03 [Perkara bang Lucas]

3.7K 438 59
                                    

Malam ini Jeno, Renjun, Jaemin, dan Haechan sedang berdiri di depan bangunan yang tak seharusnya dikunjungi oleh anak dibawah umur seperti mereka. Gedung yang terletak di kawasan Hongdae itu memang cukup terkenal di kalangan anak muda, terlebih lagi tempat itu menyediakan banyak hiburan, dan bisa dikatakan area free sex. Kalau kalian datang kesana sudah pasti akan menjumpai banyak pasangan yang berciuman, entah itu memang pasangannya atau hanya wanita bayaran. Tidak dapat dipungkiri juga kalau sepanjang meja akan di penuhi oleh yang orang-orang mabuk.

Alasan mereka datang kesini adalah untuk menjemput kakaknya Haechan. Haechan mempunyai satu kakak laki-laki yang umurnya hanya berselisih satu tahun dengannya, namanya Lucas. Lucas memang biasa datang ke tempat hiburan malam seperti ini bersama teman-temannya namun, bukan berarti Lucas bad boy. Lucas masuk ke dalam kategori good boy karena di usianya yang masih muda dia sudah sukses mendirikan kedai kopi.

Satu jam yang lalu, Mark menghubungi Haechan. Mark adalah sahabat Lucas dan mereka berdua sering datang ke tempat ini, Mark mengatakan kalau Lucas mabuk akibat kalah taruhan. Oleh sebab itu ia menelpon Haechan karena Mark sendiri sangat kesulitan menggotong tubuh Lucas yang jauh lebih besar darinya.

"Chan, yakin nih kita masuk ke dalem?"

"Yakin lah min, di dalem ada abang gue noh."

"Tapi kan kita masih di bawah umur, emang boleh masuk?" Tanya Renjun.

"Boleh boleh aja, emang isi nunjukin KTP ya?"

"Gak tau, coba lo masuk duluan." Usul Jeno.

"Gak ah Jen, lo aja gimana? Echan takut."

"Dihhh, tadi aja bilang berani." Ledek Jaemin.

"Itu kan tadi!"

Setelah berdebat di depan gedung akhirnya mereka berempat memutuskan untuk masuk bersama-sama, Renjun bilang mereka datang kesini untuk menjemput bang Lucas jadi tidak perlu takut.

"Maaf dik, bisa tunjukan indentitas dirinya?"

Mampus aja lah gue - Haechan

Identitas apaan kan belum legal - Jaemin

Gue mau pulang - Renjun

Sudah ku duga - Jeno

"Chan, bilang kalau kita gak punya." Bisik Renjun pada Haechan.

"Echan takut muka bapaknya serem amat."

"Gimana dik? Kalian gak bisa masuk kalau gak menunjukkan identitas diri."

"Ehm anu pak, sebenarnya saya kesini mau jemput kakak saya."

"Iya bener pak, jadi kakaknya teman saya ini ada di dalam. Konon lagi mabuk jadi temannya minta tolong sama kita buat ikut bantuin bawa pulang soale badannya gede pak." Tutur Jaemin.

"Tapi kalian semua masih di bawah umur, tetap gak bisa masuk."

"Yah pak jangan gitu lah pak."

"Saya bawa kartu pelajar, bapak bisa simpan ini sampai kami selesai. Kalau saya dan yang lainnya macem-macem bapak bisa menghubungi pihak sekolah, gimana?" Ucap Jeno.

"Baik kalau begitu kartu pelajar kamu saya tahan."

"Ini pak."

"Satu lagi, karena kalian masih di bawah umur saya harus mengambil foto kalian berempat, duduk di sana ya."

"Apaan dah isi foto-foto segala." Protes Jaemin.

He Is An Angel | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang