02 [Hospital]

5K 516 57
                                    

Jaehyun telah tiba di rumah sakit, syukurnya jalanan tidak terlalu padat jadi dia bisa sampai lebih cepat dari biasanya. Semakin sering dihadapkan dengan keadaan genting seperti ini Jaehyun semakin mahir mengendalikan jalanan, dia hanya fokus menyelamatkan nyawa orang lain dan kadang tidak memikirkan keselamatannya.

Setibanya di gedung serba putih itu, Jaehyun berlari menuju ruangan yang harus ia datangi, ada satu nyawa yang harus ia selamatkan. Seharusnya Jaehyun tidak usah terlalu khawatir karena sudah ada perawat yang menjaganya namun tetap saja, pasien tersebut masih menjadi tanggungjawabnya.

"Bagaimana keadaannya?"

"Pasien mengalami sesak nafas dan muntah-muntah, saya baru saja mengganti tabung oksigennya tapi itu juga tidak lebih baik."

Jaehyun memperhatikan patient monitor, ternyata denyut jantungnya sangat lemah. Ini biasa terjadi mengingat pasien baru saja menjalani operasi subuh tadi tetapi yang Jaehyun khawatirkan adalah reaksi yang ia berikan. Pasiennya mengalami muntah-muntah, kemungkinan besar ini adalah reaksi alergi dari obat-obatan yang masuk selama operasi dilakukan.

"Tolong hubungi keluarga pasien, cukup walinya saja. Saya tunggu di ruangan saya." Pesan Jaehyun setelah ia menyuntikkan cairan bening ke dalam infus.

.
.
.
.
.
.

Seorang wanita dengan pakaian khas perawat berjalan di koridor rumah sakit, ia berjalan terpincang-pincang dan kedua tangannya memeluk sebuah catatan.

"Kenapa luka segala sih, jadi lelet kan." Kesalnya.

Rupanya kaki kanan wanita itu terluka, tanpa memperhatikan sekelilingnya perawat yang bernama Jung Chaeyeon itu kini menjadi pusat perhatian orang-orang yang juga melewati koridor rumah sakit. Tentu saja ia menjadi pusat perhatian, seorang perawat yang harusnya berjalan dengan anggun malah berjalan dengan terpincang-pincang.

Chaeyeon hanya menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan orang-orang yang ditujukan padanya, sejujurnya Chaeyeon adalah gadis pemalu.

Brakk!

Perhatian orang-orang kembali tertuju padanya, sial! Chaeyeon baru saja menabrak seseorang. Ia juga menjatuhkan catatan yang ia bawa karena terkejut, parahnya lagi catatan tersebut kini basah karena orang yang ada dihadapannya membawa dua cup kopi.

Orang yang ada dihadapannya juga tak kalah kaget, kopi yang ia bawa jatuh ke lantai dan mengotori pakaiannya. Baju putih itu terlihat sangat kotor akibat cairan hitam kopi yang membasahi nya, today is the worst day ever.

"Oh my god." Ucapnya membuka suara atas ketegangan yang terjadi.

"Maaf saya gak sengaja."

Chaeyeon buru-buru minta maaf saat melihat pakaian laki-laki di depannya kotor, ini memang alami kecelakaan tetapi Chaeyeon sadar bahwa ia juga lalai dan tidak berhati-hati.

"It's ok, gapapa kok. Saya masih ada baju pengganti tapi kertas yang kamu bawa juga basah." Laki-laki itu memungutnya dan membaca tulisan yang masih bisa dibaca.

"Loh, ini laporan harian?!"

"I-iya." Ucapnya gugup, dalam hati Chaeyeon juga bingung. Apa yang harus ia katakan pada dokter Jung nanti. "Tapi gak usah khawatir saya masih bisa punya copyan datanya kok."

"Maaf saya kurang hati-hati, by the way saya baru pertama kali liat kamu di rumah sakit ini."

"Iya saya baru bekerja di sini." Jelas Chaeyeon.

He Is An Angel | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang