tepat saat kulit nya bersentuhan

"Silahkan tuan"

dengan hati-hati minho membawa sang bayi ke dalam gendongan. Tampan dan manis. Baby nya akan tumbuh menjadi lelaki manis dan pemberani seperti jisung

Ngomong-ngomong tentang jisung. Minho hampir lupa akan keberadaan sang istri.

"Suster, gimana jisung?"

Suster itu menuntun minho menuju sisi lain. Ia membuka tirai dan mempersilahkan minho masuk ke dalam nya

"J-jisung.."

Tubuh itu tergolek lemah. Mata setengah tertutup karena lelah, menatap ke arah minho

[19] Orange || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang