8 - Hemofilia

10 0 0
                                    

Topic 8: Hemofilia

Hemofilia merupakan kelainan yang membuat penderitanya mengalami kondisi darah sukar membeku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hemofilia merupakan kelainan yang membuat penderitanya mengalami kondisi darah sukar membeku.

Faktor penyebabnya, yaitu perdarahan yang tidak berlangsung sebagai mana mestinya. Plasma (yang fungsinya untuk membantu pembekuan darah) penderita hemofilia kekurangan protein yang menyebabkan perdarahan.

Itu mengapa, saat terluka, penderita hemofilia membutuhkan proses yang lama untuk menghentikan perdarahan. Kebanyakan penderita hemofilia adalah laki-laki dan merupakan kelainan turunan dari orang tua atau keluarganya.

Jenis-Jenis Hemofilia

Hemofilia memiliki beberapa jenis, di antaranya:

1. Hemofilia A

Hemofilia yang bisa juga disebut hemofilia klasik. Kondisi yang terjadi saat tubuh memiliki sedikit protein plasma atau kekurangan faktor pembekuan darah VIII. Gejala yang dialami tipe hemofilia pertama ini, mempunyai gejala sedang, bahkan berat. Hemofilia A ini bukan merupakan faktor genetik.

2. Hemofilia B

Hemofilia B terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah IX. Tipe ini biasanya menimpa bayi perempuan daripada bayi laki-laki dan merupakan turunan dari sang ibu. Namun, bisa juga penyebabnya adalah mutasi gen sebelum bayi lahir. Kondisi gejalanya bisa ringan, sedang, dan berat.

3. Hemofilia C

Hemofilia C sebenarnya jarang terjadi, jika dibandingkan dengan hemofilia tipe A dan C. Kondisi hemofilia ini karena rendahnya faktor pembekuan darah XI. Berbeda dengan hemofilia sebelumnya, tipe ini susah untuk didiagnosis kondisinya.

Ketiga jenis hemofilia tersebut  memiliki gejala yang berbeda antara satu sama lain. Meski demikian, gejala penderita hemofilia utamanya adalah perdarahan yang terjadi dalam waktu yang tidak sebentar, juga sangat sulit berhenti. Gejala lainnya yaitu, mudah mengeluarkan darah, mudah memar, gangguan sendi, dan mati rasa.

Yang harus ditandai adalah seberapa parah luka tersebut, tergantung dari tingkat perdarahan yang bergantung pada jumlah pembeku dalam darah.

Hemofilia yang ringan, memiliki jumlah pembekuan antara 5-50%. Perdarahan yang berlangsung terus-menerus terjadi saat penderitanya memiliki luka.

Hemofilia sedang, terjadi saat faktor pembekuan darahnya 1-5%. Penderitanya bisa mengalami gejala kulit yang mudah memar, kesemutan, perdarahan di area sendi, nyeri siku, lutut, bahkan pergelangan kaki.

Sedangkan hemofilia yang berat ditandai dengan faktor pembekuan darahnya kurang dari 1%. Gejala penderitanya adalah perdarahan yang spontan, misalnya gusi yang berdarah, mimisan, bahkan perdarahan otot juga sendi tanpa adanya sebab. Perdaharan hebat yaitu saat  pasca oprasi maupun cedera.

Ciri-ciri Hemofilia:

- Mimisan yang tidak sebentar

- Perdarahan ketika terluka yang sulit dihentikan

Vim - My ResearchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang