7 - Calligraphy vs Hand Lettering

649 1 0
                                    

Topic 7:
Calligraphy vs Hand Lettering

Kaligrafi dan hand lettering, dua istilah dalam seni mengeksplorasi huruf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaligrafi dan hand lettering, dua istilah dalam seni mengeksplorasi huruf. Keduanya sering kali memiliki definisi yang keliru. Padahal sebenarnya memiliki arti yang berbeda, lho.

Apa saja perbedaannya?

A. Kaligrafi

Kaligrafi dalam bahasa Yunani, “kallos” yang bermakna indah, dan “graph” yang artinya tulisan. Selain itu, kaligrafi dalam bahasa Arab disebut “khath”. Sebagian ulama berkata bahwa, “Khat itu ibaratkan ruh di dalam tubuh manusia”.

Kaligrafi adalah seni menulis huruf menggunakan dip-pen serta berjenis goresan tunggal atau single stroke. Setiap goresannya tergantung pada kekuatan tekanan kaligrafer itu sendiri.

Ada dua jenis goresan. Pertama, goresan naik (upstroke), biasanya tipis dan halus. Kedua, goresan menurun (downstroke) biasanya menghasilkan yang garis tebal.

Kaligrafi juga tergantung pada jenis alat tulis dan cara menggunakannya. Di antara round brushes dan flexible nib, kedua jenis alat tersebut akan menghasilkan variasi karakter huruf dengan ketebalan berbeda.

Bisa dibilang, kaligrafi memiliki struktur dasar juga aturan yang akan menjadi panduan Kaligrafer. Yang pasti membutuhkan latihan menulis huruf secara konsisten.

Kaligrafi memiliki beberapa jenis, masing-masing kategorinya memiliki bentuk yang nyaris mirip. Maka dari itu, bisa dimasukkan pada satu jenis kategori saja. Seiring waktu, beberapa kaligrafi memiliki dua tipe. Pertama, kaligrafi yang terlupakan. Kedua, kaligrafi yang masih sering dipakai hingga saat ini.

Ada enam khoth kaligrafi yang masih dikenal, yaitu di antaranya: Kufi, Naskhi, Farisi/Nastaliq, Tsulus, Diwany, dan Riq’ah.

Aku akan membahas Kufi dan Naskhi saja sebagai dua jenis yang paling populer.

1. Kufi

Kata “Kufi” diambil dari nama kota, yaitu Kufah yang terletak di Irak. Dalam sejarah islam, Kufi dikenal sebagai jenis tertua. Al-Qur’an kali pertama ditulis dengan Kufi Masohif. Goresannya bersudut kaku, biasanya dibubuhkan menggunakan pisau di atas tulang, pelepah kurma, juga batu.

Kini, Kufi berkembang dengan goresan yang jauh lebih beragam, dari yang tadinya tidak memiliki titik-titik dan tanpa unsur hiasan, atau ornamen apa pun. Biasanya Kufi terdapat dalam karya-karya arsitektur, bisa untuk menghias masjid, istana raja, atau lainnya.

2. Naskhi

Naskhi merupakan jenis tulisan modifikasi dari Kufi. Kali pertama muncul, yaitu pada akhir abad ke 5 Hijriah. Pada masa di tengah maraknya penulisan Al-Qur’an yang bermunculan. Maka jenis ini, dinamakan “naskh”, yang memiliki definisi “naskah”.

Vim - My ResearchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang