PUKUL 20:16 , RS SAGAI."Yah, Rakas mau pindah sekolah." ucap Rakas.
Kini, keluarga kecil Sagai tengah berada di kamar VVIP tempat Milo dirawat.
"Pindah? Kemana?" tanya Dhito-Ayah Rakas. Sembari menoleh kearah anak nya.
"SMA Sagai, Rakas mau jagain Milo. Rakas gamau kejadian kayak gini keulang lagi." ucap Rakas.
"Nda usah mas! Milo ndapapa kok. Kan ada mas Bara juga." kata Milo.
"Iya Kas, kalau keliatan deket sama Milo, terus ada yang tau kalau Milo itu keturunan Sagai, gimana?" kata Hara.
"Bara kan ga bisa 24 Jam jaga kamu Mil, lagian dia juga pasti masih sibuk buat turnamen sama olimpiade nya itu. Rakas juga bakal pantau dari jauh kok." kata Rakas.
"Kata nya gamau sekolah di SMA Sagai? Nanti dimanfaatin guru-guru sama murid lain karna popularitas, kamu bilang gitu kan?" tanya Dhito. Lalu kembali mengetik 'kan sesuatu di laptop nya. Walau sudah berkumpul seperti ini, Dhito tetap saja bekerja.
"Rakas bakal nyamar jadi nerd yah." jawab Rakas dengan santai.
"Hah?!" ucap Dhito, Hara, dan Milo kompak.
"Jangan aneh-aneh kamu Kas! Nanti kalau dibully gimana?!" bentak Hara.
"SMA Sagai itu sekolah elit, mau kamu dibully abis-abis cuma karna penampilan kamu yang cupu nanti?" tanya Dhito.
"iya mas! Jangan aneh-aneh! Nanti kalau mas Rakas jadi kayak Milo gimana? Milo gamau mas Rakas dibully!" sahut Milo.
"Rakas cowok, bisa jaga diri. Lagian kalau cuma dibully gitu doang mah ga ngefek buat Rakas. Masih bisa Rakas diemin, tapi kalau udah keterlaluan baru Rakas bertindak." kata Rakas.
"Dan juga, Rakas mau nyari tau siapa orang yang berani bikin Milo jadi kayak gini. Biar Rakas kasih pelajaran orang itu." lanjut nya.
"Yasudah, ayah urus surat pindah nya. Kalau ada apa-apa nanti bilang ke ayah." kata Dhito.
***
KEDIAMAN ATHALA
Gadis yang sedari tadi bergelung dengan selimut itu pun mulai mengerjap 'kan mata nya. Mencoba mengerti dimana ia berada.
Kamar bercat hijau dan putih, memberi kesan nyaman untuk orang yang menempati kamar itu. Ah, ia berada dikamar nya. Melody terduduk, melihat baju nya yang sudah terganti dengan baju santai. Pasti pelayan yang mengganti nya.
Ia terdiam, kembalu mengingat kejadian sebelum ia berada dikamar nya.
'Dihalte, ia menangis hanya karna hujan. Dan disaksikan oleh Rakas. Lalu ia dipeluk oleh lelaki itu, hinggan akhir nya tertidur.'
Damn!
"GUA NANGIS DI LIAT SAMA RAKAS?! ANJING HUWAAAA !!" Teriak Melody. Bukan karna apa-apa, ia sangat malu karna menangis hanya karna hujan.
"MAU DITARO MANA MUKA GUA?! HUWAAA KELIATAN LEMAH BANGET SIH!! MASA CUMA KARNA UJAN NANGIS, KALO SI MUKA TEMBOK NGELEDEKIN GUA GIMANA?? HUWAAAA" Teriak nya lagi sembari mengacak rambut frustasi. Selama ini, ia tak pernah menangis dihadapan orang lain. Tak mau terlihat lemah.
Brakk
Pintu dibuka dengan begitu kasar nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAS ; With His Strange Girl
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA NGEN-❗] Rakas Sagai, siapa yang tak kenal ia? Lelaki dengan garis wajah hampir sempurna, bak pangeran, hampir seluruh wanita di Negara ini mengagumi nya. Disini, cerita seorang Rakas dimulai. Pemilik hati dingin layak nya bong...