Memang tak ada habisnya jika membahas tentang kota Bandung. Banyak tempat-tempat menarik yang sayang untuk dilewatkan yang terdapat di Kota Bandung.
Pada abad ke-19, tepatnya pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, Kota Bandung lahir. Lalu tahun 1794-1829, R.A Wiranatakusumah II (Bupati Bandung), membuat kebijakan supaya bisa mendirikan Kota Bandung. Atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke 36, bernama Gubernur Jenderal Herman Willem Deandels, pendirian Kota Bandung dipercepat proses Kota Bandung.
Surat keputusannya muncul pada tanggal 25 September 1810. Tanggal inilah yang akhirnya ditetapkan sebagai hari kelahiran Kota Bandung.
Sementara itu, Ibu Kota pertama Bandung adalah Dayeuhkolot. Dayeuhkolot awalnya menjadi ibu kota sebelum akhirnya menetapkan Kota Bandung sebagai bagian yang terpisah dari Kabupaten Bandung itu sendiri. Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Bandung ini karena kekuasaan VOC yang berakhir tahun 1799 lalu. Maka Gubernur Jenderal Deandels segera memerintahkan R. A Wiranatakusumah II—Bupati Bandung, agar memindahkan ibu kota Kabupaten Bandung. Lokasinya terletak di Jln. Asia Afrika Bandung.
Awal mula sejarah Kota Bandung, ketika dahulu Gunung Sunda meletus. Letusannya disusul tiga belas letusan lain yang juga cukup dahsyat. Gunung Sunda di wilayah Jawa ini, diperkirakan berketinggian sekitar 3.500 hingga 4000 mdpl yang runtuh seketika dan membentuk Danau Bandung Purba, dari danau ini muncuatlah Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung Tangkuban Peraku juga meletus beberapa tahun ke belakang. Letusan Gunung Tangkuban Perahu menyebabkan Danau Gunung Purba Bandung terbelah menjadi dua bagian yang disebut: Danau Bandung Purba Timur, serta Danau Bandung Purba Barat. Tebing dari kedua Danau Bandung Purba tersebut lama kelamaan, perlahan terkikis hingga terbentuk sebuah gua.
Gua yang diberi nama Sanghyang Tikoro pun mengering dari air danau yang terdapat di sana, lantas mengakibatkan terbentuknya wilayah Kota Bandung. Kota Bandung yang kini dikenal sebagai wilayah yang di kelilingi pengunungan.
Beralih pada sejarah awal penamaan Kota Bandung. Kata “Bandung”, mulanya diambil dari kata “Bendung” atau bendungan. Sesuai namanya, Kota Bandung terbentuk dari material lava letusan gunung berapi. Dari filosofi Sunda sendiri, kata “Bandung” merupakan saduran dari kalimat yang sakral, berbunyi:
“Nga-Bandung-an Banda Indung”. Makna dari kalimat tersebut adalah “Tempat segala makhluk hidup dan benda mati yang berada di tanah Ibu Pertiwi, semuanya disaksikan oleh yang Maha Kuasa”.
Kota Bandung memiliki banyak julukan, Paris Van Java, Bandung Kota Kembang, Bandung Lautan api, atau yang lainnya. Kota Bandung juga merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, mengikuti jejak Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Beberapa Keunikan Kota Bandung
1. Kota Fashion
Kota Bandung juga dikenal sebagai Kota Fashion-nya Indonesia, tentunya tidak kalah dengan Paris yang dikenal sebagai pusat fashion di Eropa. Berbagai brand fashion yang ternama, pun kelas dunia diproduksi di Bandung, seperti halnya Guess, Hugo Boss, bahkan Giorgio Armani. Tak ketinggalan, ratusan brand fashion local pun siap bersaing.
Sebagai kota pertama yang memiliki bioskop di Indonesia
Pertama kali menayangkan film Lutung Kasarung pada tahun 1926. Menyusul film kedua yang tayang satu tahun setelahnya, judul filmnya Eulis Acih. Blitz Megaplex Paris Van Java, didirikan di Kota Bandung, menjadi bioskop terbesar di Indonesia, lho.
2. Sebagai Pusat Obat Medis Dunia
Beberapa obat diproduksi di Bandung, seperti obat hepatitis hingga rabies yang disebarkan ke beberbagai penjuru dunia.
3. Termasuk salah satu dari 6 Besar Finalis Smart City Kelas Dunia
Kompetisi yang berlangsung di Barcelona ini, diikuti puluhan kota dari seluruh dunia. Bandung termasuk finalis dari World Smart City Award 2015 lalu.
Ikon Kota Bandung
(https://www.radarcirebon.com/2020/07/27/hari-ini-100-tahun-gedung-sate/)
Berbicara soal Bandung, tentunya tidak bisa lepas dari Ikon Kota Bandung, yakni Gedung Sate. Pada tanggal 27 Juli 2020 lalu, Gedung Sate genap berusia satu abad (100 tahun). Bangunan megah, pun arsitektur Gedung Sate, menjadi saksi dari perjalanan sejarah Indonesia.
Gedung Sate dibangun pada tanggal 27 Juli 1920, serta dirancang oleh Ir. J. Gerber, yang merupakan Arsitek berkebangsaan Belanda. Gedung Sate merupakan gedung yang tahan gempa yang berkekuatan hingga 9 SR. Menariknya lagi, desain Gedung Sate terinspirasi dari Bagunan Italia, pada zaman Renaissance. Didesain dengan kesan megah, anggun, dan unik.
Terlihat pula ornamen tradisional yang biasanya didapati pada bangunan candi-candi Hindu di dinding fasade. Letaknya tepat berada di depan Gedung Sate. Sementara itu, di kelilingi bangunan induk Gedung Sate, terdapat menara beratap susun yang berdiri kokoh.
Gedung Sate juga memiliki monumen Tugu Serangan Ghurka. Monumen ini dibangun karena sebagai bentuk peringatan untuk pahlawan yang gugur karena berusaha mempertahankan bangunan. Tepat pada tanggal 3 Desember 1945, tujuh orang pemuda gugur melawan Pasukan Ghurka. Inilah mengapa, monumen tersebut dinamakan Tugu Seragan Ghurka.
Ada yang penasaran, mengapa gedung ini disebut Gedung Sate? Nama ini bukan berarti terdapat banyak sate di sekitarnya, lho, ya.
Penamaan gedung ini dilihat dari struktur bangunannya. Bisa terlihat, jika gedung sate memiliki bagian atas yang membumbung ke atas, serta tinggi. Seperti halnya tusukan sate. Dari sini tercetuslah nama “Gedung Sate” yang kini popoler di masyarakat Kota Bandung.
Sumber:
https://www.harapanrakyat.com/2020/06/sejarah-kota-bandung/
https://m.fimela.com/lifestyle-relationship/read/2406252/jangan-sampai-tak-tahu-5-fakta-unik-dan-menarik-kota-bandung
https://m.kumparan.com/kumparantravel/genap-seabad-ini-5-fakta-menarik-gedung-sate-yang-jadi-ikon-kota-bandung-1ttHaKCv806/full
KAMU SEDANG MEMBACA
Vim - My Research
Kurgu OlmayanTentang riset. Riset setting dan pembentukan karakter tokoh, sebelum aku mulai menulis. Vim dibuat untuk mengikuti program RAWS Batch 2. So, happy reading~ Copyright 2020 by Maina Selpiani. #AuthorNote : If you reading this story on any other platfo...