Masih setia dengan beberapa kertas serta beberapa obat yang mendampinginya, Jaehyun tampak serius membaca satu persatu diagnosis yang sedang dialami oleh pasiennya yang baru saja dirawat inap tiga hari yang lalu.
"Semuanya normal."
Dengan lincah tangan kirinya menekan beberapa angka untuk menghubungi seseorang.
————
"Hallo bisa keruangan saya sebentar?"
"Baik dok saya kesana sekarang."
————
Panggilan telepon itu pun terputus.
Ttok ttok!
"Permisi dok,," Sapa seseorang dengan pelan.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya.
"Oh iya chae kontrak magang kamu di perpanjang kan?"
"Iya dok saya sudah tanda tangan kemarin." Jelas Chaeyeon.
"Oke good, sebenernya saya mau ngasih kamu tugas." Ucap Jaehyun.
"Tugas apa dok?"
Jaehyun pun meraih beberapa lembar kertas dan memberikannya pada Chaeyeon sembari menjelaskan beberapa hal.
"Anak ini baru masuk sekitar tiga hari yang lalu." Jelas Jaehyun.
Kemudian ia menjelaskan beberapa hal yang lebih detail seperti keluhan yang dialami oleh anak itu. Keluhan pertama ialah anak itu mengalami sakit kepala beserta mual dan muntah, jika dilihat dari riwayat kesehatannya ia pernah mengalami gejala anemia saaat usianya baru menginjak 2 tahun. Ia juga sempat menjalani prosedur rawat inap akibat demam tifoid dan juga pernah menjalani operasi hati. Itulah sebabnya saat anak ini datang, Jaehyun sendiri yang langsung menanganinya.
"Dia baru dioperasi dua bulan yang lalu jadi saya khawatir lukanya belum sembuh total sehingga menimbulkan infeksi, saya lihat kamu dekat dengan anak-anak jadi gapapa kan kalau kamu fokus merawat dia dulu?"
"Iya tidak apa-apa dok saya sama sekali tidak merasa keberatan tapi di SK kemarin saya ditugaskan untuk merawat lansia pasca operasi." Jelas Chaeyeon.
"Masalah itu kamu gak usah khawatir chae, nanti biar saya yang bicara sama kepala rumah sakit."
"Baik dok, terimakasih."
"Kalau gitu kamu bisa rawat dia mulai besok, nanti saya antar kamu buat ketemu sama anak itu."
"Baik dok kalau gitu saya permisi." Pamit Chaeyeon.
Selepas kepergian Chaeyeon, Jaehyun kembali duduk di kursinya. Kepalanya juga terasa pening akibat beberapa hal yang menhantuinya beberapa hari kebelakang ini.
"Sekarang hari sabtu dan gak ada jadwal operasi."
Jaehyun melingkari beberapa tanggal pada kelender kecil dimejanya, bukan untuk tanggal yang special melainkan pada tanggal-tanggal tersebutlah ia akan menjadi sangat sibuk.
Setelah itu Jaehyun meninggalkan ruangan bernuansa putih tersebut. Kini tujuannya adalah ke lantai 3 untuk bertemu seseorang.
"Maaf, boleh aku ikut?" Cegah seseorang saat pintu lift akan ditutup.
Tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun, wanita itu pun masuk dan berdiri di sebelahnya, rasanya memang agak canggung terlebih lagi dinding lift tersebut memantulkan bayangan mereka berdua.
"Mau ke lantai berapa?"
"Lantai tiga." Jawab Jaehyun singkat.
"Kebetulan aku juga mau ke lantai tiga."
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is An Angel | Jeno
Fiksi PenggemarMain cast : Jeno and Jaehyun ❝𝙼𝚊𝚊𝚏 𝚗𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝙹𝚞𝚗𝚐 𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝙻𝚎𝚎 𝙹𝚎𝚗𝚘❞ 30-09-2020