ELEVEN · Like This

221 51 26
                                    

That Du'Show day...

"Gila, temen gue kece. Parah, lo berdua bener-bener bolak-balik suasana tadi," ucap Caca yang menyimak lagu bawaan keduanya. "Abis lagu galau langsung ajep-ajep."

"Pasti idenya Kalun. Serasa rollercoaster tapi lupa baca doa pas naik," tebak Kalandra yang dijawab anggukan dan gelak tawa Kaluna.

"Udah, ganti baju dulu lo berdua. Abis ini hectic lagi," ujar Caca pada keduanya yang menuju ruang ganti bersebelahan.

'Ya Tuhan, jantung Kaluna deg-degan... Rasanya kayak mau copot terus jatoh ke pankreas.'

Setelah berganti pakaian, gadis itu menggunakan beberapa menit terakhir untuk melihat bayangan dirinya di kaca dan menenangkan hatinya. Pada akhirnya, dia tetap harus menghadapi realita, kan?

Dibukanya pintu ruang ganti dan bergegas menuju Kalandra untuk mengambil ponsel yang dititip lalu bertugas kembali. Namun satu panggilan seolah membuyarkan fokusnya.

Panggilan dari Lintang.

"Eh, lo nungguin gue?"

"Mau ngomong berdua," jawab lelaki dengan surai coklat menatap gadis itu lamat-lamat. "Lo masih kosong, kan?"

Kaluna yang sadar tidak bisa berbohong akan tugasnya yang tidak sebegitu padat akhirnya mengangguk.

"Oke?ㅡ"

"Kaluna, I adore you. A lot."

Namanya disebut; dia membeku. Cepat atau lambat, dia tahu momen ini akan tiba. Namun sejujurnya, she never want it to be like this; she still has the hole that would never be repaired.

Sedemikian banyak hal yang ditakutkan, sedemikian pula yang dipikirkan. Rasanya, dia ingin menyublim sekarang.

"Thought you'd save it for tonight but anyways, gue yakin lo udah tau dari Kalan kalau gue masih... Belom bisa. Honestly, I feel like I will never be ready."

Lintang mengangguk mantap, "only letting things out, kok. Ya dia bilang juga siapa tau lo mau ngasih gue chances itu, but I guess not?"

Kaluna tersenyum sendu, "gue ga tau, Tang. Gue ga mau jadi alasan dibalik pahit-pahitnya hidup orang lain. Gue juga paham yang namanya hati ga punya tombol undo sama redo, so... I think it's better to go on our separate ways now."

Lagi-lagi yang dilakukannya hanya mengangguk, "paham kok. Thanks, Kal, for not rejecting me as a crap."

"Hah?"

Lintang terkekeh, "lo ngasih chance itu, kan? If I go my way to have you and me to become us, lo ga bakal marah, kan? Di sisi lain lo juga sort things out, so we both need some space before making things up... Again."

Berpayung euforia dan napas lega, keduanya sekarang dibalut awan kelabu. Sadar bahwa kini mereka ada pada fase berjuang dalam jalannya masing-masing tanpa ultimatum penjelasan hubungan.

Why can't both let them have each other just like this?

Rengkuhan hangat satu sama lain yang saling menghampiri, tenggelam dalam rasa sesal, kecewa, dan sedikit berdosa. Dengan segala topeng cerah yang dikenakan, mereka berdua tersadar akan angan yang belum tersampaikan.

"Ayo," ucap Kaluna seraya memutus kontak fisik mereka, "nanti dicariin."

Lelaki itu tersenyum melihat si gadis yang lebih dahulu berlalu. 'Kaluna, are we ever going to be ready for each other?'

[ • • • ]


Back to today...










"Gitu," ucap Lintang mengakhiri ceritanya.

Kalandra masih turut prihatin dengan Lintang. Seakan kawannya dijadikan lelucon semesta yang sekarang terbahak akan aksinya. Omongan demi omongan seolah memberinya sayap untuk mengudara sebelum realita dunia kembali menangkarnya dalam kata yang lebih buruk dari terpuruk.

"Best of luck aja ya, Tang. Jujur gue seumur hidup ga pernah ngerti sama jalan pikir Kaluna apalagi love-lifenya. Far as I know, Kaluna megang prinsip berdasarkan fate and destiny gitu. Jadi kalo iya, ya syukur; enggak ya, ya udah.

Gue kasih tau aja sekarang kalau lo ga bisa berharap banyak sama Kaluna. Trusting her life to her beliefs dan menangguhkan diri terhadap apa yang datang dan pergi di kehidupannya. Itu emang susah, tapi itu Kaluna."

halooo, maaf telat bgt upnya t___t maaf juga kalo ceritanya jauh dari ekspektasi, soalnya aku bukan anaknya shakespeare (

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halooo, maaf telat bgt upnya t___t maaf juga kalo ceritanya jauh dari ekspektasi, soalnya aku bukan anaknya shakespeare (... garink). kalo ada kritik saran boleh kok disampaikan, tapi jgn dilabrak akunya, nanti nangis hehe.

thank you guys so much for your support since the introduction, i deeply appreciate that. <33

INADEQUATE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang