Part 6

3.5K 211 3
                                    

Sepulangnya dari Surabaya, disela-sela kesibukannya Nalendra menyempatkan diri menyambangi kediaman orang tua Arsita untuk menyampaikan maksudnya.

Beberapa kali Nalendra memikirkan kata-kata apa yang harus Dia keluarkan agar tidak menyinggung perasaan kedua mertua dan adik iparnya yang mungkin sekarang bisa dikatakan mantan.

"Assalamu'alaikum," sapanya kepada orang yang membukakan pintu rumah.

"Wa'alaikummussalam, eh Kak Alend ... masuk, Kak!" sambut Rafka.

Nalendra masuk ke dalam rumah dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah rumah tersebut.

"Ayah dan Ibu di mana, Raf?" tanyanya.

"Ada di kamar, Kak."

"Tolong dipanggilin ya! ada yang ingin kakak bicarakan kepada kalian," ucap Nalendra dengan wajah seriusnya.

Rafka jadi penasaran, apa lagi melihat mimik wajah Nalendra, "mungkin kak Alend ingin membahas pernikahannya dengan Sea," pikirnya.

Rafka pun beranjak ke kamar kedua orang tuanya untuk memanggilnya.

Tidak butuh waktu lama, kedua orang tua Arsita keluar disusul oleh Rafka di belakangnya.

Nalendra pun langsung berdiri menggapai tangan kedua mertuanya dan menyaliminya.

"Kata Rafka, ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan, apa itu?" tanya Ayah Arsita.

Nalendra sejenak terdiam memikirkan kata apa yang harus Dia ucapkan.

"Sebelumnya Saya meminta maaf kepada Ayah dan Ibu," ucapnya dengan suara terbata.

"Ada apa sebenarnya?" timpal Ibunya Arsita.

"Dulu Saya meminta Arsita untuk kujadikan pendamping hidupku kepada kalian! dan sekarang, Aku memulangkannya kembali kepada Ayah dan Ibu," ucap Nalendra seraya menunduk.

"Apa maksud kamu, Kak??" geram Rafka.

"Iya Nak, apa maksud kamu berkata seperti ini?" timpal Ayah Arsita.

"Maaf ... Aku sudah menalak Arsita," ucapnya kelu.

"Apa?????" ucap mereka serentak.

"Kak ... apa-apaan ini??" bentak Rafka.

"Maafkan Aku, Raf! Kakakmu sendiri yang membuat Aku melakukannya."

"Apa kakak sudah menceritakan semuanya?" tanya Rafka yang membuat kedua orang tuanya bingung.

"Kakak belum sempat cerita, tapi ada sesuatu hal yang perlu kalian tahu, tapi sebelumnya Aku minta maaf ke kalian," jawabnya.

Nalendra pun meraih ponselnya di saku jeansnya lalu memutar dan memperlihatkan rekaman video Arsita kepada Rafka dan kedua orang tuanya.

Mereka bertiga sangat shock menonton dan mendengar sampai akhir rekaman itu, Nalendra juga memperdengarkan kepada mereka bertiga semua pengakuan Arsita dan Bu Yani tetangganya di Surabaya, kedua orang tuanya hanya bisa meneteskan air matanya melihat kelakuan putrinya yang memalukan itu, mereka sangat shock bahkan Ayah Arsita sudah hampir tumbang dibuatnya.

"Maafkan kami dan putri kami, Nak!" ucap Ibunya Arsita dengan derai air matanya.

Nalendra meneteskan air matanya memeluk kedua mantan mertuanya dan juga adik iparnya.

"Sampai detik ini Aku sangat mencintai Sita, tapi Aku juga tidak boleh egois mengekang kebahagiaannya untuk hidup bersamaku, sudah cukup empat tahun ini Dia menderita karena hidup bersamaku dan Aku sudah mengurus perceraian dan hak asuh anak kami," ujar Nalendra setelah melepaskan pelukannya dan pamit kepada mereka.

SUDDENLY MARRIED ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang