"Huh... Huh... Huh" Nafas seorang gadis itu memburu. Ia menghentikan langkah nya lalu terduduk di pinggir lapangan, melurus 'kan kaki sambil menyeka keringat yang sudah banjir."Capek, sialan itu si botak. Ngasih hukuman ga mikir dulu. Ya kali cewek kek gua disuruh lari 10 putaran, ini juga yang bikin lapangan sape sih ah, gede bener. Nyusahin aja." gerutu Melody. Yup, Melody telat. Sial nya lagi, saat ia ingin putar balik untuk pulang, malah dipergoki oleh guru BK yang tengah keliling.
"Siapa yang kamu sebut botak itu heh?!" bentak seseorang dari belakang Melody. Sontak Melody menoleh ke belakang. Dan terpampang lah kepala plontos yang begitu mengkilap. Mampus lu ketauan ngumpat.
"Eh Pak botak, ups.... Canda botak" kata Melody sambil menunjuk 'kan cengiran nya itu.
"Kamu baru 6 kali putaran, masih ada 4 lagi. Cepat lari sekarang! Kalau tidak saya aduin kamu ke Daddy mu!" bentak Pak botak, eh nama nya Pak Wisnu gaes. Jan asal nyebut botak lo pada!
"Udah dong Pak, saya capek banget ini. Belom makan dari semalem, laper pen kekantin. Kaki saya pegel bangeeeet, udah ya pak? Ya? Ya ya?" mohon Melody sambil menunjuk 'kan puppy eyes nya. Siapa juga yang tak terhipnotis dengan jurus andalan nya Melody itu? Oh tidak ada. Padahal tadi juga telat gegara makan sambil gibah, mwehehe.
"Yaudah. Buruan kekelas, 30 menit lagi istirahat. Jangan kekantin kalo belum bel, mumpung saya lagi baik ini." kata Pak Wisnu, sambil melangkah pergi. Tuh kan, apa gua bilang. Baru di kedipin aja pasti udah leleh tuh guru.
"Yaelah, dikira gua nurut? Ya pasti nya engga lah. Mending kekantin, budhe kantin I'am Coming!" gumam Melody lalu berjalan ke arah kantin.
***
Kantin terlihat sepi, hanya ada beberapa anak yang membolos. Karna memang bel berbunyi masih 30 menit lagi, jadi lah kantin sepi.
Melody suka sepi, dan benci keramaian. Ia sangat malas untuk berdesak-desakan, oleh karna itu ia sering membolos ke kantin saat jam pelajaran berlangsung. Dan saat waktu istirahat tiba, biasa nya dia akan pergi ke perpustakaan, untuk membaca novel dan sekadar mengguna 'kan WI-FI gratis tentu nya. Mana ada dia pergi ke perpus untuk belajar, mustahil untuk seorang Melody.
"Budhee, Bakso nya satu, pake sambel yang banyak. Sam es jeruk ya!" kata Melody, saat sampai di salah satu langganan nya. Bakso nya Budhe Lastri emang the best!
"Maaf mbak Mel, mbak ndak boleh makan pakai sambel. Nanti sakit perut loh!" kata Budhe dengan logat jawa nya itu. Wanita paruh baya beranak satu ini memang sangat pengertian kepada siswa dan siswi.
"Gapapaa, udah bikinin ajaa. Ga bakal sakit, udah biasa juga" kata Melody.
"Yowes. Loh iya, mbak Mel bolos lagi? Jangan keseringan bolos mbak, nanti ketauan sama ayah nya mbak Mel. Apa lagi sudah kelas 12 loh." kata Budhe Lastri.
"Tadi telat Budhe, terus dihukum. Jadi Melody laper, mangkannya kekantin." jelas Melody.
"Owalah gitu toh, ini bakso nya. Makan yang kenyang ya nduk!" kata Budhe Lastri. Keibuan sekali bukan? Melody lumayan dekat sam Budhe lastri, bahkan kalau ga ada temen pas bolos, Melody ngobrol nya sama Budhe Lastri. Sampai-sampai Budhe di datangi oleh Daddy nya Melody, suruh menasehati anak nya itu. Mau lulus kok masih aja suka sama yang nama nya bolos.
"Makasih ya Budhee, Melody mau makan dulu. Ini uang nya" kata Melody, sembari memberi selembar uang berwarna ungu.
Melody memilih tempat di pojok, dekat dengan jendela. Ia menduduk 'kan diri di kursi, lalu memasang earphone kemudian mendengar 'kan lagu dari HP nya. Ia memakan bakso nya dengan sedikit bergumam, serta menggerak 'kan badan mengikuti irama lagu.
"Hai" ucap seorang lelaki yang tiba-tiba duduk di depan Melody.
Ah, Melody sangat muak bertemu lelaki ini. Si bajingan yang rasa nya Melody ingin meninju muka songong nya itu. Melody tetap memakan bakso nya, tanpa menghirau 'kan lelaki di depan nya. Pura-pura ga denger aja dari pada kelepasan nabok.
"Mel! Kalo diajak ngomong itu nyaut sayang...." kata lelaki itu sembari melepas earphone di telinga Melody.
"Cih, bisa gak sih lo gausah ganggu idup tentram gua sehari aja. Gua eneg tau gak liat muka lo?" sinis Melody.
"Gua gak bakal nyerah sampe lo mau balikan sama gua Mel"
"Iya, balikan dalam mimpi lo!"
"Ayo lah Mel, buka hati lo lagi buat gua...."
"Dari pada lo ngemis-ngemis gini mending lo pergi deh Han. Ganggu tau gak?" Kata Melody lalu beranjak pergi.
Rehan Arditama, mantan nya Melody, juga cinta pertama nya Melody. Mereka kenal waktu awal masuk SMA, lalu berpacaran saat kenaikan kelas 11. Rehan, lelaki yang cukup tampan, anggota basket, dan juga badboy nya SMA Sagai. Anak salah satu pejabat.
Rehan itu matre, gila harta, dia pacaran sama Melody cuma buat meres uang Melody. Keluarga nya kaya, iya kaya hasil korupsi, ups....
Waktu itu, Melody ga sengaja ketemu Rehan di club, dan lagi main sama jalang. Mulai saat itu juga, Melody baru sadar kalo si Rehan cuma mau uang nya, dan ga tulus sama dia. Dan akhir nya mereka putus, dengan Rehan yang terus ngejar-ngejar Melody.Sudah lah, jangan bahas dia lagi. Melody udah eneg. Dan disini lah dia, rooftop, tempat ternyaman di SMA Sagai. Melody suka menyendiri, dan rooftop ini memang cocok untuk nya. Sepi, hanya ada dia disini. Ia berdiri di dekat pagar pembatas. Memejam kan mata, dan menikmati semilir angin yang menerpa wajah nya. Tenang, tak ada yang mengusik nya.
Dulu, tepat nya saat SMP. Dia juga nakal, suka sekali membolos. Tapi saat itu ia tak sendiri, ada yang menemani nya. Seseorang yang selalu bersama nya, seseorang yang selalu mendengar segala keluh kesah nya, dan orang itu berharga bagi nya.
Hingga suatu peristiwa, ia kehilangan orang itu. Dan kini, ia merindu 'kan nya.
"Gua kangen sama lo....." ucap nya lirih.
——————————
TBC!Haiiii ! Gua balik nih. Ada yang kangen gak? Klo gaada ya udah, gua mah sadar diri yekan.
Btw tadi ga sengaja kepencet publish padahal belom selese, dan berakhir gua unpub.....
Btw, gua mau nanya saran kalian. Ini cerita di terusin atau di hapus aja sekalian? Secara kan Rakas nya udh ada cp, udh ganti lagi malah. Gua kan gamau di labrak sama bunda Raka ntar klo bikin cerita Rakas, tpi pasangan nya bukan dia....
Komen ye jing, gua butuh saran ini. Dah lah.
See u !
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAS ; With His Strange Girl
Novela Juvenil[FOLLOW DULU BARU BACA NGEN-❗] Rakas Sagai, siapa yang tak kenal ia? Lelaki dengan garis wajah hampir sempurna, bak pangeran, hampir seluruh wanita di Negara ini mengagumi nya. Disini, cerita seorang Rakas dimulai. Pemilik hati dingin layak nya bong...