Rakas - 01

582 43 15
                                    

Author POV

Rabu, 2020. Pukul 06:57 AM.

Seperti hari-hari biasa nya, seorang pria yang baru saja memasuki area sekolah itu sudah dikerumuni oleh banyak nya wanita. Bak artis, semua nya menjerit menyorak 'kan nama nya.

"RAKAS GANTENG BANGET SIH!"

"KAS AYO NIKAH!"

"MAS RAKAS LOV YU!"

"KAS P IYA GAMAU JADI PACAR GUE?"

"KAS GUE SUKA SAMA LO!"

"KAS MINTA FOTO DONG!"

"KAS AKU TULUS CINTA SAMA KAMU! AYO PACARAN!"

"RAKAS MINTA TANDA TANGAN DONG"

Dan masih banyak lagi....

Dia, Rakas Sagai. Anak dari sepasang suami istri. Ardhito Sagai dan Hara Himelya. Dhito ayah Rakas merupakan pengusaha terbesar di asia dan eropa. Dan menjadi keluarga terkaya di dunia. Tak jarang keluarga Sagai tersorot media, bahkan yang mengenal mereka sudah mancanegara. Jadi tak heran kenapa banyak sekali penggemar Rakas. Kini Rakas menduduki bangku kelas 12 SMA.

Rakas juga merupakan The Most Wanted Boy di sekolah nya. Terkadang Rakas merasa risih ketika diri nya yang selalu tersorot di mana pun, di soraki sana sini, padahal ia bukan artis. Ya.... Bisa di bayang 'kan seberapa tampan nya ia??

Rakas lantas memakai earphone di telinga nya lalu berjalan tanpa memperdulikan sekeliling.

Huft.... Berisik, helaan nafas dan gumaman terdengar lirih keluar dari mulut Rakas. Disini, di sekolah SMA KERTAJAYA, ia tak memiliki teman. Sebenar nya banyak yang ingin berteman dengan Rakas, tapi itu hanya karna sebatas kefamousan dan ketenaran yang dimiliki oleh Rakas. Tak jarang yang ada mencoba mendekati Rakas, mau lelaki atau perempuan. Tapi hasil nya sama, ditolak mentah-mentah oleh Rakas.

Sebenar nya Rakas memiliki sahabat, tapi kedua nya berada di sekolah yang berbeda dengan Rakas.

Tak lama ia sampai di kelas nya, lalu menaruh tas di meja dan menduduk 'kan diri nya di bangku. Membuka buku dan mulai mempelajari materi-materi yang bahkan belum di jelas 'kan. Rakas termasuk orang yang tergolong ambisius. Memang, kepintaran nya tak diragu kan, walau dia anak nya sedikit nakal.

Guru pun masuk ke kelas, lalu mengajar 'kan materi yang harus di pelajari.

***

Kring... Kring...

Bel pulang berbunyi, Rakas segera memberes 'kan peralatan tulis nya. Menyampir kan tas nya ke bahu, lalu melempar coklat kearah lelaki culun yang selalu menjadi bahan bullyan. Iya, tak jarang bahkan setiap hari nya Rakas selalu menerima hadiah dari penggemar nya itu, ntah itu coklat atau bucket bunga. Dan setiap hari nya pula Rakas membuang itu semua atau mungkin memberikan nya ke orang lain seperti tadi. Bukan tidak menghargai, hanya saja ia risih dan tidak suka dispesial kan seperti itu.

Rakas lalu bergegas ke parkiran, memakai helm dan menaiki motor nya lalu mulai melajukan motor itu. Membelah ramai nya ibu kota, kuda besi itu nampak gesit menyalip kendaraan lain. Ia harus bergegas untuk menjemput adik tercinta nya itu, karna tidak mau membuat adik nya menunggu dan ia pun mulai menambah kecepatan.

Tak lama ia pun sampai di SMA milik ayah nya. SMA SAGAI, yang tanya kenapa Rakas tidak sekolah disana saja? Karna jika Rakas sekolah di sekolahan milik ayah nya sendiri, ia pasti akan terus tersorot dan di perlakukan spesial padahal mereka hanya ingin mendekati Rakas karna kekayaan dan ketanaran saja. Rakas tidak suka itu, mangkannya ia tak sekolah disana. Tapi Rakas salah, dimana pun ia berada pasti akan tersorot media. Ha... Suka banget ganggu kedamaian idup gue, heran gue tuh, batin Rakas

RAKAS ; With His Strange Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang